Esensi Tari Topeng Sidakarya pada Dewa Yadnya

Kehidupan beragama Hindu di Bali tentunya tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan berkesenian hal ini seolah sudah menyatu dalam sebuah pelaksanaan dalam beragama. Dalam banyak dimensi pelaksanaan kegiatan beragama yang dituangkan dalam upacara agama banyak kita menyaksikan kegiatan kesenian senantiasa mendukung pelaksanaan upacara agama, sehingga dalam praktiknya kesenian dalam sebuah upacara terbagi menjadi tiga yaitu seni… Detail



Prosedur Pelaksanaan Upacara Suddhi wadani

Perkawinan adalah suatu pranata sosial yang keramat karena terbentuk Ghrastha Asrama, yaitu tempat untuk melaksanakan Dharma, dan mengusahakan Artha serta Kama. Masa Ghrastha mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat Hindu. Jika status perkawinan yang merupakan tatanan  kesucian  tidak lagi memerlukan legalisasi agama, maka  hidup berkeluarga tanpa bimbingan agama. Perkawinan atau wiwaha bagi umat Hindu mempunyai arti dan kedudukan yang khusus di dalam kehidupan manusia… Detail



Runtutan Upakara dan Pelaksanaan Ngaben

Ngaben dalam bahasa Bali berkonotasi halus yang sering disebut dengan Palebon, yang berasal dari kata lebu yang artinya prathiwi atau tanah. Palebon artinya menjadikan prathiwi (abu). Untuk menjadikan tanah itu ada dua cara yaitu dengan cara membakar dan menanam ke dalam tanah. Namun cara membakar adalah yang paling cepat. Tujuan dari upacara ngaben adalah agar… Detail



Rangkaian Membangun Palinggih Padmasana

Padmasana (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu (Pelinggih), terutama umat Hindu di Indonesia. Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga. Padmasana berasal juga ada dalam Bahasa Kawi, yaitu: “Padma”… Detail



Bayuh Oton & Tirta Penglukatan Wayang Sapuh Leger

Sapuh Leger berasal dari kata dasar “sapuh” dan “leger”. Dalam kamus Bali-Indonesia, terdapat kata sapuh yang artinya membersihkan, dan kata leger sinonim dengan kata leget (bahasa jawa) yang artinya tercemar atau kotor. Sehingga secara etimologi sapuh leger diartikan pembersihan atau penyucian dari keadaan tercemar atau kotor. Kata “Sapuh Leger” di Bali secara khusus dihubungkan dengan… Detail



Upakara dan Cara Ngaturang Guru Piduka

Guru piduka dan bendu piduka adalah nama upakara, sasajen atau banten yang digunakan dalam upacara agama Hindu. Upakara ini dipersembahkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa atau leluhur sebagai sarana untuk permohonan maaf dan memohon waranugraha-Nya. Guru piduka berasal dari kata Guru dan Piduka. Guru menurut kamus sansekerta Indonesia berarti berat, sesar, luas, hebat, penting dan… Detail



Pawintenan Dan Sesananing Pemangku (Pinandita)

Pemangku (Pinandita) dalam Agama Hindu menempati kedudukan yang sangat penting. Peranan Pemangku tampak sangat menonjol dalam penyelesaian suatu Yadnya. Lebih lagi dalam pelaksanaan Yadnya yang cukup besar, akan menjadi kurang sempurna kalau tidak di antar oleh Rohaniawan yang dipandang sesuai untuk itu. Dalam pelaksanaan Yadnya di Bali, dikenal ada tiga unsur utama yang sangat berperan… Detail



Ageman Pemangku Ngawekasan Pancha Yadnya

Pembersihan Diri   Duduk Bersila Om Om Padmasana ya namah Cuci Tangan Om rah pat astray a namah Berkumur Om Um rah pat astra ya namah Memantrai Badan Om Prasada sthiti sarira siwa suci nirmala ya namah Mengambil dan menghaturkan asap dupa: Om ANG Brahma-amretha dhipa ya namah Om UNG Wisnu-amretha dhipa ya namah Om… Detail



Ageman Pemangku & Mantra Ngawekasan Yadnya Piodalan

Mantra dalam konteks agama Hindu dikaitkan dengan penggunaannya dalam upacara agama adalah untuk memuja Ida Hyang Widhi dengan segala manifestasinya. Dalam kaitan ngawekasan yadnya maka mantra adalah ucapan yang merupakan rumus-rumus yang terdiri atas suatu rangkaian kata-kata gaib yang dianggap mengandung kekuatan atau kesaktian untuk mencapai secara otomatis apa yang dikehendaki oleh manusia. Mantra itu… Detail



Penyucian Alam Sesuai Lontar Roga Sangara Bhumi

Dalam kebudayaan Bali, antara bhuana agung dan bhuana alit memiliki hubungan yang bersifat integralistik. Apapun yang terjadi di dalam bhuana agung, memiliki hubungan secara langsung dengan bhuana alit, begitu pula sebaliknya. Segala jenis aktivitas ritual yang dilakukan umat Hindu di Bali untuk memuliakan dan menjaga keseimbangan kosmik didasarkan pada munculnya kesadaran manusia yang terpusat pada… Detail