Keyakinan masyarakat Bali akan tradisi leluhur yang dilakukan berdasarkan keyakinan warga setempat, seperti keyakinan akan terjadi musibah jika tradisi atau ritual tersebut tidak dilakukan. Keyakinan masyarakat akan tradisi yang dilakukan oleh warga pada sebuah tempat, berdasarkan keyakinan warga setempat, seperti keyakinan akan terjadi musibah jika tradisi atau ritual tersebut tidak dilakukan.Adat dan Budaya Spiritual Bali
Masyarakat Hindu Bali identik dengan berbagai kegiatan upacara ritual budaya dan adat istiadat. Upacara-upacara sudah sejak lama menjadi tata cara dan adat yang dilakukan
turun temurun oleh masyarakat Bali yang masih melekatkan diri dengan tradisi leluhur.
Budaya, adat dan agama sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Bali.
Kearifan Lokal Bali sebagai Modal Sosial
Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia terdapat nilai-nilai sosial yang membentuk kearifan lokal (local wisdom) dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hadirnya kearifan lokal ini tak dapat dilepaskan dari nilai-nilai religi yang dianut masyarakat Indonesia, sehingga nilai-nilai kearifan lokal ini makin melekat pada diri mereka. Kearifan lokal yang merupakan bagian dari nilai-nilai religi yang dianut masyarakat dijalankan tak semata-mata untuk menjaga keharmonisan hubungan antarmanusia, tetapi juga menjadi bentuk pengabdian manusia kepada Sang Pencipta, yang mendorong manusia berkelompok dan membentuk entitas. Setiap interaksi sosial dalam masyarakat, baik suatu komunitas desa, kota, ataupun kelompok kekerabatan memiliki suatu corak yang khas. Kekhasan corak tersebut dapat disebabkan oleh adanya suatu unsur kecil yang khas dalam pranata-pranata sosialnya dengan suatu pola sosial khusus. Sebaliknya, corak khas mungkin pula disebabkan karena adanya kompleksitas unsur yang lebih besar, sehingga tampak berbeda dari kelompok masyarakat lain. Kekhususan corak tersebut biasanya mengarah pada kelompok etnik yang sering disebut dengan “suku bangsa,” yaitu suatu golongan manusia yang terikat oleh suatu kesadaran dan jati diri mereka akan kesatuan dari struktur sosial yang ditentukan oleh anggota dari struktur sosial itu sendiri. Kearifan lokal Budaya dan adat istiadat Bali muncul sebagai hasil dari olah pikir manusia, karena manusia mempunyai kapasitas untuk mencerap apa yang terjadi di sekelilingnya, selanjutnya menganalisis dan menafsirkan baik sebagai hasil pengamatan maupun pengalaman. Pengetahuan merupakan keluaran dari proses pembelajaran, penjelasan berdasarkan pemikiran dan persepsi mereka. Pengetahuan dalam setiap corak kebudayaan ini diciptakan oleh sekelompok masyarakat dari generasi ke generasi yang hidup menyatu dan selaras dengan alam. Desa Pakraman menurut perda tersebut merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli, hak asal-usul yang bersifat istimewa bersumber pada agama Hindu, kebudayaan Bali, berdasarkan Tri Hita Karana, mempunyai kahyangan tiga/ kahyangan desa. Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa pakraman adalah keaneka-ragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan krama desa. Desa pakraman memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan krama-nya, prajuru desa bertanggung jawab kepada paruman desa. Dalam praktik kehidupan masyarakat Bali, dikenal ada beberapa kearifan lokal yang menjiwai setiap aktivitasnya, antara lain Kulawarga (Menyama-Braya), Konsep Karma Phala, Persatuan (Sagilik-saguluk), Hubungan Sosial (Sidikara), Keikhlasan Hubungan Sosial (Lascarya), Rasa Jengah, Macingkrem (Jimpitan/Iuran).Sebagai sebuah etnis yang hidup diwilayah Nusantara, masyarakat Bali mempunyai kekayaan seni budaya yang khas dan telah menjadikan Bali sebagai Pulau yang cukup dikenal oleh di mata dunia. Banyak pencitraan-pencitraan yang dilakukan oleh orang asing yang datang ke Bali sejak jaman kolonial, seperti mempromosikan Bali sebagai: Islan of God, Island of Paradise dan Pulau seribu pura
Interaksi antara penduduk Pulau Bali yang beragama Hindu dengan orang yang memeluk agama Islam yang datang ke Bali beberapa abad yang lalu sangat memungkinkan mereka saling mempengaruhi, baik dari segi sosial mahupun budaya. Hal itu dapat dibuktikan dengan ditemui manuskrip lama Bali yang bernuansa Islam. Antaranya ialah Geguritan Nabi Muhammad tentang pemujaan kepada Allah dan… Detail
Konsep bangunan Pura di Bali mengacu pada pemahaman umat Hindu Bali terhadap Alam dan ajaran agama Hindu. Konsep pembuatan arsitektur Pura mengacu pada Sastra /Lontar Asta Kosala-Kosali yang di dalamnya terdapat falsafah perwujudan arsitektur Pura yaitu Tri Hita Karana, Panca Maha Bhuta, Nawa Sanga. Ketiga falsafah tersebut menjadi dasar pembuatan arsitektur Pura yang di dalamnya… Detail
Adanya Kasta dimulai sejak jamannya Max Muller, menterjemahkan Catur Warna sama dengan empat colour/ras. Bukti kesalahan Muller: Bagawan Wiyasa ( jawa disebut Abiyoso) berkulit hitam,hidung lebar,bibir tebal, mata mellotot, jelas bukan ras Arya yang berkulit terang, hidung mancung, mata biru. Kasta tidak pernah ada di India contohnya: Bambang ekalaya seorang rakyat biasa bisa menjadi ksatrya, Radeya… Detail
Kain Poleng bermotif kotak dengan warna hitam-putih sudah menjadi bagian dari kehidupan religius umat Hindu di Bali sehingga kain poleng (kotak-kotak hitam-putih) ini menjadi salah satu icon ciri khas Bali. Tidak saja digunakan untuk keperluan religius yang sifatnya sakral, kain poleng juga banyak digunakan untuk hal-hal yang sifatnya profan atau sekuler. Penggunaan kain poleng biasa… Detail
Kain Tenun bukan hanya buah keterampilan turun-temurun bagi masyarakat Bali, melainkan juga bentuk identitas kultural dan artefak ritual. Di luar lingkup tradisi masyarakat daerah tujuan wisata, kain tenun Bali pun tidak sebatas cendera mata atau sekedar oleh-oleh khas Bali semata, tetapi terus berkembang sebagai komoditas ke dunia fashion yang berbasiskan budaya. Seperti halnya masyarakat pengrajin… Detail