Dasabayu Dasa aksara

Energi Hidup (Prana) di Dasa Bayu dan Dasa Aksara


Mekanisme Pangringkesan (Penyusutan) Akṣara

Proses ini adalah penyatuan kekuatan ( Śakti ) Dewa-Dewa yang dimanifestasikan melalui Akṣara (Wijakṣara) dari banyak menjadi satu, hingga mencapai Śiwa Tattwa (Inti Ketuhanan).

1. Daśā Akṣara Pañca Akṣara

Peleburan dimulai dari Daśā Akṣara (10 Akṣara, melambangkan Dewata Nawasanga) menjadi dua kelompok lima Akṣara utama, yaitu Pañca Brahma dan Pañca Tirtha (atau Pañca Akṣara) :

KelompokAkṣaraMakna Kosmis
Pañca BrahmaSa, Ba, Ta, A, ILima manifestasi Tuhan yang menguasai lima penjuru dan lima elemen utama.
Pañca TirthaNa, Ma, Śi, Wa, YaLima manifestasi dewa yang menguasai lima elemen penting lainnya (sering disatukan menjadi mantra Pañcākṣara).

Ini melambangkan penyatuan seluruh Bhuana Agung (Alam Semesta) yang terbagi menjadi 10 penjuru, diringkas kembali menjadi 5 elemen dasar yang membangun kehidupan.

2. Pañca Akṣara Tri Akṣara

Kelima Akṣara tersebut kemudian diringkas kembali menjadi tiga Akṣara yang mewakili fungsi Trimurti (Penciptaan, Pemeliharaan, Peleburan).

  • Akṣara : Ang, Ung, Mang (dikenal juga sebagai A, U, M)

  • Peleburan Akṣara :

    • ᬅᬁ Ang (A) Brahma (Penciptaan/Api)

    • ᬉᬁ Ung (U) Wisnu (Pemeliharaan/Air)

    • ᬫᬁ Mang (M) Iswara (Peleburan/Udara)

Kedudukan dalam Tubuh :

  • Ang berstana di Jantung/Hati (pusat Bayu/Napas ).

  • Ung berstana di Empedu/Perut (pusat Apah/Air ).

  • Mang berstana di Hulu Hati/Tenggorokan (pusat Teja/Panas ).

Penyatuan Tri Akṣara dalam tubuh adalah pengendalian Tri Guna (Sattwam, Rajas, Tamas) dan tiga sumber energi vital (Bayu, Sabda, Idep), sehingga praktisi berada dalam kesadaran yang seimbang.

3. Tri Akṣara Dwi Akṣara

Tri Akṣara diringkas menjadi dua Akṣara yang mewakili dualitas universal ( Rwa Bhineda ) :

  • Akṣara : ᬅᬁ Angᬅᬄ Aḥ

  • Peleburan Akṣara :

    • ᬅᬁ Ang (Purusa) : Prinsip Laki-laki, positif, energi hidup ( Urip ), Nafas Masuk (Puraka), Tirtha Kamandalu.

    • ᬅᬄ Aḥ (Pradana) : Prinsip Perempuan, negatif, energi kematian ( Pralina ), Nafas Keluar (Recaka), Tirtha Pawitra .

Ang dan Ah sering divisualisasikan berstana di Mata Kanan dan Mata Kiri (atau Lubang Hidung Kanan dan Kiri) sebagai Tirtha Suci yang menjaga hidup dan mati dalam diri.

Mengakui bahwa dualitas (baik dan buruk, terang dan gelap) adalah bagian dari realitas, dan tugas spiritual adalah menyeimbangkan kedua kutub ini sebelum melampauinya.

4. Dwi Akṣara Eka Akṣara

Ini adalah puncak penyusutan. Dwi Akṣara (Ang dan Ah) disatukan dan dileburkan menjadi wujud Akṣara Tunggal :

  • Akṣara : ᬒᬁ Oṁ (Omkara).

  • Peleburan Akṣara : Ang + Aḥ = Oṁ (Prāṇawa)

Ongkara tidak lagi ditempatkan di satu organ, melainkan mencakup seluruh tubuh, dari ujung kaki hingga ubun-ubun, di mana setiap bagian Ongkara melambangkan elemen spiritual yang lebih tinggi ( Pañca Brahma dalam wujud Akṣara Oṁ ).

Bagian Akṣara OngkaraLetak dalam TubuhMakna Spiritual
Nada (Titik)Ujung Rambut/Puncak Kepala Parama-Śiwa (Kosmik Murni)
Windu (Lingkaran)  Kepala/Ubun-ubun Sada-Śiwa (Manifestasi Pertama)
Ardha Candra (Bulan Sabit) Sela-sela Alis/Leher Śiwatattwa (Kebenaran Śiwa)
Akṣara U (Badan)Tubuh/DadaFungsi Trimurti
Akṣara A (Kaki)Dasar TubuhDasar Penciptaan

 

Penyusutan menjadi Oṁ melambangkan kembalinya Daśā Bayu (sepuluh energi vital) dan seluruh kesadaran individu ( Bhuana Alit ) kepada sumber tunggalnya, mencapai keadaan Parama Śūnya (Kekosongan Tertinggi) atau Moksa. Ini adalah realisasi bahwa tubuh manusia adalah perwujudan sempurna dari Tuhan.



Ulasan Dasabayu & Aksara ini ada di Buku Kanda Pat
Baca Juga