Pengobatan Rare (Balita) di Lontar Usada Tutur Kuranta Bolong


Pengobatan dalam usada kuranta bolong memuat tentang pengobatan atau penyembuhan untuk para rare (bayi) dan anak-anak (balita). Kuranta Bolong dikatakan diturunkan dari Dewa Wisnu. Kata Kuranta berasal dari bahasa kawi atau bahasa jawa kuno yang memiliki arti yaitu dari  jenis pohon yang khas. Jadi Kuranta adalah tanaman/ tumbuh tumbuhan yang berkhasiat kusus. Sementara kata Bolong  berasal dari kata bahasa Bali yang berarti kosong, tembus, tidak terhalangi, lubang yang tembus. Kosong disini dapat diartikan sebagai kelahiran seorang anak yang masih rare atau balita yang tidak memiliki dosa atau tanpa dosa, dimana tengkorak kepalanya masih tembus yang dalam medis disebut dengan Fontanelle (ubun-ubun yang besar). Rare memiliki pengertian yaitu anak yang masih berumur dibawah lima tahun atau balita atau bayi.

Usada kuranta bolong adalah ilmu pengetahuan tentang pengobatan dan penyembuhan tradisional Bali terhadap penyakit anak-anak balita atau Rare dengan mempergunakan tanaman / tumbuh-tumbuhan yang khas berkhasiat obat.

Berbagai macam jenis penyakit serta penyembuhannya di usada kuranta bolong. Berikut ini obat-obatan dan penyakit yang umum diderita pada Balita :

1. Penyakit Panes

Memakai obat dan uku uku 3 pucuk, pullet putih 3 pucuk, setelah ditumbuk di tempelkan ke ubun ubunnya, lagi bedaknya yaitu dengan menggunakan daun dapdap yang kuning, ditumbuk, dan dibedakkan, obatnya bereaksi selama 1 hari dan esoknya balita tersebut dapat sehat kembali.

2. Penyakit Batuk Pada Bayi atau Balita

Obat bayi yang batuk kiningan. Bahannya : daun belimbing besi, jangu, bawang putih, disemburkan di badannya.

Obat bayi cekehan (batuk-batuk), dalam usada kuranta bolong. Bahannya : daun pancarsona, diiris-iris, dicampur dengan kelapa yang dibakar, bawang merah, bungkus dengan daun pisang lalu ditambus, setelah masak dibiarkan semalam, besok paginya diperas dan disaring, dan diminumkan.

Obat sakit batuk dalam usada kuranta bolong, Bahannya : akar ketepeng, dicampur tampak liman, kelapa dibakar, soda natar sakawit, jika orang batuk-batuk, dicampur dengan bangle sedikit akar kecemcem, kesuna jangu, semua tambus setelah masak, diminumkan jika sesudah ditambuk dan disaring.

3. Penyakit Diare atau Missing

Obat sakit missing (mencret diare), bahannya : kulit kerbau dibakar sampai hangus, ketan gajih, bawang dibakar, setelah ditumbuk dan disaring, diminum.

Obat sakit missing diare ada lagi, bahannya : kulit pohon juwet, lunak, adas, ditumbuk, direndam dengan air panas mendidih, diminum setelah disaring. Lagi ada bahannya : daun belimbing besi, hati bawang, diremas diminum setelah diperas dan disaring. Lagi ada bahannya : kulit tuwi putih, asam, adas, ditumbuk disaring lalu diminum. Dan untuk bedaknya, bahannya : kulit pohon buni tai, bawang adas, ditumbuk dan dibedakkan dibawah pusarnya.

4. Penyakit Perut Kembung

Adapun bahan obat sakit perut kembung pada bayi dalam usada kuranta bolong adalah daun canggi, daun adas, bawang merah, sembur perutnya.

5. Penyakit gatal buh (Alergi) dan Bisul

Obat bayi tubuhnya gatal, buah nanah namanya bahannya kesuna jangu, poos idubang, dihancurkan terus ditempelkan.

Dalam dunia medis bisul dalam istilah bayi disebut dengan dermatitis atopic dimana penyebab penyakit ini karena lingkungan dan berkaitan dengan reaksi alergi . Kulit anak menjadi kering gatal kemerahan berbintil-bintil dan berisi cairan setelah digaruk kulit bertambah merah dan membesar kemudian akan berbekas luka seperti keropeng.

Dalam Usada Kuranta Bolong juga dijelaskan Obat bayi pedas (bisul) bahannya : kulit pohon kemiri, hati bawang merah, adas, disemburkan pada bengkaknya. Dan lagi obatnya : cabai bun, garam, dilumat lalu ditempelkan.
Obat pencegahan tumbuhan dan bedasa, bahannya daun suren kemiri, betug, bawang, kesuna jangu, ditumbuk halus lalu ditempelkan setelah ditumbuk. bila masih tumbuh, bahannya : daun temen, kemiri, bawang, adas, ditumbuk lalu ditempelkan (diusapkan).

6.Penyakit Mokan

Obat bayi mokan di dalam cekeh-cekeh keluar darah, obatnya kunir yang merah, sari lungid, jeruk linglang, ditumbuk, lalu disaring airnya diminum. Lagi bahannya : kulit pule, kunir yang merah, yuya batu, mesui, temu kunci, ketumbar, sari lungid, legis wijan, minyak kelapa, diminum setelah ditumbuk dan disaring. Dan lagi obatnya : daun kemiri yang muda, cendana, sari lungid, mesui, kemiri, disemburkan.

Obat bayi tiap makan, untuk yang keluar dari mulutnya itu, dari hidung, dari mata, dari kemaluan, dari pantat, bahnnya : daun kasinem, cendanan, asam tanek, ginten hitam, santan kane, gula, lungid diminum setelah ditumbuk dan disaring.




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

HALAMAN TERKAIT
Baca Juga