Seluk-beluk Alam Astral (Niskala)


Sumber Daya Alam Astral

Agar dapat mengerti metoda, yang digunakan guna menimbulkan gejaia-gejala di dalam alam wadag, maka penting mempunyai pengertian tentang berbagai sumber daya yang berfungsi di alam astral, jika orang bekerja di alam itu Sumber ‘daya’itu dapat ia gunakan. Mungkin kita akan tertolong dengan mengingat bahwa alam astral dalam banyak hal, hanya merupakan kelanjutan’ saja dari alam dunia ini. Bahwa materi alam astral itu dapat berubah menjadi materi ether, tetapi hal demikian dapat menunjukkan kepada kita bagaimana suatu jenis materi dapat berubah menjadi materi lain jenis. Memang menurut gambaran kaum Hindu mengenai kesadaran Jagrat atau bangun, maka alam wadag dan alam astral bercampur, sedang tujuh sub bagiannya mempunyai persamaan dengan empat materi wadag dan tiga bagian besar alam astral.

Kewaskitaan.

Telah diakui bahwa beberapa getaran dapat menembusi benda-benda padat dengan sangat mudah. Dengan begitu kita dapat memberi keterangan secara ilmiah mengenai sifat-sifat khusus penglihatan dengan indera badan ether. Tetapi mengenai penglihatan astral dengan teori tentang demensi ke-empat, akan dapat diterangkan lebih tepat dan lebih lengkap.

Jelaslah dengan hanya memiliki penglihatan astral sekalipun akan dapat diterangkan tentang kecakapan menimbulkan berbagai hal yang tampak mengherankan bagi kita. Umpamanya, kecakapan membaca beberapa kalimat dari sebuah buku tertutup. Jika kita mengingat lebih lanjut, bahwa kecakapan demikian mencakup juga ke-cakapan membaca pikiran orang lain (sepanjang pikiran mempe-ngaruhi perasaan) dan juga jika kecakapan demikian ditambah dengan kecakapan mengarahkan aliran-aliran astral, untuk melihat benda-benda yang dikehendaki hampir di semua bagian dunia, kita akan mengerti bahwa kejadian-kejadian yang bersifat kewaskitaan semuanya dapat diterangkan, sekalipun tidak dengan meningkatkan kesadaran di atas tingkatan ini. 

Kewaskitaan sejati yang terlatih dan secara mutlak dapat dipercaya, berbeda sekali dengan penglihatan lain, sebab ini tergolong lebih tinggi dari pada penglihatan astral.

a. Alirah-aliran dalam ether

Pertama, ada aliran ether besar sekali yang selalu menghembus di permukaan bumi, yaitu dari kutub yang satu kekutub yang lain, begitu besar aliran tersebut sehingga membuatnya tidak dapat tertahan, seperti umpamanya pasangnya samudra. Berhubung dengan ini ada berbagai cara untuk dapat memanfaatkan daya kekuatan besar ini, tetapi suatu usaha tanpa pengetahuan mengontrolnya hanya akan menimbulkan bahaya besar yang mehgerikan.

b. Tekanan ether

Ke dua, ada kekuatan lain yang di sini dapat diterangkan sebagai tekanan ether, yang sedikit mirip dengan tekanan udara, sekalipun jauh lebih besar lagi. Dalam kehidupan biasa kita sangat sedikit menyadari salah satu tekanan ini, tetapi dua-duanya sebenarnya ada. Jika ilmu pengetahuan dapat mengosongkan suatu tempat dari ethernya, seperti kita mengosongkan itu dari udara, maka bukti tentang tekanan ether itu akan didapat, seperti bukti tentang adanya tekanan udara. Kesulitan untuk berbuat demikian ialah karena materi dalam keadaan ether dapat menerobosi secara bebas materi yang lebih padat. Sehingga sampai sekarangpun belum ditemukan suatu cara sepanjang pengetahuan para ilmuwan, bagaimana sejumlah ether dapat disendirikan atau dipisahkan dari ether lainnya. Tetapi ilmu gaib praktis mengajarkan bagaimana hal ini dapat dijelaskan, sehingga daya kekuatan yang luar biasa besarnya dari tekanan ether dapat digunakan.

