Surya Sewana & Japa Sulinggih


Ada banyak gegelaran Sulinggih sebagai berikut:

  1. Ida Pedanda adalah sebutan Sulinggih  yang berasal dari soroh keluarga Ida Bagus.
  2. Ida Pedanda Buddha adalah sebutan Sulinggih  yang berasal dari soroh keluarga Ida Bagus (Buddha Keling).
  3. Sri Bhagawan adalah sebutan Sulinggih  yang berasal dari soroh keluarga Ksatria.
  4. Ida Rsi Bhujangga adalah sebutan Sulinggih  yang berasal dari soroh keluarga Bhujangga Waisnawa.
  5. Ida Pandita Mpu adalah sebutan Sulinggih  yang berasal dari soroh keluarga Pasek.
  6. Sira Empu adalah gelar ebutan Sulinggih  yang berasal dari soroh keluarga Pande.
  7. Ida Jero Dukuh adalah sebutan Sulinggih yang berasal dari soroh keluarga Dukuh.
  8. Ida Pandita Dukuh adalah sebutan Sulinggih  yang berasal dari soroh keluarga Pasek Celagi.

Banyak Sulinggih yang melakukan Surya Sevana dan banyak juga Sulinggih yang tidak ber-japa. Jumlah Sulinggih yang tidak melakukan japa lebih banyak dari yang berjapa. Sulinggih yang menerapkan ajaran Siwa-phaksa kebanyakan dari mereka melakukan japa, berasal dari keturunan (klan) Ide bagus, Dukuh, Bhagawan, Pande dan Pasek. Dan juga meraka yang menerapkan Buddhaphaksa. Tidak semua Sulinggih menggunakan siwapakarana khususnya yang berasal dari Brahmana Buddha.

Penyebab para Sulinggih berJapa di Kali Yuga ini ada 2 faktor yaitu :

  1. Faktor internal, yang berasal dari dalam diri seorang Sulinggih itu sendiri. Pada umumnya Japa dalam Surya Sevana merupakan suatu keinginan untuk lebih meningkatkan ketenangan diri, hati semakin nyaman dan Japa juga merupakan  suatu proses pembelajaran dalam melancarkan pengucapan atau perapalan mantra atau melatih disiplin spiritual. Japa dalam Surya Sevana merupakan Dharmaning Kawikon. Serta menjalankan Kesulinggihan merupakan suatu media untuk mempersiapkan diri menuju kematian.   
  2. Faktor eksternal,  adalah karena dalam beragama terjadi kehampaan spiritual hal ini disebabkan karena tingkat pemahaman teradap suatu sumber-sunber sastra. Sumber sastra yang menganjurkan untuk menerapkan pelaksanaan Japa pada Kali Yuga antara lain: Bhagavadgita, Bhagavata Purana, Veda Caitanya Caritamrta, Brhan naradiya-Purana dan Manawa Dharmasastra. Selain sumber sastra di atas lontar yang berkaitan dengan Pengucapan nama Suci Tuhan (Japa) dalam bentuk Ista Dewata, Mantra Om dan Aksara Suci yaitu Lontar Tattva Sangkaning Dadi Janma, Tutur Angkus Prana dan Bhuwana Mereke. Dan faktor eksternal lainnya adalah peran Sulinggih sebagai Adi Guru Loka menuntut seorang Sulinggih untuk menjadi super, hal ini berkaitan dengan Sulinggih adalah Siwa itu sendiri. Dibawah ini terdapat jumlah ista dewata, Aksara Suci dan Aksara Suci Om yangdi puja pada prosesi Surya Sevana.

 

No Japa Peganggan Jumlah No Japa Surya Sevana Jumlah
1Gangga106 kali1Çiva41 kali
2Buddha101 kali2Rudrä20 kali
3Siwa32 kali3Agni17 kali
4Visnu21 kali4Çiva-Äditya12 kali
5Surya21 kali5Brahmä12 kali
6Iswara17 kali6Viñëu12 kali
7Saraswati16 kali7Éçvarā11 kali
8Yamuna9 kali8Parama Çiva8 kali
9Sindhu7 kali9Gaìga8 kali
10Bhima7 kali10Sada Çiva6 kali
11Serayu7 kali11Mahadeva6 kali
12wipasa6 kali12Surya3 kali
13Kausaki6 kali13Sarasvati3 kali
14Isana6 kali14Yamuna3 kali
15Mahadewa5 kali15Om628 kali
16Indra5 kali16Aksara Suci713 kali
17Candra4 kali
18Rudra4 kali
19Baherawa4 kali
20Bamadewa3 kali
21Om861 kali
22Aksara Suci1025 kali

 

Implementasi prosesi religi dalam pelaksanaan Surya Sevana dan Peganggan terlihat dalam:

  1. Adanya keinginan untuk Japa dalam Surya Sevana atau Peganggan yang didasari atas dasar pengetahuan. Sulinggih mengetahui bahwa pekaksanaan Japa dalam Surya Sevana atau Peganggan adalah Suatu kewajiban yang harus di lakukan.
  2. Adanya pengalaman rasa yang di muncul pada saat melaksanakan Surya Sevana atau Peganggan.
  3. Adanya keyakinan yang semakin kuat tentang pelaksanaan Surya Sevana atau Peganggan memberikan fibrasi yang sangat luar biasa bagi bagi dirinya sendiri ataupun bagi alam semesta.

Sulinggih melakukan Berjapa pada saat Surya Sevana atau Peganggan tanpa pamrih akan meningkatkan kemampuan kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual merupakan suatu jalan atau pintu masuk untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan jiwa. 

Dalam proses Japa pada proses Surya Sevana dan Peganggan di atas  terkandung makna religiusitas, diantaranya:

  • Pertama, proses penyucian diri dan penyucian alat Alat yang di gunakan pada saat melaksanakan Surya Sevana.
  • Kedua, melakukan pranayama dan di akhiri dengan peleburan  kotoran  yang ada di dalam diri.

Pelaksanaan proses Surya Sevana dan Peganggan selalu di awali dengan penyucian diri yang diiring oleh untaian Japa Mantra dan suara Ghanta serta Mudra.  Tujuan menyucikan diri ini juga bertujuan untuk mencapai ketenanagn di dalam diri. Pengendalian diri adalah pengendalian dalam hal berpikir, berkata dan bertindak.




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Buku Terkait
Baca Juga