Seluk-beluk Alam Astral (Niskala)


Penghuni Alam Astral

Setelah diberikan gambaran tentang latar belakangnya, yang hanya bersifat sebagai sketsa dalam garis – garis besar saja, sekarang kita mengisi sketsa itu, yaitu dengan keterangan tentang penduduk alam astral itu. Jenisnya banyak sekali dan oleh karena itu sangat sulit untuk menyusun dan mendaftarnya. Mungkin lebih mudah jika kita menggunakan cara membagi penghuni alam ini menjadi beberapa jenis, yaitu jenis manusia dan bukan manusia.

Penghuni manusia dari alam astral dapat dibagi menjadi dua golongan, manusia yang hidup dan yang telah meninggal dunia. Golongan pertama dapat disebut juga manusia yang masih berbadan wadag, golongan kedua yang tanpa badan wadag.

Manusia yang tampak di alam astral sewaktu masih hidup di dunia, dapat dikelompokan menjadi empat jenis :

1. Kaum Mayavirupa

Mereka dari jenis ini biasanya menggunakan sebuah badan yang sama sekali bukan badan astral biasa, tetapi ‘badan pikiran’ yang tersusun dari materi empat bagian alam mental bawah, yang disebut juga alam rupa, sedang bagian alam diatasnya disebut alam arupa. Ini adalah badan mental dari alam mental yang dapat langsung memasuki alam astral dengan seketika atau kembali lagi.

Selain itu memungkinkan menggunakan di setiap waktu daya kekuatan lebih besar dan indera batin lebih tajam yang terdapat di alam mental itu.
Sudah tentu badan pikiran tidak dapat tampak bagi penglihatan astral. Akibatnya siswa yang bekerja di alam astral harus belajar selama beberapa waktu menarik dan membungkus badan mentalnya dengan materi astral.

Demikianlah jika ia ingin dapat dilihat di alam itu oleh para penghuninya, agar dapat menolong secara lebih tepat. Badan sementara ini disebut ‘mayavirupa’. Badan seperti itu, sekalipun merupakan gambar rupa orangnya sendiri, tidak berisi materi zat dari badan astralnya sendiri, namun berhubungan dengannya, seperti halnya materialisasi badan fisiknya.

Waktu perkembangan itu dimulai sang siswa dapat dilihat bekerja dalam badan astralnya, seperti orang-orang lain. Namun bagi sang siswa, yang mulai bekerja di alam astral di bawah pimpinan seorang guru yang cakap, selalu memiliki kesadaran penuh di alam itu, dan dapat bekerja dengan sernpurna dan mudah di semua bagian alam itu.
Demikian juga jika ia harus menggunakan badan lain di dalam alam lain.

Dalam alam ini ia memiliki kecakapan dan kekuasaan tambahan. Dengan demikian ia akan dapat bekerja lebih mudah dan lebih efisien dari pada dialam astral selama ia tidur. Yang ia kerjakan, yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan yang selalu menjadi pikirannya selama ia sadar. Apakah ia ingat segala sesuatu yang dikerjakan, sebagian besar bergantung pada kemampuan memindahkan kesadarannya ke alam lain, apakah itu dapat ia lakukan tanpa terjadi kesadaran itu putus atau tidak.

2. Kaum psikis yang telah terkembang

Orang demikian dapat juga memiliki spiritualitas yang telah berkembang. Sebab perkembangan psikis dan roh sifatnya berbeda-beda, artinya tidak tentu harus sejalan.
Jika orang sejak lahir sudah memiliki kemampuan psikis, hal itu adalah akibat usahanya di dalam reinkarnasi sebelumnya. Usaha demikian tentunya sangat bersifat tanpa pamrih, namun di lain fihak mungkin juga bersifat tidak tahu dan bertujuan tidak baik atau sama sekali jahat.
Orang demikian biasanya sempurna kesadarannya, jika ia berada di luar badan, tetapi jika tidak mendapat latihan yang baik, maka ia mudah sekali tertipu oleh apa yang dilihat. Ia sering dapat berpindah-pindah dari bagian satu ke bagian lain dalam alam astral, sepenuhnya seperti golongan terlatih. Namun kadang-kadang khusus tertarik oleh bagian tertentu dan jarang sekali mau keluar dari pengaruhnya. Ingatannya tentang apa yang telah dilihatnya dapat berbeda-beda menurut tingkat kemajuannya. Jika sudah maju dapat “ingat dengan sempurna, “jika masih sangat rendah, sangat tidak cocok atau lupa sama sekali. Ia selalu tampak di dalam badan astral, karena ia tidak tahu bagaimana dapat bekerja di dalam alam mental.


Sumber

THE ASTRAL PLANE

its scenery, inhabitants and phenomena
By cw. leadbeater



Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

HALAMAN TERKAIT
Baca Juga