Pengobatan Rare (Balita) di Lontar Usada Tutur Kuranta Bolong


Terjemahan Usada Kuranta Bolong

1b. Awighnamastu namaśiwayā. Nihan kālimo hosāddhā puranta bolong, osaddaning rare, draṣṭining bhāṭara wiṣṇu, mangkanā, maha bhārā kasidya nirā, amnahi sakāla bwaṇa kabeh, ya ta dadihakên kaparipūrṇnaning wong rare, tkaning kadirgghāyuṣān, lupūti ri lara wyaddi, mwah pati, kramanya hāywa tan prayatnā, hānginaknā tatambaning wong rare. Iki śwadharmma putus, nga. Sang amangku, usaddi ni wong rare. Ta, rare, nguwus, śa, liñjong canging, 11, bidang, padang lêpas, 11, katih, ra, bwang adas. Kākttrang ma-

1b. Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Siwa, semoga kami tidak menemukan rintangan. Inilah yang dinamakan Usada Kurantobolong, yakni tentang pengobatan bayi (anak-anak), berkat anugrah Bhatara Wisnu, yang demikian sangat ampuhnya, dalam menciptakan kesejahteraan dunia, yang bisa menyelamatkan bayi (anak-anak), dan dapat menyebabkan umur panjang, terhindar dari penyakit, dan kematian. Caranya adalah berwaspadalah dalam menangani pengobatan bayi (anak-anak). Inilah yang dinamakan dharma bakti bagi seorang dukun dalam mengobati bayi (anak-anak). Sarana obat untuk bayi menderita sakit nguwus terdiri atas daun canging yang di tengah-tengah 11 lembar, alang-alang 11 lembar, diramu dengan bawang dan adas, dipakai pupuk


2a. ka urūg-ūrug pabahane. Mwah wdaknya ring rāgga, śa, liñjong canging, 7, biddāng, padang lêpas, 7, kaṭih, ra, addas, 7, wiji, wdakna. Ta, nguwus, śa, kapkāp, tmurose, 3 bidang, rajah kidi iki, Ang Ung Mang, maurūg-ūrug pabahane, mwah wdaknā. Ta, rare nguwus, śa, liñjong canghing, 3, kaṭih, ckuh lanang, 3, iris, paddang lêpas, 3, kaṭih, pañcung puhaknā. Ta, rare bolong, śa, cārmmaning tribalus, yuyu batu lanang, wong kuning, rwani kangkāng yuyu, 7, lêmbār, ikā sammi ginsêng, pet harênge, tampak rinajah gnah i bolong. Ta, pā-

2a. untuk menutupi ubun-ubun bayi. Adapun sarana untuk bedak tubuhnya terdiri atas daun canging yang di tengah-tengah 7 lembar, alang-alang 7 lembar, diramu dengan adas 7 biji. Sarana obat sakit nguwus, terdiri atas daun sirih tua dan daun temurose 3 lembar, diberi tulisan gaib Ang Ung Mang, lalu dipakai menutup ubun-ubun pasien dan dipakai bedak. Sarana obat untuk bayi menderita nguwus, terdiri atas daun canging yang di tengah-tengah 3 lembar, kencur jantan 3 iris, alang-alang 3 lembar, ditumbuk hingga hancur, dipakai obat tetes. Sarana obat untuk bayi menderita sakit bolong, terdiri atas kulit tribulus, kepiting batu jantan, jamur kuning, daun kangkang yuyu 7 lembar, semua sarana itu dibakar, abunya diambil, ditorehkan berbentuk tanda tambah pada bagian tubuh yang bocor. Sarana obat


2b. nguñci rare, yadya nguwūs, śa, muñcuk nagāsari, sulatri, ring camplung, padda, 7, muñcuk, slaśih mrik, padang lêpas, padda, 9, muñcuk, ra, klabêt, 9, wiji, pêngpêng siwādwarānya, mwah pupuknya, tkaning tatereknya, śa, muñcuk nagghāsari, sulatri, camplung, padda muñcuknya, emben canging, ra, klabêt, 11, wiji, mwah wdaknya ring raggā, śa, krikānan dapdap, ne nguddā, ring gamonga kdis, wdaknā ring sūku, śa, bwah base, ring maświ, wdaknā. Rare kasaban, grah mwang sawan, śa, uku-ukū, 3, muñcuk, puhaknā netranya. Mwah mā-

