Tata Cara Pemangku Nganteb Pecaruan Eka Sata

Caru Eka Sata adalah kurban suci yang digunakan untuk mengharmoniskan lingkungan pekarangan seperti areal perumahan, tempat suci dll. Kekuatan-kekuatan yang bersifat negatif yang sering menimbulkan gangguan serta bencana, tetapi dengan Bhuta Yadnya ini maka kekuatan – kekuatan tersebut akan dapat melindungi secara niskala kehidupan manusia dan lingkungannya. Caru Eka Sata mempunyai 2 fungsi, yaitu secara sekala… Detail

Tutur Gong Besi, Pinugrahan dari Bhatara Dalem

Gong Besi adalah termasuk lontar tutur yang besrifat Siwaistik. Lontar ini tergolong muda dan kemungkinan besar ditulis di Bali. Ditilik dari isinya, lontar ini isinya lebih dari satu, hal ini dapat dimengerti karena adanya kebiasaan dari para penyalin lontar memasukan beberapa materi dalam satu lontar. Pokok-pokok isinya dapat disampaikan sebagai berikut : Bagian yang berisi… Detail

Penggunaan Puja Mantra (Stava, Stuti, Stotra dan Sehe)

Pūjāstava tidak dapat dilepaskan dengan teologi Hindu pada umumnya. Untuk itu penguasaan terhadap mantra-mantra Veda maupun pūjā, stuti, stava, stotra atau sêhê sangat mendukung pemahaman terhadap teologi tersebut. Pemahaman terhadap teologi Hindu hendaknya juga diikuti dengan upaya untuk menyucikan diri pribadi sebagai sarana untuk merealisasikan pemahaman dan penghayatannya itu. Penyucian yang mantap akan membuka atau… Detail

Tatacara Pelaksanaan Upacara dalam Lontar Sundarigama

Isi dari lontar ini adalah tatacara pelaksanaan upacara agama, yang merupakan sabda bhatara guru (Siwa) kepada para pendeta yang menjadi penasehat raja. Karenanya Sundarigama dipandang sebagai tradisi suci yang patut diwariskan secara turun-temurun dan patut disampaikan kepada setiap umat dan krama bali, agar wilayah tempat dilaksanakan upacara menjadi tentram dan kehidupan warga/rakyat pun menjadi sejahtera…. Detail

Pelaksanaan Upacara dan mantra Piodalan Tumpek Landep

Pelaksanaan Tumpek Landep di era globalisasi membawa keunikan tersendiri. Masyarakat Hindu mengupacarai segala jenis reralatan atau teknologi yang mendukung aktivitas keseharian. Hari Raya Tumpek Landep tersebut dirayakan setiap saniscara (sabtu) kliwon wuku Landep. Tumpek landep termasuk dalam upacara yang berdasarkan pawukon (wuku) sehingga peringatannya jatuh setiap enam bulan sekali menurut kalender Bali (210 hari). Kata… Detail

Fungsi dan Makna Perangkat Pemujaan Sulinggih (Tri Sadhaka)

Pandita disebut pula adiguruloka, artinya sebagai guru utama dalam masyarakat lingkungannya. Tentang mazhab Siwa (pengikutnya disebut saiwa atau sewa) dan Buddha (pengikutnya disebut bauddha atau boddha) juga yang lainnya, seperti Mahabrahmana atau Waisnawa dapat dilihat dari beberapa prasasti peninggalan Raja-raja Bali Kuno, yang menyatakan bahwa para pandita ini menduduki tempat yang sangat terhormat. Para pemuka… Detail

Dudonan Upacara Madiksa Untuk Sulinggih

Kata Diksa adalah kata dalam bahasa Sansekerta yang artinya suatu upacara penerimaan menjadi murid dalam hal kesucian. Dari kata diksa ini muncullah kata diksita yang artinya diterima menjadi murid dalam hal kesucian. Dalam perkembangannya lebih lanjut, kata diksa berarti aksara yaitu suatu upacara penyucian diri untuk mencapai tingkatan dwijati. Diksa dalam Visnu-Yamala didefinisikan sebagai berikut… Detail

Gagelaran Japa Mantra Balian Bali

Balian usada Bali adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk mengobati atau menyembuhkan orang yang sakit dengan ilmu pengobatan atau sastra usada yang dipelajarinya yang dipadukan dengan kekuatan gaib atau magis dari japa mantra. Balian usada biasanya menggunakan sarana dari tumbuh-tumbuhan usada (tanaman obat) bahkan hewan tertentu,untuk mengobati pasiennya dengan diiringi atau diantar oleh doa-doa atau… Detail

Lontar Ageman Pemangku (Tata Cara Kepemangkuan)

Dalam melaksanakan sebuah yadnya maka akan ada yang disebut tri manggalaning yadnya yaitu, yajamana karya atau orang yang melakukan yadnya/ upacara, sang pancagra/tukang banten, dan sang sadhaka (sulinggih dan pemangku) yang akan muput upakara atau nganteb banten upacara. Keberadaan Pemangku sangatlah penting dalam upacara yadnya. Pemangku dalam melaksanakan swadharmanya harus berlandaskan akan sastra yang menjadi acuan dalam menjalankan sasananya sebagai Pemangku. Dalam menjalankan swadharmaning Jro Mangku, seorang Pemangku harus mengetahui tatacara… Detail

Lontar Bhama Kertih

Secara umum, Lontar Bhama Kertih mengulas tentang: Ritual Memulai/mengawali kegiatan pembangun Rumah ataupun Tempat suci, Cara membuat pendeman Dasar Bangunan, Caru Rumah Cacad, Ciri-ciri Karang Panes, Caru Penanggihan, Caru Nyapuh Carik lan Pundukan. bagi yang membuat rumah yang asal tanahnya dari tanah sawah/ladang. Caru Karang Panes – Jigramaya, Caru Pemangguh lan Pangunduraken Pemali, Caru Rsi… Detail