Karang Baik dan Karang Tenget

Mengetahui Karang Baik dan Karang Tenget

Istilah Karang Panes adalah pekarangan yang tidak baik untuk dijadikan tempat tinggal karena telah diyakini bagi orang yang menempati atau menghuninya akan kerap kena bencana, seringkali bertengkar lantaran hal-hal sepele, sering adanya saling curiga satu sama lain, kecurian, kena fitnah, diganggu mahluk halus dll. Pemilihan sebuah pekarangan untuk dibangun rumah/tempat tinggal (palemahan/pekarangan) hendaknya memperhatikan hal-hal… Detail

Sidakarya pada Dewa Yadnya

Esensi Tari Topeng Sidakarya pada Dewa Yadnya

Kehidupan beragama Hindu di Bali tentunya tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan berkesenian hal ini seolah sudah menyatu dalam sebuah pelaksanaan dalam beragama. Dalam banyak dimensi pelaksanaan kegiatan beragama yang dituangkan dalam upacara agama banyak kita menyaksikan kegiatan kesenian senantiasa mendukung pelaksanaan upacara agama, sehingga dalam praktiknya kesenian dalam sebuah upacara terbagi menjadi tiga yaitu seni… Detail

Membangun Palinggih Padmasana

Rangkaian Membangun Palinggih Padmasana

Padmasana (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu (Pelinggih), terutama umat Hindu di Indonesia. Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga. Padmasana berasal juga ada dalam Bahasa Kawi, yaitu: “Padma”… Detail

Wayang Sapuh Leger

Bayuh Oton & Tirta Penglukatan Wayang Sapuh Leger

Sapuh Leger berasal dari kata dasar “sapuh” dan “leger”. Dalam kamus Bali-Indonesia, terdapat kata sapuh yang artinya membersihkan, dan kata leger sinonim dengan kata leget (bahasa jawa) yang artinya tercemar atau kotor. Sehingga secara etimologi sapuh leger diartikan pembersihan atau penyucian dari keadaan tercemar atau kotor. Kata “Sapuh Leger” di Bali secara khusus dihubungkan dengan… Detail

banten-upakara-ngaturang bendu guru piduka

Upakara dan Cara Ngaturang Guru Piduka

Guru piduka dan bendu piduka adalah nama upakara, sasajen atau banten yang digunakan dalam upacara agama Hindu. Upakara ini dipersembahkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa atau leluhur sebagai sarana untuk permohonan maaf dan memohon waranugraha-Nya. Guru piduka berasal dari kata Guru dan Piduka. Guru menurut kamus sansekerta Indonesia berarti berat, sesar, luas, hebat, penting dan… Detail

Konsep Kepercayaan Agama Hindu Bali

Seperti telah diketahui bahwa masyarakat Bali secara mayoritas memeluk agama Hindu, tidak jelas sejak kapan agama Hindu mulai masuk ke Bali. Beberapa sumber mengatakan bahwa yang datang ke Bali pertama adalah Rsi Markadeya, karena dianggap sebagai penyebar Agama Hindu yang datang pertama kali ke daerah Bali sekitar abad keVIII. Sebelum Agama Hindu diperkenalkan, masyarakat Bali… Detail

Samskara, Memori dan Karma

Samskara, Memori dan Karma

Semua tindakan, kesenangan, dan pengalaman meninggalkan bekasnya dalam pikiran bawah sadar dan tidak sadar dalam bentuk kesan halus atau potensi residu. Kesan-kesan ini disebut samskara dan merupakan akar penyebab kelahiran kembali dan pengalaman kenikmatan dan kesakitan. Yogi menyelam jauh di dalam dan bersentuhan langsung dengan samskara ini. Dia secara langsung mempersepsikan mereka melalui visi batin yoga. Apa… Detail

Tantra di Jaman Kali Yuga

Tantra di Jaman Kali Yuga

Tantra adalah sistem pencerahan Diri tertua dan paling ilmiah, yang berasal bahkan sebelum Veda. Untuk waktu yang lama, sains yang kuat ini tetap terlupakan, bahkan sampai sekarang mereka yang seharusnya mempraktikkan Tantra di kehidupan sosial sudah tidak tersentuh. Orang-orang menganggap Tantra lebih ke jenis sihir atau mistik, sehingga mereka memiliki gagasan yang sangat aneh tentang apa itu… Detail

Pemujaan Leluhur Agama Bali

Warisan Pemujaan Leluhur Agama Bali

Bali dulunya dikenal di masyarakat memeluk Agama Tirta  sebelum dikenal dengan Hindu Dharma. Sekte Animisme yang disebut Bali Mula, telah ada dan berkembang pada masa Warmadewa. Agama Hindu Bali merupakan sinkretisme (penggabungan) kepercayaan Hindu aliran Siwa, Waisnawa dan Brahma, dengan kepercayaan asli (local genius) suku Bali. Karena adanya pergolakan, akhirnya diadakan paruman yang disebut Bata… Detail

Tutur Atma Prasangsa

Tutur Atma Prasangsa

Teks Atma Prasangsa ini merupakan salinan lontar yang memuat ajaran Sivaistik sesuai dengan penjelasannya bahwa tujuan akhir adalah menuju ke Siva Lokha. Tokoh utama dalam Teks Atma Prasangsa yang paling menonjol yaitu “Bhagawan Penyarikan”. Sang Bhagawan Penyarikan ini dilukiskan sebagai seorang Brahmana yang mengetahui tentang ajaran Veda salah satunya mengenai perjalanan sang roh dan menegetahui… Detail