Upacara Mebayuh Otonan sebagai Pembersihan Karma Wasana

Upacara mabayuh oton merupakan salah satu upacara manusa yadnya yang bertujuan untuk membebaskan manusia dari derita bawaan atau karma wasana atau dari sifat-sifat buruk yang dibawa sejak lahir. Sebagaimana ajaran agama Hindu bahwa manusia terikat oleh hukum Karma. Keterikatan pada Karma, menyebabkan manusia mengalami samsara atau kelahiran kembali untuk menjalani hasil karma sebelumnya. Yang dimaksud… Detail

Ramuan tradional di Usada Rukmini Tatwa untuk Suami – Istri

Tradisi jamu sudah lama dikenal oleh masyarakat Bali. Nenek moyang kita misalnya telah memanfaatkan tetumbuhan dengan meramunya menjadi jamu, termasuk jamu untuk kepentingan kecantikan. Salah satu buktinya adalah ditemukannya kitab lontar Rukmini Tatwa yang terdiri dari 24 atau 25 lembar daun tal. Naskah kuno ini membahas masalah obat-obatan dan yang berkaitan dengan keserasian hidup suami… Detail

Pengobatan Rare (Balita) di Lontar Usada Tutur Kuranta Bolong

Pengobatan dalam usada kuranta bolong memuat tentang pengobatan atau penyembuhan untuk para rare (bayi) dan anak-anak (balita). Kuranta Bolong dikatakan diturunkan dari Dewa Wisnu. Kata Kuranta berasal dari bahasa kawi atau bahasa jawa kuno yang memiliki arti yaitu dari  jenis pohon yang khas. Jadi Kuranta adalah tanaman/ tumbuh tumbuhan yang berkhasiat kusus. Sementara kata Bolong … Detail

Gagelaran Japa Mantra Balian Bali

Balian usada Bali adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk mengobati atau menyembuhkan orang yang sakit dengan ilmu pengobatan atau sastra usada yang dipelajarinya yang dipadukan dengan kekuatan gaib atau magis dari japa mantra. Balian usada biasanya menggunakan sarana dari tumbuh-tumbuhan usada (tanaman obat) bahkan hewan tertentu,untuk mengobati pasiennya dengan diiringi atau diantar oleh doa-doa atau… Detail

Panca Bali Krama di Pura Agung Besakih

Bagi umat Hindu di Bali, pelaksanaan suatu upacara merupakan pengejawantahan prinsip-prinsip beragama Hindu, sebagai aplikasi dari pelaksanaan tiga (3) kerangka dasar agama Hindu yang terdiri dari : Tattwa, Etika dan Upacara. Pelaksanaan upacara sudah barang tentu dilandasi tattwa dan etika, sehingga dengan pelaksanaan upacara mencerminkan sebuah kehidupan beragama Hindu di Bali. Oleh sebab itu, sering… Detail

Prilaku menjaga Kesucian Pura sesuai Lontar Krama Pura

Pura adalah tempat suci umat Hindu. Dalam lontar Krama Pura tersurat mengenai tata cara dalam hal berperilaku agar tidak sembarangan di Pura. Hal itu bertujuan untuk menjaga kesucian Pura itu sendiri. Tata cara dalam berperilaku yang tersurat dalam lontar Krama Pura ini merupakan norma kesusilaan yang berlaku bagi setiap umat Hindu khususnya ketika berada di… Detail

Lontar Usada Taru Pramana

Tumbuh-tumbuhan dalam lontar Taru Pramana digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit dapat berupa akar, batang (babakan), daun, bunga, buah, dan getahnya. Naskah Lontar Taru Pramana memuat keragaman jenis tumbuhan obat dan pemanfaatannya dalam pengobatan tradisional Bali.  Ada sebanyak 182 nama lokal tumbuhan yang disebutkan dalam lontar Taru Pramana,… Detail

Tenung dan Diagnosa Penyakit di Usada Rsi Bawa

Lontar Usada Rsi Bawa menjelaskan tentang tenung atau ramalan yang diagnose dan sebab-sebab penyakit melalui hari-hari tertentu ketika orang sakit atau seseorang menanyakan penyakit kepada seorang dukun (Balian) yang menggunakan pedoman teks ini. Selain itu, memuat sebab datangnya penyakit yang lebih banyak disebabkan oleh kaul leluhur yang belum terbayar sampai saat ini, dan beberapa jenis… Detail

Jenis-Jenis Tetandingan Banten Sesayut (Tatebasan)

Banten Sesayut atau Banten Tatebasan yang berbeda-beda disesuaikan dengan upacara yang dilaksanakannya. Banten Sesayut atau Banten Tatebasan kalau disimak dari arti kata Sesayut, yang berakar dari kata “Sayut” atau nyayut memiliki arti mengharapkan, mendoakan, mensthanakan dan mengembalikan. Sedangkan Tatebasan yang berakar dari kata “Tebas” yang memiliki arti sama dengan Sesayut. Setiap upacara yang dilaksanakan oleh… Detail

Prosedur Pelaksanaan Upacara Suddhi wadani

Perkawinan adalah suatu pranata sosial yang keramat karena terbentuk Ghrastha Asrama, yaitu tempat untuk melaksanakan Dharma, dan mengusahakan Artha serta Kama. Masa Ghrastha mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat Hindu. Jika status perkawinan yang merupakan tatanan  kesucian  tidak lagi memerlukan legalisasi agama, maka  hidup berkeluarga tanpa bimbingan agama. Perkawinan atau wiwaha bagi umat Hindu mempunyai arti dan kedudukan yang khusus di dalam kehidupan manusia… Detail