2b. pengunci untuk anak-anak menderita sakit nguwus, terdiri atas tunas pohon nagasari, sulatri, dan camplung masing-masing 7 lembar; sularih merik dan alang-alang masing-masing 9 lembar, diramu dengan klabet 9 biji, dipakai menutup ubun-ubun pasien. Adapun sarana obat untuk pupuk dan bedak dahi terdiri atas tunas nagasari, sulatri, kecapi, dan emben canging diramu dengan klabet 11 biji. Sarana untuk bedak tubuh terdiri atas serpihan kulit pohon dedap yang masih muda dan gamongan kedis. Sarana obat bedak kaki terdiri atas buah sirih dan mesui. Sarana obat untuk bayi menderita sakit kasaban, gerah dan sawan, terdiri atas tunas uku-uku 3 batang, diramu untuk obat tetes mata pasien. Dan


3a. ka wdaknya, śa, don dapdap ne kuning, ra, ckuh lanang. Ta, rare sarab angin, wṭêngnya bêngkā, śa, don adas, bawang, sêmbar wtêngnya, śa, mwah tambanya, liñjong canging, bawang ngaddas, sêmbar wtêngnya. Ta, rare sarab angin, mwah sarab appi, abang rupaning rare, śa, rwaning waluh pahit, rwaning sunti-sunti, don katepeng, rwaning kliki bāng, bawang, jamoknā. Ta, rare sabahā, mwang mawatuk, śa, cārmmān gatthep, gulā klāpā, prês saring, tahap. Mwah maka sêmbarnya, śa, don balimbing buluh, nyuh mtunu, tmutis, sêmbar gulu, tkaning daddanya, rauhing ulun hā-

3a. sarana untuk bedaknya terdiri atas daun dedap yang berwarna kuning, diramu dengan kencur jantan. Sarana obat untuk bayi terserang penyakit sarab angin, perut kembung, terdiri atas daun adas dan bawang. Sarana untuk menyembur perut pasien terdiri atas daun canging yang di tengah-tengah, bawang, adas. Sarana obat untuk bayi menderita sarab angin dan sarab api, wajah bayi tampak kemerahan, terdiri atas daun labu pahit, daun sunti-sunti, daun katepeng, daun kliki bang, bawang. Sarana obat untuk bayi menderita sebaha (peradangan saluran pernafasan), batuk-batuk, terdiri atas daun gatep, gula kelapa, diperas dan disaring, lalu diminum. Sarana untuk obat sembur terdiri atas daun belimbing buluh, kelapa bakar, temulawak, diramu untuk menyembur leher, dada, hingga ke hulu hati pasien.


3b. tṭinya. Ta, rare, watuk kiningan, śa, ulungan don balimbing wsi, ra, kaśunā jangu, sêmbar dadanya. Ta, rare ckehan, śa, rwaning pañcarsoṇnā, rêb kabeh, urab dening nyuh tunu, bawang bhāng, pes tambus, wus ratêng, damuhin sawngi, beñjangnya prês saring, lolohaknā. Ta, rare êndêl tur mutah-mutah, tan marênān, śa, ckuh lanang, pu ning kunir, warangan, ra, majākling ktumbah, uyah, tambus sammi, wus ratêng, patinya tahap. Ta, rare mising, tur ngutah-utah, śa, gamongan cili, ra, muśi, jamboknā. Ta, rare mising, sa,

