Pelaksanaan Upacara Ngelinggihang Dewa Hyang


Tujuan Upacara Ngelinggihang Dewa Hyang

Adapun tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan Upacara Ngelinggihang Dewa Hyang adalah sebagai berikut :

a) Untuk membebaskan leluhur dan diri dari ikatan dosa. Adapun yang menjadi tujuan melaksanakan upacara yadnya adalah sebagai mana dimuat dalam Bhagawad Gita, III,12, yang terjemahannya sebagai berikut :

  • Dipelihara oleh Yadnya, Para Dewa akan memberi kamu kesenangan yang kamu inginkan, Ia yang menikmati pemberian-pemberian ini, Tanpa memberikan balasan kepada Nya, Adalah pencuri.

  • Orang-orang yang baik, Makan apa yang tersisa dari Yadnya, Mereka itu terlepas dari segala dosa, Akan tetapi mereka yang jahat Menyediakan, makanan untuk kepentingan dirinya sendiri, Mereka itu adalah makan dosanya sendiri.

b) Untuk membebaskan leluhur dan diri dari ikatan karma. Tujuan selanjutnya tentang upacara adalah untuk membebaskan diri manusia dari ikatan hukum karma. Hal dapat dipetik dari Kitab :

  • BhagawadGita, III,09, yang terjemahannya sebagai berikut :

Kecuali pekerjaan apa yang dilakukan sebagai dan untuk yadnya, Dunia ini juga terikat oleh Hukum Karma, Oleh karena itu O Arjuna, lakukanlah pekerjaanmu sebagai yadnya, Bebaskan diri dari semua ikatan, Yadnya dengan melakukan pekerjaan tanpa mengikatkan diri dengan ikhlas untuk Tuhan.

  • Bhisma Parwa :

apan ikang karma kabeh kaentas krta tekap ning yadnya niyatannya. Artinya : segala karma itu akan dapat dibebaskan dengan pelaksanaan upacara yadnya yang sesungguhnya.

c) Sebagai salah satu jalan untuk mencapai Sorga dan kemuliaan. Hal inidapat kita temui dalam kitab Agastya Parwa “ tiga ikang karya amuhara swarga, lwire, tapa, yadnya, kirtti “ artinya ada tiga jalan untuk mencapai Sorga dan kemuliaan  yaitu tapa, yadnya dan kirtti.

 

d) Pada akhirnya tujuan dari pada Yadnya adalah untuk mencapai “kelepasan“ yaitu manunggalnya antara Atma dengan Paramatma. Hal ini sebagai mana dimuat dala Bhagawad Gita, IV,31 yang terjemahannya sebagai berikut :

Mereka yang memakan makanan suci

Dari sisa Yadnya, akan mencapai Brahman

Dunia ini bukan untuk ia

Yang tidak memberikan pengorbanan

Apalagi dunia lainnya

O Arjuna yang terbaik dari para Kuru.

 

Pelaksanaan upacara yadnya hendaknya dimaknai secara mendalam dan diejawantahkan dalam prilaku kehidupan sehari-hari dalam masyarakat artinya yadnya harus mampu memberikan pencerahan dan perubahan prilaku kearah yang lebih baik. Ada segelintir oknum menganggap bahwa agama Hindu di Bali tidak berdasarkan weda, melainkan lontar-lontar yang diragukan kebenarannya. Hal tersebut tentunya merupakan pemikiran yang dangkal karena tidak melihat secara utuh esensi Hinduisme.

Demikianhalnya dalam pelaksanaan upacara ngelinggihang dewa hyang merupakan salah satu wujud rasa bhakti kepada leluhur yang mengandung makna dan harapan agar para leluhur dapat menyatu dengan paramatma (siwa) dan senantiasa memberikan perlindungan dan sinar suci kepada keturunannya. Yang lebih penting adalah kita senantiasa menjaga dan merawat leluhur kita semasih hidup.




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Baca Juga