Upakara dan Cara Ngaturang Guru Piduka


Bentuk Upakara Guru Piduka

Bebantenan sesuai Brahma Kertih

Suci soroh, sesayut pangambeyan salaran bebek dan ayam masih hidup, tetegenan, 1 tanding sampian agung maulam itik / tutuh, peras penyeneng, sesantun, soda putih kuning, makembaran, sesayut dirgayusa gumi, dilengkapi tebasan guru piduka.

Banten tetebasan sesuai Brahma Kertih
  1. Tumpeng1, matatakan kulit sesayut iwaknia rerasmen, sudang, tulung 1, canang pawitra maraka jaja bendu, mwang who wohan sampian nagasari.
  2. Mempersembahkan bendu Piduka tetujunya untuk memohon maaf kehadapan Hyang Kawitan yang telah melimpahkan munculnya kedukaan, pada permohonan pada perumahan tempat tinggal terhadap penghuninya. Upacara Bendu Piduka sering di sebut Banten Peneduh, pada waktu “Meneduh” di dasa Pekaraman.
Tebasan Guru Piduka 

antara lain tumpeng 1 mepucuk manik / berisi telur itik rebus, beralaskan kulit sesayut, ikanya itik diguling, tulung agung 1, kwangen 3, sampiyan nagasari, canang pahyasan, katipat sidha purna, raka who-wohan / buah-buaha.

Ketiga banten tersebut digabung menjadi satu apabila melakukan upacara Guru Piduka.

tetebasan Guru Piduka yang lebih besar
  1. Beras sakulak (aprepatan) di pakai tumpeng, berisi pucak hati, taluh, berisi plekir busung, ikannya ayam putih dipanggang, dialasi kulit sesayut, dasarnya bras akulak (aprepatan), lawe satukel (benang tukel), uang 225, sesayut dirgayusa gumi.
  2. Apabila negara kerahaan, sang ratu kena dumanggala (Cemer), upakaranya ; Tumpeng 9 warne sesuai / ungidenan, penek, ketipat sidha purna, ketipat pandawa, ketipat sari, tulung urip, tulung sangkur, raka woh-wohan serba 5, ikannya itik, putih diguling, lis busung , kelapa gading, sampyan busung gading, sampyan penyeneng, sesantun uang 400, tumpeng di tengah berisi orti bunganya sesuai warna tumpeng, kwangi 9, tunjung tri warna, penek tersebut ditancapi bunga sulasih miyik, ujung/muncuk dapdap 9, tetebasan warna, canang arum, pabersihan, klungah kelapa gading kinasturi diisi beras kuning, bunga kuning, bisa juga memakai klungah gadang berisi air kelapa (telebusan/ mata air), dipuja oleh Pandita.
banten Guru Piduka yang lain
  • Suci sorohan pada asoroh, peras penyeneng , soda putih kuning, sesantun 4 soroh, salaran bebek dan ayam masih hidup, tegen-tegenan lengkap,prayascita durmanggala (memakai lis busung dan slepan).
Tetebasan Guru Piduka yang lain
  • Tumpeng mepucuk manik (tumpeng diujungnya berisi telur itik di rebus), dikelilingi tumpeng kecil 11 buah, beralaskan kulit sesayut, ikannya itik putih di guling, kwangen 11, sampian kembang 11, pisang jimpel (kulit pisang busung), sampian nagasari metangga 1, raka raka sedah who, rerasmen, jajan serba genep.
Catatan beberapa sarana upakara

Untuk alas berupa ;