3b. Sarana obat untuk bayi menderita batuk kering, terdiri atas daun belimbing besi yang sudah rontok, diramu dengan bawang putih dan jangu, dipakai menyembur dada pasien. Sarana obat bayi menderita batuk berdahak, terdiri atas daun pancarsono diiris-iris, dicampur dengan kepala bakar, bawang merah, dipepes, dan setelah matang, didinginkan semalam, keesokan harinya diperas dan disaring untuk jamu. Obat untuk bayi menderita muntah-muntah adalah kencur jantan, empu kunir warangan, diramu dengan majakling, ketumbah dan garam, dipendam dalam abu panas, dan setelah matang, saripatinya diambil untuk diminum. Obat untuk bayi menderita mencret, terdiri atas


4a. blalang kbo, ginsêng, ra, bawang pêndêm, we iraggan ktan gajih, tahapāknā. Malih arapnya, śa, carmmān tuwi putih, adas. Mwah apwangkongnya, śa, carmmān buni tahi, bras ābang, adas, arapaknā. Ta, rare mising, śa, rwaning balimbing wsi, sakamulan, bawang tambus, ttahap. Ta, rare mawatuk, śa, wwadding katepeng, akah tampak limān, sokā natar sakawit, nyuh tunu, bawang mêtambus, tahapāknā. Mwah wwang atuwa mawatuk, wor ring bangle, wādding kacêmcêm putih, ra, kaśuṇā jangu, sami tambus, tahāpāknā,

4a. kulit kerbau dibakar diramu dengan bawang tambus, air ketan gajih, lalu diminum. Dan sebagai obat gosoknya terdiri atas kulit turi putih dan adas. Obat untuk menggosok pinggang, terdiri atas kulit buni tahi, beras merah, dan adas. Obat untuk anak-anak menderita mencret, terdiri atas akar dan daun belimbing besi, bawang tambus, diramu untuk minuman. Obat untuk bayi (anak-anak) menderita batuk, terdiri atas akar ketepeng, akar tampak liman, daun dan akar sokanatar, kelapa bakar, bawang tambus, diramu untuk minuman. Dan obat batuk untuk orang dewasa, ramuan di atas ditambah dengan bangle, akar kedondong putih, diramu dengan bawang putih dan jangu. Ramuan itu dipendam dalam abu panas, lalu dimakan.


4b. Ta, rare mising, śa, kulit woh dhlimmā, bras bāng, arapaknā, yen kraṣā grah awaknya, śa, don bulun bawang, uśuggāknā, awor ring bawāng ngadhās, kinlā. Ta, rare mising, śa, cārmman tuwi putih putih, lunak bakar, ra, ādas, tahap. Ta, rare pjên, śa, wwadding bintênu, daha tkani lublubnya, bangsing kresek ne ngudā-ngūddā, santên kane, gulā, bwang tambus, tahap, mwah arapnya, śa, don katimun gantung, êntik katimun tahin cicing, ra, adas, arapaknā. Ta, rare pöjên, śa, rwaning katepeng, adas, arapaknā. Ta, rare pjên a-

4b. Obat untuk anak-anak menderita mencret, terdiri atas kulit buah delima, beras merah diramu untuk obat gosok. Jika tubuh pasien terasa gerah, sarana obatnya adalah daun bulun bawang, dipakai menggosok, dicampur dengan bawang dan adas yang telah direbus. Obat untuk anak-anak (bayi) menderita mencret, terdiri atas kulit turi putih, asam dibakar, diramu dengan adas, lalu diminum. Obat untuk anak-anak menderita sakit pejen (disentri), terdiri atas akar, kulit pohon, dan tunas daun bintenu, sulur kresek muda, santan, gula, bawang tambus, diramu untuk minuman. Dan sebagai obat gosoknya adalah daun mentimun, tunas mentimun, tahin cicing, diramu dengan adas. Obat untuk anak-anak (bayi) menderita sakit pejen (disentri), terdiri atas daun ketepeng, adas dipakai obat gosok. Obat untuk anak-anak menderita sakit pejen (disentri),


