Wayang Sapuh Leger

Bayuh Oton & Tirta Penglukatan Wayang Sapuh Leger

Sapuh Leger berasal dari kata dasar “sapuh” dan “leger”. Dalam kamus Bali-Indonesia, terdapat kata sapuh yang artinya membersihkan, dan kata leger sinonim dengan kata leget (bahasa jawa) yang artinya tercemar atau kotor. Sehingga secara etimologi sapuh leger diartikan pembersihan atau penyucian dari keadaan tercemar atau kotor. Kata “Sapuh Leger” di Bali secara khusus dihubungkan dengan… Detail



banten-upakara-ngaturang bendu guru piduka

Upakara dan Cara Ngaturang Guru Piduka

Guru piduka dan bendu piduka adalah nama upakara, sasajen atau banten yang digunakan dalam upacara agama Hindu. Upakara ini dipersembahkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa atau leluhur sebagai sarana untuk permohonan maaf dan memohon waranugraha-Nya. Guru piduka berasal dari kata Guru dan Piduka. Guru menurut kamus sansekerta Indonesia berarti berat, sesar, luas, hebat, penting dan… Detail



Pawintenan Dan Sesananing Pemangku (Pinandita)

Pawintenan Dan Sesananing Pemangku (Pinandita)

Pemangku (Pinandita) dalam Agama Hindu menempati kedudukan yang sangat penting. Peranan Pemangku tampak sangat menonjol dalam penyelesaian suatu Yadnya. Lebih lagi dalam pelaksanaan Yadnya yang cukup besar, akan menjadi kurang sempurna kalau tidak di antar oleh Rohaniawan yang dipandang sesuai untuk itu. Dalam pelaksanaan Yadnya di Bali, dikenal ada tiga unsur utama yang sangat berperan… Detail



Ageman Pemangku Ngawekasan Pancha Yadnya

Ageman Pemangku Ngawekasan Pancha Yadnya

Pembersihan Diri   Duduk Bersila Om Om Padmasana ya namah Cuci Tangan Om rah pat astray a namah Berkumur Om Um rah pat astra ya namah Memantrai Badan Om Prasada sthiti sarira siwa suci nirmala ya namah Mengambil dan menghaturkan asap dupa: Om ANG Brahma-amretha dhipa ya namah Om UNG Wisnu-amretha dhipa ya namah Om… Detail



Ageman Pemangku Yadnya Piodalan

Ageman Pemangku & Mantra Ngawekasan Yadnya Piodalan

Mantra dalam konteks agama Hindu dikaitkan dengan penggunaannya dalam upacara agama adalah untuk memuja Ida Hyang Widhi dengan segala manifestasinya. Dalam kaitan ngawekasan yadnya maka mantra adalah ucapan yang merupakan rumus-rumus yang terdiri atas suatu rangkaian kata-kata gaib yang dianggap mengandung kekuatan atau kesaktian untuk mencapai secara otomatis apa yang dikehendaki oleh manusia. Mantra itu… Detail



Lontar Roga Sangara Bhumi

Penyucian Alam Sesuai Lontar Roga Sangara Bhumi

Dalam kebudayaan Bali, antara bhuana agung dan bhuana alit memiliki hubungan yang bersifat integralistik. Apapun yang terjadi di dalam bhuana agung, memiliki hubungan secara langsung dengan bhuana alit, begitu pula sebaliknya. Segala jenis aktivitas ritual yang dilakukan umat Hindu di Bali untuk memuliakan dan menjaga keseimbangan kosmik didasarkan pada munculnya kesadaran manusia yang terpusat pada… Detail



Lontar Kala Tattwa

Filsafat Yadnya yang terkandung di dalam Lontar Kala Tattwa

Isi dari lontar Kala Tattwa sangat sarat akan ajaran yang mengacu pada Tiga Kerangka Dasar agama Hindu khususnya Tattwa dan Upacara. Karena itulah menjadi suatu ketertarikan bagi saya untuk mencoba menganalisa Lontar Kala Tattwa ini berkaitan dengan Filsafat dan Yadnya yang terkandung di dalamnya. Pada dasarnya, setiap yadnya sangat terkait dengan Kala Tattwa, yang dalam… Detail



Calonarang Dalam Upacara Pratistha Sudamala Bhumi

Calonarang Dalam Upacara Pratistha Sudamala Bhumi

Calonarang adalah nama salah satu karya sastra di Bali, yang bersumber dari pemerintahan jaman Airlangga di Jawa Timur. Di Bali ada yang berbentuk prosa demikian juga berbentuk geguritan yang meceritakan Tating Mas dan Tating Rat. Tating Mas bertapa di Pura Kuburan atau Pura Kayangan mendapat penugrahan kesaktian dari Bhatari Durgha yang kemudian setelah kawin dengan… Detail



Kajeng Kliwon

Kajeng Kliwon, Hari yang di Keramatkan Bali

Seperti yang kita ketahui bahwa Rerainan (Hari) Kajeng Kliwon di Bali begitu dikeramatkan. Upacara Kajeng Keliwon dilaksanakan setiap 15 hari kalender. Upacara dan upakara-upakara yang wajîb dilakukan pada hari Kajeng Kliwon hampir sama dengan upacara dan upakara Kliwon lainnya. Para leluhur zaman  dahulu, sudah menetapkan bahwa cara yang cocok untuk menerapkan ajaran suci tersebut adalah… Detail



Pelaksanaan (Dudonan) Upacara Ngenteg Linggih

Pura sebagai titik pusat konsentrasi umat Hindu di samping merupakan sarana untuk meningkatkan dan memantapkan sraddha dan bhakti umat Hindu di Bali kepada Tuhan Yang Maha Esa, adalah juga sebagai sarana mempererat persaudaraan sesama umat Hindu apa pun latar belakang etnisnya, memajukan pendidikan dan usaha-usaha yang bersifat sosial budaya keagamaan. Dengan berdirinya sebuah pura, umat Hindu akan lebih dekat… Detail