  • Tangkih, celemik, ituk-ituk, celekontong, dibuat dari janur, slepan, daun ental berbentuk segitiga (bucu telu).
  • Taledan + ceper, bahannya sama bentuk segi empat / merepat.
  • Tamas, wakul, kulit sesayut, kulit tebasan, urasari, dibaut dari janur, slepan, daun ental bentuknya bundar (bunter) pada bagian bawahnya.
Isi perlengkapan upakara
  1. Plawa berupa daun kayu endong, pandan harum puring dan lain-lainnya.
  2. Porosan dibuat dari selembar daun sirih, pinang dan kapur dilipat / digulung kemudian dijahit dengan semat / diikat dengan tali porosan. Porosan silih asih, sirihnya 2 lembar, satu lembar tengadah dan satu lembar telungkup, didalamnya berisi pinang / gambir, kapur, lalu dilipat / digulung kemudian dijahit / digulung dengan ikatan tali porosan.
  3. Tampelan / base tampelan dibuat dari dua lembar daun sirih, satu lembar sebagai alas, satu lembar lagi di isi pinang, kapur lalu dilipat turun dan naik lalu dijahit dengan semat.
  4. Lekesan, dibuat dari selembar daun sirih diisi pinang, kapur kemudian digulung lalu diikat dengan benang atau ditusuk dengan semat.
  5. Bunga segar dan harum yang diambil dari pohonnya seperti bunga sandat, jepun, cempaka, patur, tunjung, mwang dan lain-lainnya.
  6. Rampe, dibuat dari daun pandan harum yang diiris-iris, diletakkan di atas bunga.
  7. Boreh minyak, terbuat dari serbuk cendana di campur minyak wangi diletakkan diatas rampe.
  8. Beras / wija kuning yang dibuat dari beras dicampur air kunyit yangdi parut.
  9. Kekeping jajan ibuat dari bubur tepung beras tipis-tipis di keringkan lalu di goreng
  10. Pisang emas, adalah pisang buahnya kecil-kecil berwarna kuning.
  11. Burat wangi di buat dari akar-akar yang harum di campurkan dengan beras dan kunir ditumbuk halus di campur air cendana.
  12. Lengga wangi, dibuat dari kacang putih, kacang komak, ubi, keladi, digoreng sampai gosong / hitam, lalu ditumbuk dicampuri dengan malem (lemak lebah) dan minyak kelapa.
  13. Sisig, dibuat dari jajan begina dibakar sampai hitam lalu dihaluskan sebagai sarana pembersih gigi,
  14. Kekosok, dibuat dari tepung beras ada putih tanpa campur dan ada kuning di campur kunir sebagai sarana pembersih kulit / lulur
  15. Ambuh, dibuat dari daun pucuk di iris atau kelapa yang diparut, sebagai sarana pencucian rambut.
  16. Tepung tawar dibuat dari tepung beras dicampur dari dapdap dan kunir ditumbuk sebagai sarana pembersih pada canang perbersihan.
  17. Asem, dibuat dari asem, buah yang terasa asem diris-iris sebagais arana pembersih perut.
  18. Minyak wangi / minyak kelapa, sebagai sarana menghaluskan rambut sehabis keramas.
  19. Wija, dibuat dari beras di cuci bersih lalu diisi air cendana
  20. Sesarik tetebus, dibuat dari beras berisi benang dan daun dapdap yang dihaluskan masing-masing di alasi dengan celemik / kojong, sebagai sarana pelengkap penyeneng dan pembersih kotoran.
  21. Nasi, ada disebut tumpeng yang ujungnya lancip, krucut, penek adalah nasi bentuk bulat ceper, pangkonannya itu nasi besar bundar, setengah bundaran bola.
  22. Rerasmen, berupa lauk pauk terdiri dari campuran kacang-kacangan merah putih, komak, bosor digoreng, dilengkapi sambal, saur / serondeng, mentimun, ikannya teri/gerang, sudang, telur ayam, itik, babi guling.
  23. Raka-raka, terdiri dari berbagai macam jajan seperti jajan begina, sirat, sabun, jaja dengdeng, dan buah buahan seperti ; panca pala yang berwarna 5 macam, berupa pisang, nanas, manggis, salak, jeruk, kepundung, ceruring dan lain-lainnya.
  24. Sampian, sebagai tempat meletakkan porosan, bunga, rampe, boreh miyik sesuai kegunaannya seperti ;
    1. Sampain plaus/ kepet-kepetan, untu soda
    2. Sampian tumpeng, dibuat dari janur bentuk atasnya bundar dan bawahnya lancip, seperti sampian nagasari, kebah, kembang, jeet guak.
    3. Sampia peras atau metangga, dasarnya sampian tumpeng, diberi tangga sehingga kelihatannya bertingkat.
    4. Sampian pengambeyan, masriyok / magonjer, sama seperti sampian peras hanya bagian bawahnya diisi hiasan janur sehingga seperti rambut terurai.
    5. Sampian penyeneng, dasarnya sampian tumpeng, diatasnya ditempeli jajahitan berkepala tiga, dan pada bagian tengahnya terdapat tiga petak.




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Buku Terkait
Baca Juga