5a. panês, śa, akah kopok-kopokan, ne pinge, ra, bawang ngadas, arapaknā wtêngnya. Ta, rare tan kwaṣā angising angūyuh, śa, lublub tingkih, bawang ngadas, arapaknā. Ta, rare wtêngnya mangkak, sêbahā mwang jampi, tur tan kwaṣā amangan, śa, sumanggi gūnung, sak gêgêm, rwaning pepe gunting, hatin kunir, isin tingkih, bawang, yan kraṣā agrat, pêpêhin mbotthan pandan, tahāp. Ta, rare caksunya abuh, śa, liñjong canging, bawang, ne barak, adas, arapaknā gigirnya, phalānya ilang raning madā. Ta, rare soccanya bsêh, tan pasangkā-

5a. dan panas, terdiri atas akar kopok-kopokan yang putih diramu dengan bawang dan adas dipakai menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak tidak bisa berak dan kencing, terdiri atas serpihan kemiri dan bawang diramu untuk obat gosok. Sarana obat untuk anak-anak (bayi) menderita perut kembung, meradang, dan panas dalam, serta tidak mau makan, terdiri atas semanggi gunung segenggam, daun pepe gunting, inti kunir, isi buah kemiri, bawang. Jika tubuh pasien terasa gerah ramuan itu perlu ditambahi tunas pohon pandan, diramu untuk minuman. Obat untuk anak-anak menderita mata memar, sarananya adalah daun canging yang di tengah-tengah, bawang merah, dan adas dipakai menggosok tulang punggung, bahu, hingga ke lekuk dada. Sarana obat untuk anak-anak menderita mata bengkak, tanpa diketahui sebab-sebabnya, terdiri atas


5b. n, śa, bras mês, bawang mêtah, arapaknā. Ta, rare soccanya buh, śa, we susu, ne manak wahū apisān, puh irūng ni rare. Ta, rare awaknya grah, uyang blangsah, tur ngliyêp, śa, liñjong canging, padang lêpas, kulit taluh syap, pinipis kabeh, wdaknā. Ta, rare gênit gatêl awaknya, śa, don nangkā kuning-kuning, ra, isen, wdaknā. Ta, rare gnit gatêl awaknya, śa, don isen, mrica, pinipis, wdaknā, ikinlā sadraṇā tambā iki. Ta, rare awāknya gnit bintul-bintul, tur bintul, śa, carmmān kalimoko, miccā, isen

5b. beras basah, bawang mentah, dipakai untuk menggosok. Obat untuk anak-anak menderita mata bengkak, terdiri atas air susu ibu yang melahirkan pertama kali, dipakai menetesi hidung pasien bayi itu. Obat untuk anak-anak (bayi) menderita tubuh kegerahan, gelisah resah, dan melemas, sarananya terdiri atas daun canging yang di tengah-tengah, alang-alang, kulit telor ayam, dilumatkan untuk bedak. Obat untuk anak-anak (bayi) menderita gatal-gatal di kulit, sarana obatnya terdiri atas daun nangka yang kuning, diramu dengan laos untuk dipakai bedak. Obat untuk anak-anak menderita gatal-gatal dan berbintik-bintik, sarananya adalah kulit pohon kalimoko, merica, laos


6a. pinipis, wdāknā. Ta, rare tan mari anangis, pakājut-jut awaknya, tur yāngêb, kêṣyabin men bajāng, śa, carmman kalimoko, pamor bubuk, minantran, ma, ong kaki dangū, nini dangū, lare ngiwān lanang wadon, kinaśihan, yan hanā ikirā-kirā hala ri anak ingsun, lanang waddon kinasihan, kaki mwak bun, ki bandêng blang ngūyang, tututwin akū saparan-paranku, yan hanā memen bājang halā pakṣane, akira-kira ākaki ingsun, lanang wadon kinasihan, tka tulah, 3, siddi mandi mantrankku, wus minantrā, sambêhan ring longan rare aturū, ping, 3. Ta, rare kakêp men bajāng, śa, rwaning