c. Daya kekuatan latent (terpendam)

Ke tiga, ada daya kekuatan besar yang potensial. Potensi itu telah menjadi tidak aktif selama involusinya, artinya perjalanan menuju tingkatan materi terpadat. Dengan merubah keadaan materi, beberapa daya kekuatannya dapat dibebaskan dan digunakan, hampir seperti kita membebaskan energi laten dalam bentuk panas, dengan merubah keadaan materi yang tampak.

d. Getaran simpatetis

Ke empat, banyak hasil-hasil mengherankan, besar atau kecil, dapat diperoleh dengan memperluas suatu asas, yang dapat digambarkan sebagai getaran simpatetis. Gambaran penjelasan yang diambil dari alam wadag, pada umumnya tampak hanya menimbulkan pendapat salah dan bukan memberi keterangan lengkap, karena hanya sedikit yang dapat diterapkan untuk dunia astral.

Akan tetapi ada dua kenyataan sederhana dalam kehidupan biasa yang dapat diingat dan dapat menolong kita guna memahami persoalan amat penting ini menjadi lebih terang, asal kita berhati-hati dan menggunakan analogi ini hanya sampai batas tertentu, sehingga kebenarannya masih berlaku.

Telah sangat diketahui, bahwa jika salah satu tali suara harpa digetarkan sekuatnya, maka getaran akan menimbulkan getaran yang sama di tali-tali suara harpa-harpa lain yang ada di sekitarnya, bila disetel pada ketinggian nada yang tepat akan sama.

Juga telah diketahui secara umum, jika suatu kelompok besar prajurit berjalan melalui suatu jembatan gantung, maka perlu sekali agar tidak dalam keadaan berbaris, sebab irama dalam berbaris biasa akan menyebabkan jembatan itu bergetar, yang akan diperkuat dengan tiap-tiap langkah mereka, sampai titik ketahanan besi-besi di jembatan itu akan dilampaui, sehingga seluruh jembatan akan ambruk.

Dengan mengingat analogi di atas, maka mungkin akan lebih mudah dipahami, bahwa orang yang mengerti tepat pada tingkat getaran berapa harus dimulai, atau dengan lain perkataan mengerti kunci itu, dapat menimbulkan getaran-getaran sama yang seharmoni atau selaras, yang sangat besar jumlahnya.

Jika ini dilakukan di alam wadag, maka tidak akan ditimbulkan daya tambahan. Tetapi di alam astral keadaannya berbeda, sebab materi yang dipergunakan tidak begitu padat, sehingga jika tergerak dengan getaran simpatetis, maka pada impuls-impuls gerak materi astral akan diberi daya kekuatan tambahan, sehingga dapat diperbesar sampai berkali-kali. Dan jika irama di atas diulang-ulang seperti pada tentara, yang berbaris di atas jembatan, maka getarannya dapat menjadi kuat sekali, sehingga dapat besar sekali akibatnya dan tampak tidak sepadan lagi dengan kekuatan, yang menyebabkannya. Memang dapat dikatakan, bahwa hampir tidak ada batas hasil akibat yang dapat dibayangkan dari daya kekuatan ini, jika berada ditangan seorang  yang benar-benar mengerti segala kemungkinannya.

Dalam membangun jagad raya ini sendiri, juga hanya berawal dari getaran kosmik dengan akibatnya, yaitu getaran Sabda atau mantra yang diucapkan.

Berbagai-bagai mantra yang dapat menghasilkan akibat, yang bukan bersifat penguasaan elemental, tetapi hanya mengulang beberapa nada, hasilnya juga bergantung pada kerja getaran yang harmonis atau simpatetis.


Sumber

THE ASTRAL PLANE

its scenery, inhabitants and phenomena
By cw. leadbeater



Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

HALAMAN TERKAIT
Baca Juga