Lontar Leak Bali dan Jenis Pengleakan


Sabuk Pengeleakan dan Kekuatan Pengiwa – Penengen

Kalau sabuk pengeleakan lagi berbeda, di sini kekuatan pengiwa murni dipakai, sehingga yang memakainya akan memasuki dunia lain, tanpa disadari ia akan berubah secara sikap. Dan kita diolah oleh alat itu tanpa disadari kita menjadi kehilangan kontrol. Ini yang sangat berbahaya, jika tidak segera ditolong ia akan terjerumus, disinilah kekuatan penengen akan berjalan sebagai penetralisir. Di sinilah perlunya kita pemahaman apa itu penengen dan pengiwa jangan sepengal-sepenggal.

Kalau yang memasukan dalam tubuh juga hampir sama prosesnya dengan yang memakai alat, yang menjadi perbedaan adalah kalau yang memakai alat berada di luar tubuh dan yang memasukan berada di dalam tubuh, inipun prosesnya tidak gampang perlu orang yang tahu untuk memasangnya, memang tubuh menjadi kebal tapi perlu proses. Tidak langsung jadi. Disinilah kejelian seorang senior terhadap yuniornya apakah sudah siap secara mental atau tidak. Kalau sudah siap secara mental maka akan cepat benda itu bereaksi dan bisa dikontrol oleh dirinya sendiri, jika tidak akan sebaliknya akan membahayakan dirinya sendiri. Karena alat-alat yang dipasang akan menjadi energi. Di sinilah muncul keegoissan kita jika sudah merasa hebat seolah-olah kita yang paling unggul di antara orang lain, padahal kita tahu ilmu seperti ini sangat banyak.

Pengendalian diri sangat penting untuk membawa hal yang positif bagi kita sendiri, jangan terjebak oleh keinginan sesaat. Tapi sebaiknya kita gunakan alat-alat itu untuk kepentingan yang lebih baik seperti untuk jaga diri.

Dalam aksara Bali tidak ada yang disebut leak, yang ada adalah “liya, ak” yang artinya lima aksara(memasukkan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu.

Lima aksara tersebut adalah Si, Wa, Ya, Na, Ma.

  • Si adalah mencerminkan Tuhan.
  • Wa adalah anugerah,
  • Ya adalah jiwa.
  • Na adalah kekuatan yang menutupi kecerdasan.
  • Ma adalah egoisme yang membelenggu jiwa.

Kekuatan aksara ini disebut panca gni (lima api). Manusia mempelajari kerohanian apapun, ketika mencapai puncaknya pasti akan mengeluarkan cahaya(aura), cahaya ini keluar melalui lima pintu(indria)tubuh yaitu: telinga, mata, mulut, ubun-ubun, serta kemaluan namun pada umumnya cahaya itu keluar melalui mata dan mulut.

Tempat bermain-main leak adalah Kuburan. Apabila ada orang yang baru meninggal, anggota leak wajib datang ke kuburan untuk memberikan doa agar roh orang yang meninggal mendapatkan tempat sesuai dengan karmanya.

Doa leak tersebut berbunyi:

Ong gni brahma anglebur panca maha bhuta, anglukat sarining merta. mulihakene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahotama. ong rang sah, wrete namah.

Di Bali kuburan sering identik dengan keramat, seram karena seling muncul hal-hal aneh.  kenapa ? karena disinilah tempatnya roh berkumpul dalam pergolakan spirit. Sensasi yang  datang  dari orang yang melakukan Pangleakan tersebut adalah bisa keluar dari tubuhnya melalui ngelekas atau ngerogo sukmo.
Kata ngelekas artinya kontraksi batin agar badan astral kita bisa keluar. Inilah alasanya orang ngeleak. Roh bisa berjalan keluar dalam bentuk cahaya melesat dengan cepat, inilah yang disebut endih. Bagi yang mempelajari kerohanian apa saja, apabila mencapai puncaknya dia pasti akan mengeluarkan cahaya (aura). Cahaya ini keluar melalui lima pintu indria tubuh yakni telinga, mata, mulut, ubun-ubun, serta kemaluan.

Endih ini adalah bagian dari badan astral manusia (badan ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu). Di sini pelaku bisa menikmati keindahan malam dalam dimensi batin yang lain. Dalam dunia pengeleakan ada kode etiknya.
Leak mempunyai keterbatasan tergantung dari tingkatan rohani yang dipelajari. Ada tujuh tingkatan leak :

  1. Leak barak (brahma). Leak ini baru bisa mengeluarkan cahaya merah api.
  2. Leak bulan,
  3. leak pemamoran,
  4. Leak bunga,
  5. leak sari,
  6. leak cemeng rangdu,
  7. leak siwa klakah. Leak siwa klakah inilah yang tertinggi. Sebab dari ketujuh cakranya mengeluarkan cahaya yang sesuai dengan kehendak batinnya.

Tingkatan leak paling tinggi menjadi bade (menara pengusung jenasah), di bawahnya menjadi garuda, dan lebih bawah lagi binatang-binatang lain, seperti monyet, anjing ayam putih, kambing, babi betina dan lain-lain. selain itu juga dikenal nama I Pudak Setegal (yang terkenal cantik dan bau harumnya), I Garuda Bulu Emas, I Jaka Punggul dan I Pitik Bengil (anak ayam yang dalam keadaan basah kuyup).

Dari sekian macam ilmu Pengleakan, ada beberapa yang sering disebut seperti

  • Bajra Kalika yang mempunyai sisya sebanyak seratus orang,
  • Aras Ijomaya yang mempunyai prasanak atau anak buah sebanyak seribu enam ratus orang. Di antaranya adalah I Geruda Putih, I Geringsing, I Bintang Sumambang, I Suda Mala, Pudak Setegal, Belegod Dawa, Jaka Tua, I Pering, Ratna Pajajaran, Sampaian Emas, Kebo Komala, I Misawedana, Weksirsa, I Capur Tala, I Anggrek, I Kebo Wangsul, dan I Cambra Berag. Disebutkan pula bahwa ada sekurang-kurangnya empat ilmu bebai yakni I Jayasatru, I Ingo, Nyoman Numit, dan Ketut Belog. Masing-masing bebai mempunyai teman sebanyak 27 orang. Jadi secara keseluruhan apabila dihitung maka akan ada sebanyak 108 macam bebai.




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Buku Terkait
Baca Juga