Kedudukan kedelapan belas aksara Bali tersebut di dalam tubuh manusia atau bhuana alit adalah sebagai berikut:
- Ha di ubun-ubun
- Na di antara kedua alis
- Ca di dalam kedua mata
- Ra di kedua telinga
- Ka di dalam hidung
- Da di dalam mulut
- Ta di dalam dada
- Sa di tangan (lengan) kanan
- Wa di tangan (lengan) kiri
- La di hidung
- Ma di dalam dada kanan
- Ga di dalam dada kiri
- Ba di pusar
- Nga di dalam alat kelamin
- Pa di dalam pantat (anus)
- Ja di kedua tungkai (kaki)
- Ya di tulang belakang
- Nya di tulang ekor
Berikut ini letak Dasa aksara pada Buana Agung dan Buana Sarira:
No | Aksara | Warna | Letak Bhuana Agung | Letak Bhuana Alit |
---|---|---|---|---|
1 | Sang | Petak (Putih) | Purwa (timur) | Papusuh (Jantung) |
2 | Bang | Bang (Merah) | Daksina (selatan) | Ati (hati bagian kanan) |
3 | Tang | Pita (Kuning) | Pascima (barat) | Ungsilan (ginjal) |
4 | Ang | Selem (Hitam) | Uttara (utara) | Ampru (empedu) |
5 | Ing | Galang(Terang) | Madyaning Sor (poros bawah) | Tengahing Ati (hati bagian tengah) |
6 | Nang | Dadu(Merah muda) | Gneyan (tenggara) | Peparu (paru-paru) |
7 | Mang | Tangi (Ungu) | Nariti (Barat Daya) | Usus (usus besar) |
8 | Sing | Gadang (Hijau) | Wayabiya (barat Laut) | Limpa |
9 | Wang | Pelung (Biru) | Ersania (timur laut) | Ineban (tenggorokan) |
10 | Yang | Udep (Gelap) | Madyaning Luhur (Poros Atas) | Tumpuking Ati (hati bagian kiri) |
Kelengkapan atau pangangge aksara mempunyai kedudukan atau tempat pula di dalam tubuh manusia, yakni:
- Ulu di kepala (dalam otak)
- Taling di hidung
- Surang di rambut
- Nania di lengan (tangan)
- Wisah di telinga
- Pepet di batok kepala
- Cecek di lidah
- Guwung di kulit
- Suku di tungkai (kaki)
- Carik di persendian
- Pamada di alur jantung
ini merupakan maksud/arti dari sastra wreastra, dibaca dari belakang. diantaranya;
- nyaya, berarti sang Hyang Pasupati, tuhan
- japa, berarti sang hyang mantra,
- ngaba, berarti Sang Hyang guna,
- gama, berarti kekal, abadi,
- lawa, berarti manusia
- sata, berarti hewan dan binatang
- daka, berarti pendeta, nabi, orang suci
- raca, berarti tumbuhan
- naha, berarti moksa, nirvana
ini pertemuan sastra yang delapan belas (wreastra) , bertemu ujung dengan pengkalnya menjadi dasa aksara, diantaranya;
- ha – nya menjadi sa
- na – ya menjadi na
- ca – ja menjadi ba
- ra – pa menjadi ma
- ka – nga menjadi ta
- da – ba menjadi si
- ta – ga menjadi a
- sa – ma menjadi wa
- wa – la menjadi i & ya
begini cara menempatkan sang hyang dasa aksara didalam badan yang merupakan linggih (stana) dewata nawasanga di dalam tubuh manusia, diantaranya;
- sa ditempatkan di jantung, dewa Iswara.
- ba ditempatkan di hati, dewa Brahma.
- ta ditempatkan di lambung, dewa Mahadewa.
- a ditempatkan di empedu, dewa Wisnu.
- I ditempatkan di dasar hati, dewa Siwa.
- na ditempatkan di paru – paru, dewa Maheswara.
- ma ditempatkan di usus halus, dewa Rudra.
- si ditempatkan di ginjal, dewa Sangkara.
- wa ditempatkan di pancreas, dewa Sambhu.
- ya ditempatkan di ujung hati, Dewa Siwa.
Ada pula yang memberikan ulasan tentang dasa aksara ini bahwa setiap aksara itu mempunyai arti sendiri-sendiri, yaitu:
- Sa berarti satu
- Ba berarti bayu
- Ta berarti tatingkah
- A berarti awak
- I berarti idep
- Namah berarti hormat
- Siwa berarti Siwa
- Ya berarti yukti