6a. dilumatkan untuk bedak. Obat untuk anak-anak yang menangis terus menerus, tubuhnya berkedut-kedut, dan kadangkala terkejut-kejut, penyakit akibat gangguan roh jahat Men Bajang, sarananya adalah kulit pohon kalimoko, kapur, diberi mantra “Ong kaki dangu, nini dangu, lare ngiwan lanang wadon, kinasihan, yan hana i kira-kira hala ri anak ingsun, lanang wadon kinasihan, kaki mwak bun, ki bandeng blang nguyang, tututwin aku saparan-paranku, yan hana memen bajang hala paksane, akira-kira ingsun, lanang wadon kinasihan, tka tulah, tulah, tulah, sidi mandi mantranku”. Setelah ramuan itu diberi mantra, lalu ditaburkan di bawah tempat tidur bayi sebanyak 3 kali. Obat untuk bayi (anak-anak) yang diganggu oleh roh jahat Men Bajang, sarananya adalah daun


6b. āmbulu, salêmbar, sêmbāraknā śiwwadwaraning rare, ping, 3. Laju tampêlaknā dening liñjong canging, sakambar, rajah kadi iki, A, raring sêmbar ring kaśunā jangu, ping, 3. Ta, rare tan mari anangis, gadhak aturu, kêṣyabin men bajāng, tur kêṣyab aturū, śa, don bulun bawan, bras mês, kaśunā jangū, pinipis, usugaknā raganing rare, grah mwah sarwwan ila denya. Iti pangrakṣā jiwā ni lare, kmit tuwūh, iki makā atmā rakṣā, śa, lontar, rinajah bhāṭarā hyang guru, mwah bhāṭara wiṣṇu, durān mantrānya, sinurat lontar ikā. Puput siddā rajah, ma, bhāpa-bhāpa hyang ka-

6b. ambulu 1 lembar, dipakai menyembur ubun-ubun pasien bayi sebanyak tiga kali. Lalu ditempelkan bersama-sama dengan selembar daun canging yang di tengah-tengah, yang telah diberi tulisan suci A, lalu disembur dengan bawang putih dan jangu sebanyak tiga kali. Obat untuk bayi (anak-anak) yang menangis tidak henti-hentinya, tidak bisa tidur karena diganggu oleh roh jahat Men Bajang, sarananya adalah daun bulu bawang, beras basah, bawang putih, dan jangu, dilumatkan untuk menggosok tubuh bayi. Inilah ajian untuk penjaga jiwa bayi, yang selalu melindungi dan menjaga jiwanya, sarananya adalah lontar diberi gambar Bhatara Hyang Guru, Bhatara Wisnu. Setelah selesai dilukis, lontar itu diberi mantra: “Bapa-bapa Hyang


7a. mulan, hyang bhāṭarā wiṣṇu, sāmpun ko latri, raren tityang nyaluk dalān āturū, sampurā raren tityang, apang mlah dhuk hirā hanā, hêmpu raren tityang āpang mêlah, haywa wawekkā, hêmpu raren tityange apang mlah, pommā, 3. Lontar ikā gantung luhuring rare aturū. Buntil ring sabuk wnang. Phalanya gêng, larā, wiṣya, sasāb, mraṇnā, grubug, tatumpur, ikā sammi paddā singlar, ikā kabeh. Mwang saguṇnā ni leyāk kabeh, tuju tluh, tarañjaṇnā, deṣṭi, duṣṭā, pêpasāngan, rarajahan, umik-kumikān, papêndêmān, acêp-acêpān, saguṇaning wong angleyak, tkā pugpug punah

7a. Kamulan, Hyang Bhatara Wisnu, sampun ko latri, raren titiang nyaluk dalan aturu, sampura raren titiang, apang melah duk ira hana, empu raren titiang apang melah, haywa waweka, empu raren titiange apang melah, poma, poma, poma”. Lontar ini digantung di bagian atas tempat bayi tidur. Atau juga boleh dibungkus dalam ikat pinggang. Hasilnya adalah semua penyakit berbahaya, wisya, sasab, merana, grubug, tatumpur pada musnah semuanya. Demikian pula kekuatan ilmu sihir seperti guna-guna leak, tuju, teluh, taranjana, desti, dusta, pepasangan, rerajahan, umik-umikan, papendeman, acep-acepan, dan semua guna-guna manusia jahat akan musnah,


