Dasabayu Dasa aksara

Energi Hidup (Prana) di Dasa Bayu dan Dasa Aksara


Penggunaan Praktis Dalam Spiritual 

Daśābayu secara alamiah mengatur seluruh fungsi vital tubuh manusia (Bhuana Alit). Sepuluh jenis Bayu/Prāṇa memiliki peran spesifik :

Daśā BayuLokasi UmumFungsi Biologis Utama
PrāṇaJantung dan Paru-paruMengatur pernapasan dan asupan energi (inhalasi).
ĀpaṇaPerut BawahMengatur pembuangan dan ekskresi (urin, feses).
ŚamanaPusarMengatur metabolisme dan pencernaan makanan.
UdānaLeher ke KepalaMengatur fungsi bicara, menelan, dan pikiran.
VyānaSeluruh TubuhMengatur sirkulasi darah dan pergerakan di seluruh tubuh.
NāgaSaluran PencernaanMengatur gerakan mendesak (bersendawa, cegukan, muntah).
KūrmaMataMengatur gerakan mata (berkedip).
KrikāraSaluran PernapasanMengatur bersin dan dorongan rasa lapar/haus.
DevadattaOtak MotorikMengatur gerak aktif tubuh dan menguap.
DhanañjayaKepala AtasMengatur kesadaran tetap ada hingga pembusukan sempurna.

 

Tanpa Daśābayu yang bekerja secara seimbang, manusia tidak dapat hidup sehat dan beraktivitas normal. Penggunaan Daśābayu secara sadar, biasanya melalui penggabungan dengan praktik Daśā Akṣara, bertujuan untuk mencapai kesehatan holistik, kesaktian, dan pencerahan.

A. Dalam Yoga dan Prāṇayama

  • Pengendalian Nafas (Prāṇayama) : Praktik utama untuk mengendalikan Daśābayu adalah Prāṇayama (kontrol nafas). Dengan teknik pernapasan seperti Puraka (menarik nafas), Kumbhaka (menahan nafas), dan Rechaka (mengeluarkan nafas), seseorang belajar mengendalikan Prāṇa (Daśābayu) di dalam tubuh.

  • Tujuan : Untuk meningkatkan energi vital, menenangkan pikiran, meningkatkan konsentrasi (konsentrasi pikiran), dan memperkuat sistem saraf. Pengendalian Prāṇa adalah kunci untuk mengendalikan pikiran.

B. Dalam Pengobatan (Usada)

  • Penyembuhan Prāṇa (Pranic Healing) : Praktik ini, baik di Bali maupun global, menggunakan energi Daśābayu (Prāṇa) untuk mendeteksi, membersihkan, dan mengisi ulang energi pada bagian tubuh yang sakit.
    Pendekatan : Menggunakan Prāṇa tubuh sendiri atau Prāṇa alam semesta untuk mempercepat proses pemulihan diri.
  • Penglukatan : Daśā Akṣara/Daśā Bayu digunakan dalam ritual pangelukatan (penyucian) dengan sarana air (tirta). Kekuatan Akṣara ditransfer ke air untuk membersihkan energi negatif, menyembuhkan penyakit yang bersifat non-medis, dan menyeimbangkan kembali Daśābayu dalam diri.

C. Dalam Ritual Keagamaan (Pemujaan)

  • Memberi Jiwa pada Bangunan Suci : Dalam upacara besar seperti Ngenteg Linggih , konsep Daśā Bayu (sebagai energi dan kekuatan) digunakan untuk “memberi jiwa” dan kekokohan spiritual pada palinggih (bangunan suci) atau pura.

  • Mantra dan Wijakṣara : Daśā Akṣara (yang merupakan sumber Bayu) diucapkan sebagai mantra oleh Sulinggih atau Pemangku untuk memanggil dan memohon kekuatan Dewata Nawasanga, memastikan bahwa bayu atau energi ilahi hadir di lokasi upacara.

D. Untuk Kesejahteraan Diri (Sekala-Niskala)

  • Keseimbangan Hidup : Penggunaan Daśābayu yang paling mendasar adalah untuk mencapai keseimbangan antara Bhuana Alit (tubuh) dan Bhuana Agung (alam). Orang yang mampu menyatukan pikiran dan tingkah laku yang luhur dengan Daśābayu akan mencapai kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran.

  • Pemanfaatan Kekuatan Khusus : Dalam konteks metafisika dan ajaran tertentu (yang memerlukan bimbingan guru spiritual), Daśā Akṣara/Bayu dapat digunakan untuk tujuan spiritual yang lebih mendalam, termasuk untuk mencapai kemampuan waskita (melihat hal gaib) atau untuk pertahanan diri.

 



Ulasan Dasabayu & Aksara ini ada di Buku Kanda Pat
Baca Juga