Pengider Bhuana dan Wariga di Lontar Kanda Sangalukun


Pengider Bhuana di Lontar Kanda Sangalukun

Di arah Timur merupakan tempat berstana Sang Hyang Iswara dengan atribut berupa angka suci yang bernilai 5, sakti– Nya Sang Hyang Rawi. Senjata sucinya Bajra, aksara sucinya; e, u, i, dan ong, tempat sucinya meru tingkat 5, warna putih. Sebagai penguasa pengetahuan Wariga pengetahuan tentang Padewasan adalah Bhagawan Bergu dan Bhagawan Korsika.

Ajaran tentang Wariga yang diungkapkan diantaranya: kala (waktu) nya; kala tukaran, kala lungid, kala kuat, merta masa, kala sakti, kala dangu, kala dangastra, kala catur yuga, dan kala katemu, tri wara; kajeng, catur wara; sri dan laba, sad wara; urukung , dasa wara; pandita dan manusa, wukunya; taulu, langkir, matal dan dukut, dauh (waktunya) 5. Diceritakan pula bahwa jiwa dapat masuk ke dalam tubuh melalui papusuh (jantung) dan keluar melalui mata sebelah kanan, ajaran tentang hakikat Bhuana Agung; Gunung Agung, sedangkan pengetahuan tentang Bhuana Alit yang diungkapkan; yehnyom (air ketuban) dan lambung pada tubuh manusia.

Di arah Tenggara merupakan tempat berstana Hyang Mahisora dengan atribut berupa angka suci yang bernilai 8, sakti-Nya Dewi Kundang Kasih, Senjata sucinya Dupa, aksara sucinya; na, ga, dan nang, tempat sucinya meru waja tingkat 8, warna jingga. Ajaran tentang Wariga yang diungkapkan diantaranya: kala (waktu) nya; kala keciran, kala timpang, kala empas, kala sapuh awu, kala ngruda, dan kala jambungan, sad wara; paniron, sapta wara; wraspati (Hari Kamis) dan Redite (Hari Minggu), sanga wara; jangur, dasa wara; pandita, wukunya; gumbreg, medangsia, dan watugunung, dauh (waktunya) 8. Ajaran tentang Dharma Pewayangan yang diungkap yaitu disebutkan bahwa Bhagawan Bergu memegang gentanya dalang. Diceritakan pula bahwa jiwa dapat masuk melalui paru paru kemudian keluar melalui mata sebelah kiri, ajaran tentang hakikat Bhuana Agung; Gunung Panju  dan Danau Buyan, sedangkan pengetahuan tentang Bhuana Alit yang diaungkapkan yaitu bagian pusar pada tubuh manusia.

Di arah Selatan merupakan tempat berstana Dewa Brahma dengan atribut berupa urip (angka suci) yang bernilai 9, sakti-Nya Dewi Saraswati. Senjata sucinya Gada, aksara sucinya; ba, ca, sa/ca, ba, ja, bang, swaranya (suara sucinya); ang, ing, gang, kada, jaga, taya, dadaka, warnanya merah, tempat sucinya meru tingkat 9, warna merah. Ajaran tentang Wariga yang diungkapkan diantaranya: kala (waktu) nya; kala Ngadeg, kala Cakra, Sadana Tiba, Arda, I Selair, I Mrajapati, Jamakala, Kesrawa,  kala Geger, kala Mangap, kala Pancasona dan kala Asuajag, catur wara; laba dan jaya, panca waranya; paing, sapta waranya; Saniscara (Hari Sabtu), asta waranya; yama, sanga waranya; gigis, wukunya; wariga, pujut, dan menail, dauh (waktunya) kerta. Diceritakan pula bahwa jiwa dapat masuk ke hati dan keluar lewat telinga sebelah kiri.

Di arah Barat Daya merupakan tempat berstana Sang Hyang Rudra dengan atribut berupa urip (angka suci) yang bernilai 3, sakti-Nya Dewi Durga. Senjata sucinya Moksala, aksara sucinya; ma, da, dan mang, swaranya (suara sucinya); eh, tasa, raba, dan dapa, tempat sucinya meru kuning tingkat 3. Ajaran tentang Wariga yang diungkapkan diantaranya: kala (waktu) nya; kala Mina, kala Pati Pata, karna sula, kala durga sthana, Bhuta Jingkrak, I Bhuta Bragenjong, leyak, wil, segala jenis gamang (wong samar), jin, dan Mawata Sasa. Sad waranya; maulu, sapta waranya; Anggara (Hari Selasa), sanga waranya; nohan, wukunya; Warigadean, Pahang, dan Prangbakat, dauh (waktunya) 7, warna oranye. Diceritakan pula bahwa jiwa keluar lewat telinga sebelah kanan.

