Pura Kahyangan Tiga dan Prajapati


Struktur Pura Kahyangan Tiga

Pura Kahyangan Tiga pada umumnya memiliki kekayaan khusus yang disebut laba pura. Laba pura ini berupa sebidang lahan yang luasnya tergantung pada kemampuan dari desa adat itu sendiri. Hasil dari penggarapan lahan itu digunakan untuk biaya upacara di pura Kahyangan Tiga itu. Selain itu hasil-hasil dari laba pura juga digunakan untuk beaya pemeliharaan Kahyangan Tiga itu sendiri. Adapun komunitas yang bertanggung jawab atas reksa Kahyangan Tiga tersebut disebut krama pura.

Seperti yang telah disebutkan di atas, Kahyangan Tiga ini terdiri atas tiga buah pura:

  1. Pura Desa, yang biasa dibangun pada salah satu sudut catuspatha atau pampatan agung. Simpang empat ini terletak di tengah-tengah desa. Di setiap sudut simpang empat desa yang merupakan pusat desa yang sakral itu berdiri bangunan penting di desa yang bersangkutan. Masing-masing bangunan itu adalah Pura Desa itu sendiri, rumah pejabat desa, Bale Wantilan, dan pasar desa lengkap dengan pura malanting-nya.
  2. Pura Puseh, yang biasa dibangun di bagian arah kelod dari desa yang bersangkutan, atau mengarah ke pantai atau laut. Itu sebabnya di daerah Bali Utara Pura Puseh biasa pula disebut sebagai Pura Sāgara.
  3. Pura Dalem, yang dibangun di bagian yang mengarah ke kelod-kauh (barat daya) dari desa yang bersangkutan. Hal ini mengingat bahwa arah mataangin barat daya itu adalah kawasan yang dikuasai oleh Dewa Rudra, yaitu aspek Śiwa yang berfungsi sebagai pelebur atau pralīna dari segala sesuatu yang telah

 

Akan tetapi ada pola Kahyangan Tiga yang lain. Khususnya di perdesaan di Karangasem tidak terdapat rangkaian tiga pura, melainkan hanya rangkaian dua pura. Bukan konsep tri hita karana yang berlaku melainkan konsep rwa bhineda. Pura Desa dan Pura Puseh dibangun sebagai satu kompleks yang menyatu, menjadi Pura Puseh-Desa Bale Agung. Sementara itu Pura Dalem dibangun tersendiri, di kawasan teben dekat dengan setra atau sema atau tunon atau kuburan. Di Pura Puseh krama desa memuja Dewa Śiwa, sedangkan di Pura Dalem krama desa memuja Dewi Durgā (David J. Stuart-Fox, 2002:24).


Sumber

Pura kahyangan Tiga
Prof. Drs. I Gusti Gde Ardana

Dan
Kahyangan Ida Sang Hyang Widhi
WasaKoerniatmanto Soetoprawiro



Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Baca Juga