Kreativitas pendidikan enterpeneurship


Mengingat minimnya pendidikan enterpeneur di Indonesia, penanaman jiwa kreativitas pada peserta didik melalui pendidikan kewirausaahaan amatlah penting.  Pendidikan kewirausahaan sangat berorientasi pada Analisis pascakolonial menunjukan bahwa Indonesia belum sosio- psiklogis. Hal ini akan mereduksi mindset peserta didik memiliki sikap seperti memberikan implikasi dalam tataran kehidupan sosial. Kemampuan sumber daya manusia yang pengembangan pendidikan kewirausahaan ini harus memperhatikan suasana psikologis agar dapat memanfaatkan kekayaan alam yang ada.

Penanaman jiwa kreativitas pada peserta didik  dapat melatih siswa mandiri. Pemberian soft skill pada muatan pembelajaran maupun penyisipan pendidikan kewirausahaan dalam pembelajaran bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha.

Pendidikan ini bisa terintegrasi dalam semua mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan diri, kultur sekolah atau aturan-aturan yang buat oleh sekolah. Bahkan kewirausahaan bisa dijadikan sebuah event kompetisi bagi peserta didik, misalkan ; lomba karya seni, lomba memasak dan mengemas produk sehingga memiliki nilai jual, lomba kerajinan tangan, dan sebagainya. Kemudian hasil karya siswa tersebut dipasarkan dan di jual. Selanjutnya masing-masing individu atau kelompok peserta lomba diberi nilai sesuai indikator penilaian yang telah ditentukan dan diberi penghargaan.

Selain di sekolah, penanaman pendidikan enterpenuer ini juga dapat melalui masyarakat yang peduli akan generasi muda dengan adanya komunitas yang memberikan bimbingan dan arahan penularan sukses dan perubahan mind set pada peserta didik. Penerapkan prinsip-prinsip dan metodologi kearah potensi kreativitas dan inovasi anak  juga harus di dukung oleh Kementrian Pendidikan. Sehingga, peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai kewirausahaan akan menjadi pembentukan kecakapan hidup.

Pendidikan yang berwawasan kewirausahan  akan memberikan peluang tumbuh dan berkembangnya dengan proses pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi kearah potensi kreativitas dan inovasi anak. Nilai-nilai kewirausahaan akan menjadi pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum karakteristik peserta didik yang dapat digunakannya dalam bersosialisasi dan terintegrasi yang dikembangkan di sekolah. berinteraksi dengan lingkungnnya.

Seorang pendidik dapat merangsang dan menumbuhkan respon kreaktifitas kepada peserta didik melalui pembelajaran yang ada pada alam sekitar. Dalam mengembangkan imajinasi kreatif anak, penciptaan sebuah karya  dapat dilakukan dengan mengajak anak untuk peka terhadap alam sekitar dan memberikan rangsagan kreaktivitas melalui strategi pengembangan-pengembangan kreaktivitas. Pada akhirnya pribadi yang memiliki karakter kreatif, inovatif, bertangung jawab, disiplin dan kosisten.

Melihat dari minimnya pengetahuan serta minat peserta didik untuk mengembangkan kreaktivitas dalam kewirausahaani, untuk itu dalam menumbuh kembangkan kreaktivitas peserta didik masih sangat dibutuhkan kiat-kiat dalam menstimulus rangsangan kreaktifitas mereka. 




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Blog Terkait