Di arah Barat merupakan tempat berstana Sang Hyang Mahadewa dengan atribut berupa angka suci yang bernilai 7, sakti-Nya Dewi Parwati. Senjata sucinya Nagapasa, aksara sucinya; ta, pa, na, ga, ga, ca, dan ang, suara sucinya; Ung, wala, kanga, ga dan ganga, tempat sucinya meru emas tingkat 7, warnanya kuning. Ajaran tentang Wariga yang diungkapkan diantaranya: kala (waktu) nya; Bhutanya Bahu Kakered, I Mekair, I Banaspati, Cikradorakala, kala angin, kala caplokan, kala watu, prawani, kala tapa, adi kala, Bhuta Petak, dwi wara nya; pepet, sad wara; tungleh, sapta wara nya; Hari Kamis dan Rabu, sanga wara nya; ogan, wukunya; Sinta, Julungwangi, Krulut, dan Bala,, dauh (waktunya) 2. Diceritakan pula bahwa jiwa dapat masuk ke dalam tubuh melalui ungsilan (ginjal) dan keluar melalui hidung kiri, ajaran tentang hakikat Bhuana Agung yang diungkap yaitu; Gunung Mangu, Pura Taman Ayun dan Danau Beratan.

Di arah Barat Laut merupakan tempat berstana Sang Hyang Sangkara dengan atribut berupa angka suci yang bernilai 1, sakti-Nya Dewi Mahadewi. Senjata sucinya Angkus, aksara sucinya; sa, ca, bang, tempat sucinya meru tingkat 1, warna hijau. Ajaran tentang Wariga yang diungkapkan diantaranya: kala (waktu) nya; kala lungid, bebhutaan raksasa, I Ciligendruk, kala atma, kala rebutan, kala dangka, kala rawu, kala jengkang, kala jengking, dan Bhuta Jabung, sanga waranya; erangan, wukunya; Sungsang, Merakih, Landep, dan Ugu, dauh (waktunya) 6. Diceritakan pula bahwa jiwa dapat masuk ke dalam tubuh melalui limpa keluar ke hidung sebelah kanan, ajaran tentang hakikat Bhuana Agung; Gunung Samara Geseng, sedangkan pengetahuan tentang Bhuana Alit yang diaungkapkan; di sumsum, dan pada bulu (roma) pada tubuh manusia.

Di arah Utara merupakan tempat berstana Sang Hyang Wisnu dengan atribut berupa angka suci yang bernilai 4, sakti-Nya Dewi Sri. Senjata sucinya Cakra, aksara sucinya; a, na, a, da, ma, pa, dan ah, swara (suara sucinya); ong, banga, taya, caga, babama, tempat sucinya meru besi tingkat 4, warna hitam. Ajaran tentang Wariga yang diungkapkan diantaranya: kala (waktu) nya; I Mekair, I Banaspati Raja, kala Ija Warasa, kala Suda Tiga, kala Cok, kala Ngarad, Mrega Dewa, kala Dasa Bhumi, Banyuwurung, kala Agung, sadripu, Bhuta Menga, dan kala empas, tri waranya; beteng, panca waranya; wage, asta waranya; uma, sanga waranya; urungan, wukunya; ukir, dungulan, wayang, tambir, dauh (waktunya) 6. Diceritakan pula bahwa jiwa dapat masuk ke dalam tubuh melalui empedu keluar ke mulut, ajaran tentang hakikat Bhuana Agung; Gunung Batur, Danau Batur, dan Pura Segara.

Di arah Timur Laut merupakan tempat berstana Sang Hyang Sambu dengan atribut berupa urip (angka suci) yang bernilai 6, sakti-Nya Dewi Suci. Senjata sucinya Trisula, aksara sucinya; wa, nga, wang, swara (suara sucinya); eh, pata, saya, nama, tempat sucinya meru tingkat 6, warna biru. Ajaran tentang Wariga yang diungkapkan diantaranya: kala (waktu) nya; kala Hwas, Sugih Lut, kala Ganti, kala Sapuh, kala Pati Panten, kala Wangke, kala Wigraha, sad waranya; aryang, sapta waranya; Sukra (Hari Jum’at), asta waranya; Sri, sanga waranya; Tulus, wukunya; Kulantir, Kuningan, Medangkungan, Kelawu, dauh (waktunya) 5. Diceritakan pula bahwa jiwa dapat masuk ke jajaringan (lemak pembungkus usus) keluar ke pantat, ajaran tentang hakikat Bhuana Agung; Gunung Tuluk Biu.

Di Tengah merupakan tempat berstana Sang Hyang Siwa dengan atribut berupa urip (angka suci) yang bernilai 10, sakti-Nya Dewi Ratih. Senjata sucinya Padma, aksara sucinya; ing, ing, yang, ka, la, ang, ung, mang, ing, hang, yang, mang, ang eh, yanya, wanya, tapanya, tempat sucinya; meru tingkat 10, warnanya panca warna (lima warna). Ajaran tentang Wariga yang diungkapkan diantaranya: kala (waktu) nya; kala Pepedan, eka waranya; luwang, panca waranya; kliwon, sad waranya; Maulu, sanga waranya; Dadi, dauh (waktunya) 8. Diceritakan pula bahwa jiwa dapat masuk ke untek (catik kerongkongan) keluar ke ubun-ubun (siwa dwara), Sanghyang Taya sebagai pemilik hakikat kamoksan, Sada Siwa Karma, khayangan, ajaran tentang hakikat Bhuana Agung; Gunung Lempuyang dan Pura Bukit, Pangkung Marga luang turun ke Bumi, air danau, tanah, mantaga, api, angin, air di pancuran emas, Bulan, Matahari, Bintang, Galaksi, intisari siang-malam.




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Dapatkan Dalam Versi Cetak
Baca Juga