- 1Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-2
- 2Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-3
- 3Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-13
- 4Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-39
- 5Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-40
- 6Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-41
- 7Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-42
- 8Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-43
- 9Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-44
- 10Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-47
- 11Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-48
- 12Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-49
- 13Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-50
- 14Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-56
- 15Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-62
- 16Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-63
- 17Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-84
- 18Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-85
- 19Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-86
- 20Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-87
- 21Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-88
- 22Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-89
- 23Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-90
- 24Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-91
- 25Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-98
- 26Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-99
- 27Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-100
- 28Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-102
- 29Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-104
- 30Lontar aji swamandala paragraf ke-105
- 31Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-106
- 32Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-108
- 33Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-109
- 34Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-110
- 35Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-111
- 36Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-113
- 37Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-114
- 38Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-115
- 39Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-116
- 40Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-117
- 41Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-119
- 42Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-120
- 43Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-121
- 44Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-122
- 45Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-123
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-113
Tolu, tempatnya di Barat Laut, penguasa, Sang Bhùtakala Raksasa yang jumlahnya enam, akibat yang ditinggalkannya sakit gila, suka mengamuk. Gumbreg, tempatnya di tenggara; penguasanya; sang Kala Tapaksa, empat banyaknya, sang Kala Raksasa, jumlahnya empat menjadi delapan, akibat yang ditinggalkannya sakit gila, berkata-kata karuan bahkan dapat menemui ajal.
Wariga; bertempat di sembilan penjuru, perwujudan Sang Kala Turunan yang jumlahnya lima, Sang Kala Pati jumlahnya empat, dengan akibat yang ditinggalkannya mati karena jatuh, hingga patah dan remuk, dilarang memanjat ditinggalkannya mati karena jatuh, hingga patah dan remuk dilarang memanjat pohon. Warigadian, tempatnya di Utara; penguasanya, sang Kala Yaciri, Kala Gandara yang jumlahnya enam, kabyoncah, jumlahnya tiga; dengan laki dan perempuan suka berbuat ulah.
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-114
Julungwangi; tempatnya di Barat Daya; penguasanya Sang Kala Nalapati yang jumlahnya enam, akibat yang ditinggalkannya sengsara akibat penyakit, lesu dan mati baranak. Sungsang, tempatnya di timur, berstana Sang Kala berjumlah delapan; Kala bàyubajra berjumlah dua, Kala Wang sanggana berjumlah enam, dengan akibat yang ditinggalkannya, sakit berkepanjangan, batu berat, hingga manamui ajal.
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-115
Dungulan; tempatnya di Timur Sang Kala Desa marep berjumlah dua, sang Kala Kalimbur jumlahnya dua, berpenyakit kulit, sakit kelamin, hingga manamui ajal. Kuningan, tempatnya di Barat, sang Kala Kuning jumlahnya dua, sang Kala Wasatasti yang jumlahnya tiga, menjelmanya berbagai penyakit, sakit beri-beri, sakit paru-paru, hingga manamui ajal.
Langkir, tempatnya di Tenggara, berstana Sang Kala Paksa, dan sang Kala Alpayusa dengan jumlahnya empat, dan Sang Kala Kungpati yang berjumlah dua, selalu dirundung rasa prihatin, sakit berkepanjangan.
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-116
Medangsya, tempatnya di Alam pertiwi, berjumlah tujuh, Sang Kala Mangsayoda jumlahnya empat, dan sang Kala Gutilana jumlahnya dua, Sang Kala Sor, dan lagi pula pada wuku ini pantangan untuk memakuh, pantangan untuk mulai menempati rumah, mulai menempati pekarangan baru, dan segala kegiatan yang berkaitan dengan alam pertiwi semuanya tidak diperbolehkan. Jika dilanggar segala penyakit bermunculan dengan tiba-tiba, dimangsa oelh roh-roh jahat hingga menemui ajal. Pujut bertempat di barat Laut, sang Buta Kala Raksasa Sangga, dengan penyakit gila tak henti-hentinya.
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-117
Pahng tempatnya di segala penjuru, sang Kala Dangu dengan seluruh pengikutnya; dan lagi pula wuku ini, tidak diperbolehkan untuk memulai menempati rumah atau pekarangan, jika itu dilanggar akan berakibat tidak baik berpenyakitan kusta, gatalgatal, dan sakit berkepanjangan.
Krulut, tempatnya di selatan, stananya Sang Kala Kingkingan yang berjumlah empat, sang Kala Sura Punggung jumlahnya tiga, dengan akibat yang ditinggalkannya, sengsara karena disisihkan, anal-anak hidupnya sengsara.
Merakih, berstana Sang Kala Sundel jumlahnya lima, sang Kala Ulanyar jumlahnya dua, laki dan perempuan suka berkhianat.
Tambir tempatnya di Barat, sang Kala Durga dengan jumlahnya empat sang Katangguran jumlahnya dua, sengsara akibat disakiti oleh guna-guna ilmu hitam. Medangkungan tempatnya di timur, Sang Kala Durga Wisaya berjumlah empat Sang Kala Kipkip berjumlah dua, suami istri sering berdusta.
Matal; tempatnya di timur Laut, Sang Kala Marep berjumlah dua, Sang Kala Sirep jumlahnya enam, dengan akibat yang ditinggalkannya, sering kecurian senang berbuat dusta.
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-119
Uye tempatnya di arah Barat, sang Kala Wiûya dengan jumlah empat, Sang Kala dekesan jumlahnya tiga dengan akibat yang ditinggalkan sering disakiti oleh orang-orang dusta. Menial; tempatnya di tenggara, penguasanya, sang Kala Wipasa dengan jumlah empat, sang Kala Anel dengan jumlah tiga, sering bertengkar, angkuh, suka menantang.
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-120
Prangbakat, tempatnya di pertiwi, penguasanya Sang Kala Dangu dan sang Kala Sor serta pengikutnya yang berjumlah tiga, sang Kala Suliwalikatan dengan akibat yang ditinggalkannya, sakit pada perut, sakit pada telinga.
Bala, tempatnya di Barat Laut, berstana Sang Kala Medangsah dengan jumlah empat, dengan akibat yang ditinggalkannya, gatal-gatal, dan sakit kulit lainnya di malam hari. Ugu, tempatnya di selatan, berstana Sang Kala Naga jumlahnya enam, dengan akibat yang ditinggalkannya, sakit mendadak, disantap kala, pendarahan tanpa sebab hingga menemui ajal.
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-121
Wayang, tempatnya di angkasa, berstana Sang Kala Mangap yang jumlahnya tiga, Sang Kala Rungsung jumlahnya empat, dengan perwujudannya, jatuh, patah tulang hingga hancur, hingga menemui ajal, dan lagi pula pad wuku wayang tidak boleh memanjat pohon.
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-122
Klawu, tempatnya di utara, pengusanya, sang Kala Nagamaksa yang jumlahnya empat, dengans akit mendadak, suka ngamuk, muntah-muntah, pendarahan hingga menemui ajal. Dukut, bertempat di Barat; penguasa Sang Kala Gaóapati dengan jumlah empat, sang Kala Tungguwan tiga jumlahnya, sakit kepala, pusingpusing, sering merana, selalu mendapat musibah hingga menemui ajal.
Lontar Aji Swamandala Paragraf ke-123
Watugunung, tempatnya di seluruh Pertiwi (alam tanah), penguasanya Sang Kala Undur-Undur yang jumlahnya sembilan, Sang Kala Rancananen di angkasa tempatnya, Sang Kala Tengah ditengah-tengah tempatnya.