7b. tan mandi kabeh. Iki pangitaknā, utammā tmên, mantrā iki. Iti pamūrṇnā ning lare, doyanangis rahinā wngi, śa, lontar, tulisi mantrā, ma, hūrjrö upê-upêt, syah ah, 3, sêmbar dening triktukā, blangngin ikang rare, antuk lawe tridatu. Caru pamūrṇnaning lare, yanya ngirinyi mlid, doyan nangis rahinā wêngi, carūnya lwir ring kadi sasayut, sgêh bras aceheng, iwaknya ayam ampun angetek-etekkin, madenya, panggang asibak, basanya bawang jahe, grang ngasêm asibak, mwah rakā sagnêp, sarwwa galahan, sampyanya naggāsari, pras pānynêng, byakwo-

7b. dibuat tidak mempan. Mantra ini harus dirahasiakan sebab sangat rahasia. Inilah ajian untuk keselamatan bayi yang sering menangis siang-malam, sarananya adalah lontar ditulisi mantra “Hurjro upet-upet, syah Ah, Ah, Ah”. Bayi disembur dengan bawang putih dan jangu. Bayi itu diberi gelang dari benang tridatu (benang berwarna merah, hitam, putih). Sesajen caru untuk bayi yang sering menangis siang-malam, terdiri atas sasayut, segeh beras 1 ceeng, memakai daging ayam yang sudah bisa bercelotek. Dada ayam itu dibelah dan dipanggang sebagian, diberi bumbu bawang jahe, serta dilengkapi dengan ikan teri (gerang asem) sebagian, dan lengkap dengan buah-buahan, galahan, sampian nagasari, peras panyeneng, biakawon,


8a. n, tatêbus, mwh śasarinya gnöp, maccarū ring tngahing natār, ring tngahe bnêr, tujweng kāla tajög suryyane. Kang śinambat kaki kalā dngên, kaki kalā pitungtung, iki taddah sājinirā, śêgêh adulang, iwaknya ayam pinanggang, mwang grang ngasêm, mwah saraṇānya gnêp, sasari gnêp, madulurran pras panynêng, mwang byakawonan, iki buktinên sajinirā, wūsirā anadhdah sari, mantuk sirā śwāng-śwāng, ajā sirānggulgul, lare nengsun, pommā, 3. Pamūrṇnaning rare, maccarā, śrahinā wngi, tan maring anangis, śa, kluphakān tiying ptung, tulis mapiṇda rakṣasā maglut, ya mlalūng, luh mwani. Labhānyā bantal, 5,

8a. tatebus serta lengkap dengan uang sasari. Tempat untuk melakukan upacara caru adalah di halaman rumah, pada saat matahari sedang berada di titik puncak. Adapun doanya adalah: “Kaki Kala Dengen, kaki Kala Pitungtung, iki tadah sajinira, segeh adulang, iwaknya ayam pinanggang, mwang gerang asem, mwah sarananya genep, sasari genep, maduluran pras panyeneng, mwang byakawonan, iki buktinen sajinira, wus sira anadah sari, mantuk sira swang-swang, aja sira anggulgul lare ingsun, poma, poma, poma”. Penyelamatan bayi yang banyak ulah dan sering menangis siang malam, sarananya adalah kelopak bambu petung, diisi gambaran raksasa berpelukan, raksasa telanjang, suami-istri. Sesajennya terdiri atas kue bantal 5 biji,


8b. lih, ring bwah mahijêngan, base ambungan, sarêng gantungin luhūr ring rare aturū, mwah carunya, pnêk bang adhanān, iwaknya ayam wiring pinanggang, ārakā gnêp, askar bāng, alêd sampyanya andong bang, mwang tatbusanya abang, ma, ong indah to hyang kālā, ulatana tatadāhantā, sajinira, haywa gagêtthi, haywa gagilā akṭi, paddā patuh, ingkup, 3. Ta, rare nangis rahinā wngi, śa, katiphat akelan, iwaknya ayam cācakêp agalah, byu kayu bungha baha-bahā, jajā kuskus mahunti maungkus, mwah sahā rakā, canang atanding, dadi awadah, bantênaknā ring plāngkirrān, haywā nyurud, mari denyā nangis.

