Ajaran Rahasia Yoga di Vijñāna Bhairava Tantra


Pada meditasi menggunakan agitasi

 

धामान्तःक्षोभसम्भूतसूक्ष्माग्नितिलकाकृतिम्।
बिन्दुं शिखान्ते हृदये लयान्ते ध्यायतो लयः॥ ३७॥

dhāmāntaḥkṣobhasambhūtasūkṣmāgnitilakākṛtim |
binduṁ śikhānte hṛdaye layānte dhyāyato layaḥ || 37 ||

Ketika dalam keadaan dihasilkan setelah agitasi, ada api halus di antara alis yang mirip dengan titik kecil, atau mirip dengan titik di ujung seikat rambut. Menjadi terserap di jantung ini. Kapan pun seseorang bermeditasi seperti ini, ia larut (menjadi Wujud murni).

Ini juga yang secara teknis merujuk pada Bindu, meskipun secara harfiah berarti “titik” atau “jatuhan atau tetesan”. Setelah agitasi, seseorang dapat bergabung menjadi Wujud murni dengan bermeditasi pada rasa kontraksi yang telah ditinggalkan oleh agitasi sebagai jejak pada kesadaran. Di tengah agitasi seseorang harus fokus pada mata ketiga. Seseorang kemudian dapat melihat kontraksi yang melekat dalam agitasi dari posisi saksi yang terlepas. Kemudian seseorang harus mengenali kontraksi sebagai Shakti, sebagai kebahagiaan Diri dalam keadaan terkontraksi. Kemudian seseorang harus bergerak dari kontraksi ke jantung, yang berarti bergerak dari kontraksi dan keterbatasan menuju kebebasan dan Diri. Kontraksi kemudian akan larut.




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Buku Terkait
Baca Juga