Turunnya Bhatara Tiga dalam Tutur Barong Swari


Naskah Tutur Barong Swari mengadung ajaran tatwa yang dikemas dalam cerita mitologi, mengandung nilai teologi hindu Bali. Naskah ini merupakan naskah yang beraliran siwaistik.  Tutur Barong Swari menceritakan mengenai Dewi Uma yang turun kedunia menjadi Dewi Durga yang sudah berganti nama menjadi Dewi Rohini, menuju tempat yang sunyi di tengah-tengah hutan rimba, di bawah pohon beringin beliau menangis tersedu-sedu.  Hingga waktu yang lama di hutan angker, Dewi Rohini kemudian menebar segala wabah penyakit. Hal ini  kemudian disaksikan oleh Bhatara Guru (Dewa Shiwa), dan beliau turun menjadi Rudramurthi dengan wajah menakutkan untuk menemui Dewi Durga. Bhatara Guru dengan Betari Rohini, sama-sama mengambil wujud menyeramkan, sama-sama disusupi oleh kasmaran, sehari-harinya bercumbu rayu. Tatkala Beliau keduanya bersenang-senang bercumbu rayu menghadap ke timur, penduduk (orang-or ... selengkapnya


Tata Cara Mengubur Ari-Ari Sesuai Tradisi Bali

Perawatan ari-ari merupakan bagian terpenting setelah bayi lahir, bahkan menjadi prioritas sebelum merawat tubuh bayi. Ritual proses mendem ari-ari sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur orang tua. Setelah bayi terlahir, upacara dan upakara yang dibuat adalah berupa : Dapetan, Penyeneng dan Jerimpen. Sesajen tersebut, sesuai dengan daerah tertentu (loka dresta). Disebutkan dalam Dharma Kahuripan bahw ... selengkapnya

Tata Cara Pemangku Nganteb Pecaruan Eka Sata

Caru Eka Sata adalah kurban suci yang digunakan untuk mengharmoniskan lingkungan pekarangan seperti areal perumahan, tempat suci dll. Kekuatan-kekuatan yang bersifat negatif yang sering menimbulkan gangguan serta bencana, tetapi dengan Bhuta Yadnya ini maka kekuatan - kekuatan tersebut akan dapat melindungi secara niskala kehidupan manusia dan lingkungannya. Caru Eka Sata mempunyai 2 fungsi, yaitu secara s ... selengkapnya

Lontar Piwelas Untuk Pengasihan (Guna-Guna)

Lontar Piwelas adalah jenis lontar kediatmikan yang tergolong ilmu hitam. Piwelas adalah kata bahasa Bali yang berarti pengasihan. Lontar tersebut tidak hanya memuat aji pengasihan atau guna-guna, tetapi juga ilmu hitam yang lainnya, yaitu aji pengiwa dan pangliyakan. Aji pengasihan atau guna-guna yang dimaksud adalah: Piwelas Ni Rangdéng Dirah Piwelas Bhatara Ghana Piwelas Jarring Sutra Piwelas ... selengkapnya

Tradisi Pemujaan untuk Bhatara/i Śri Rambut Sedana

Bagi kepercayaan masyarakat Hindu di Bali, Ida Batara Rambut Sedana atau Peradah atau Dewi Śri adalah manifestasi Hyang Widhi Wasa sebagai dewa kemakmuran dan kekayaan kepada manusia yang dirayakan setiap piodalan rambut sedana tepatnya Buda Cemeng Klawu dilaksanakan dipemerajan keluarga, pura kahyangan tiga desa pakraman maupun pura kahyangan jagat. Pemujaan terhadap-Nya berawal dari perkembangan dan pen ... selengkapnya

Sejarah (Babad) Raja-raja dan Para Arya Bali Kuno

Keberadaan Bali sekarang ini tentunya tidak lepas dengan sejarah panjang masa lalu yang menyangkut keberadaan kerajaan Bali kuno di pulau Bali. Pada masa pemerintahan kerajaan Bali kuno tersebut, raja-raja silih berganti memegang tapuk pemerintahan, apakah itu karena keturunan ataupun saudara termasuk juga dari dinasti yang berbeda. Tercatat dalam sejarah Bali Kuno dinasti Warmadewa yang memerintah kerajaan ... selengkapnya

Lontar Tutur Katattwaning Aksara di Raga

1b. Ong awighnamāstu. Nihan upadesa warahakna ring sisya, aywa karěnga dening wong len, lwir ira sang hyang niskala, tan parupa, tan pakarnna, tan padesa, alinganira taking wěnang, tinudhuh, apan tan wěnang tinarka, sira kapralina ning dewa kabeh, paraba durllabha dahat. Hana ta isor ring niskala, nada, nga, ranira, tan pawarnna, tuwun hana rupa mantra, lwir ring rupa, sira nada ngaranira, unggwa ... selengkapnya