8b. buah pinang 1 tandan, sirih ambungan, digantung bersama-sama di bagian atas tempat tidur bayi. Adapun sesajen caru terdiri atas penek bang adanan, memakai daging ayam berbulu merah, dipanggang, lengkap dengan jajan dan buah-buahan, bunga merah, aled sampian andong merah, dan benang tebusan merah. Mantranya adalah : “Ong indah to Hyang Kala, ulatana tatadahanta, sajinira, haywa gageti, haywa gagila akti, pada patuh, ingkup, ingkup, ingkup”. Sarana penawar untuk bayi (anak-anak) sering menangis siang-malam, terdiri atas ketupat 1 kelan, memakai daging ayam, pisang kayu, bunga baha-baha, jajan kukus berisi unti bungkus, dilengkapi dengan berbagai buah-buahan, canang 1 tanding, disajikan dalam 1 wadah, dipersembahkan di palangkiran. Biarkan sesajen itu, jangan ditarik. Maka bayi itu akan berhenti menangis.


9a. Rare nangis tan kêneng liwuran, śa, klupakan tiying gading, mrajah lutung maglut, lanāng waddon, gantungin bwah tibah dadwa, talenin bnang tridhatu, sammi ginantung soring rare aturū, ma, ana kitthā, anāku, laba kitthā, āku adwe kittha, druwe aku, si jabhāng bai, ajā sirā ulik sili gawe, ring jabang raren ingsun, ah, ah, siyah, ih, ah. Māri kang rare anāngis. Uan kari masih nangis, wehin caru, śa, ktiphat sirikān, akelan, bantal lênged, 6, bulih, byu mmās, 6, bulih, canang burātwangi lêngāwangi, sasari jinah, 22, rakanya dodol

9a. Sarana untuk penawar bayi menangis tidak bisa dihibur, terdiri atas kelopak bambu kuning, diisi gambaran kera bergelut, jantan-betina, digantungi buah bengkudu 2 biji, diikat dengan benang tridatu, digantung bersama-sama di bawah tempat tidur bayi. Mantranya adalah “Hana kita anaku, laba kita, aku adwe kita, druwe aku si jabang bayi, aja sira ulik siligawe, ring jabang raren ingsun, Ah Ah siyah Ih Ah”. Bayi itu akan berhenti menangis. Jika bayi masih tetap menangis, maka perlu diberi tambahan caru terdiri atas ketupat sirikan 1 kelan, bantal lenged 6 biji, pisang mas 6 biji, canang buratwangi lengawangi, uang sasari 22, dilengkapi dengan jajan dodol,


9b. gti-gti, satuh, bantênakna ring kumbārā, mari denya nangis. Nyan pamlas rare, śa, tibah ro, bcah taluh, ne absik, anggon pālalyan rarene, bhin absik timpuggān ka tahin sampine, timpugang ngungkulin bawong, haywa nulih, ne absik pjāng ring sāmpinging rarene aturū, ma, ong tkā gilā, 3, tkā sêr, 3, tka snêb, ping tiggā haknā mantra, tan harêp ikang rare ring susu mwah. Nyan panyêsêh, śa, ktimun uku, rajahnya bwayā apti angulah rare, ma, ong lêbu wong, tka muru rare ring jro wtêng, ong mtu, 3. Katimun ikā pinangan den atlas. Malih panyêsêh rare mati ring jro wtêng,

