Tingkatan ilmu Leak di Bali
Ilmu leak ini bisa dipelajari dari lontar-lontar yang memuat serangkaian ilmu pengeleakan, antara lain; lontar Cabraberag, Sampian Emas, Tangting Mas, Jung Biru”. Lontar – lontar ini ditulis pada zaman Erlangga, yaitu pada masa Calonarang masih hidup.
Pada Jaman Raja Udayana yang berkuasa di Bali, saat I Gede Basur masih hidup yaitu pernah menulis buku lontar Pengeleakan dua buah yaitu “Lontar Durga Bhairawi” dan “Lontar Ratuning Kawisesan”. Lontar ini memuat tentang tehnik-tehnik Ngereh Leak Desti.
Selain itu lontar yang bisa dipakai refrensi diantaranya; “Lontar Tantra Bhairawa, Kanda Pat dan Siwa Tantra”. Leak mempunyai keterbatasan tergantung dari tingkatan rohani yang dipelajari.
Ada tujuh tingkatan leak :
- Leak barak (brahma). Leak ini baru bisa mengeluarkan cahaya merah api.
- Leak bulan,
- leak pemamoran,
- Leak bunga,
- leak sari,
- leak cemeng rangdu,
- leak siwa klakah.
Leak siwa klakah inilah yang tertinggi. Sebab dari ketujuh cakranya mengeluarkan cahaya yang sesuai dengan kehendak batinnya. Di samping itu, ada tingkatan yang mungkin digolongkan tingkat tinggi seperti :
- Calon Arang
- Pengiwa Mpu Beradah
- Surya Gading
- Brahma Kaya
- I Wangkas Candi api
- Garuda Mas
- Ratna Pajajaran
- I Sewer Mas
- Baligodawa
- Surya Mas
- Sanghyang Aji Rimrim.
Dalam gegelaran Sanghyang Aji Rimrim, memang dikatakan segala Leak kabeh anembah maring Sang Hyang Aji Rimrim, Aji Rimrim juga berbentuk Rerajahan. Bila dirajah pada kayu Sentigi dapat dipakai penjaga (pengijeng) pekarangan dan rumah, palanya sarwa bhuta-bhuti muang sarwa Leak kabeh jerih.
Disamping itu, ada sumber yang mengatakan leak paling tinggi menjadi bade (menara pengusung jenasah), di bawahnya ada garuda, dan lebih bawah lagi binatang-binatang lain, seperti monyet, anjing ayam putih, kambing, babi betina dan lain-lain. selain itu juga dikenal nama I Pudak Setegal (yang terkenal cantik dan bau harumnya), I Garuda Bulu Emas, I Jaka Punggul dan I Pitik Bengil (anak ayam yang dalam keadaan basah kuyup).
Dari sekian macam ilmu Pengleakan, ada beberapa yang sering disebut seperti:
- Bajra Kalika yang mempunyai sisya sebanyak seratus orang,
- Aras Ijomaya yang mempunyai prasanak atau anak buah sebanyak seribu enam ratus orang. Di antaranya adalah I Geruda Putih, I Geringsing, I Bintang Sumambang, I Suda Mala, Pudak Setegal, Belegod Dawa, Jaka Tua, I Pering, Ratna Pajajaran, Sampaian Emas, Kebo Komala, I Misawedana, Weksirsa, I Capur Tala, I Anggrek, I Kebo Wangsul, dan I Cambra Berag.
Disebutkan pula bahwa ada sekurang-kurangnya empat ilmu bebai yakni I Jayasatru, I Ingo, Nyoman Numit, dan Ketut Belog. Masing-masing bebai mempunyai teman sebanyak 27 orang. Jadi secara keseluruhan apabila dihitung maka akan ada sebanyak 108 macam bebai.