9b. geti-geti, jajan satuh. Sesajen itu dipersembahkan di Kumbara, maka bayi akan berhenti menangis. Inilah sarana untuk menghentikan bayi menyusu, terdiri atas bengkudu 2 buah, telor. Satu buah bengkudu dipakai mainan untuk anak-anak. Satu lagi dilemparkan ke kotoran sapi. Pada saat melemparkan buah bengkudu itu harus lebih tinggi daripada bahu, dan jangan menoleh. Satu buah bengkudu itu diletakkan di samping tempat tidur bayi. Mantranya adalah: “Ong tka gila, gila, gila, tka ser, ser, ser, tka seneb, seneb, seneb” (ucapkan mantra itu tiga kali. Bayi tidak akan mau menyusu lagi. Sarana memperlancar kelahiran bayi, terdiri atas mentimun uku, diberi gambar buaya mencari bayi. Mantranya: “Ong lebu wong, tka muru rare ring jro weteng, Ong metu, metu, metu”. Mentimun itu dimakan sampai habis oleh ibu yang hamil. Ada lagi sarana untuk melancarkan kelahiran bayi yang mati dalam kandungan,


10a. śa, sente bhāng, rajah liman kum ri banyu anyar, munggwing sibuh cmêng ne masāngket, ma, ong den kadi glisanirā rare, binuru dening liman, mangkanā glisan ni rare ring jro wtêng mtu, lah sêr, 3, inum ikang wwe sesanya turuhin wtêngnya. Ta, rare mati ring jro wtêng, śa, angkup tinwari rākta, lênga wijen, pinati, tahap, mtu den āglis, ikang rare. Pangeger rare ring jro wtêng, tahin subatṭah, śa, ra, adās, pinipis, umarêkā ring sikṣikān, ma, ong rare cili, banyu kita ring jro lawangan, tka blās, 3, kedhêp siddi māndi mantranku.

10a. terdiri atas daun sente merah, diberi gambar gajah, lalu direndam di dalam air bersih yang dituangkan ke dalam sibuh hitam yang berisi alat gantung. Mantranya: “Ong den kadi gelisanira rare, binuru dening liman, mangkana gelisan ni rare ring jro weteng metu, lah ser, ser, ser”. Air itu diminum oleh ibu yang hamil, dan sisanya disiramkan ke perutnya. Sarana untuk melancarkan kelahiran bayi yang mati di dalam kandungan, terdiri atas waribang, lenga wijen, diramu menjadi saripati lalu diberikan kepada ibu hamil itu untuk diminum. Maka bayi itu akan cepat lahir. Sarana pangeger (jimat pengundang) bayi di dalam kandungan, terdiri atas tahi subatah diramu dengan adas, dilumatkan dan digosokkan di pusar ibunya. Mantranya: “Ong rare cili, banyu kita ring jro lawangan, teka blas, blas, blas, kedep sidi mandi mantranku”.


10b. Pangeger rare ring jro wtêng, śa, we ring tuṇḍak, ma, ong sasāno roro, hug-hug, munggwing watu, lêh mtu, 3, turuhin wtêngnya. Pangeger rare ring jro wtêng, śa, sdah tmurose, mrājah limmān, mwang banyu tulis, winaḍahān daḍasar cmêng, mrajah limmān, ma, ong sang buṭa limman, pāmburu rare ring jro wtêng, lah den āge mtu, wehin ikāng inum, sdah he sêmbarang ring wtêng. Pangeger ring jro wtêng mangdā glis rarene mtu, 3, wehin ikā inum, sdah he sêbarang ring watêng. Pangeger ring jro wtêng mangda glis rarene mtu, śa, spāh, lawan bulun butuh, 6, katih

10b. Sarana pangeger (jimat untuk mengundang) bayi di dalam kandungan, terdiri atas air ditungkan ke dalam tundak. Mantranya: “Ong sasano roro, hug hug, munggwing watu, leh metu, metu, metu”. Siramlah perut ibunya. Sarana pangeger bayi di dalam kandungan, terdiri atas daun sirih dan daun temurose, diisi gambar gajah, serta banyu tuli dituangkan ke dalam sibuh hitam yang diberi gambar gajah. Mantranya: “Ong sang bhuta liman, pamburu rare ring jro weteng, lah den age metu”. Berikanlah air itu kepada ibunya untuk diminum. Sedangkan daun sirih itu disemburkan di perut ibunya. Jimat pangeger supaya bayi cepat lahir, terdiri atas sirih dan bulun butuh 6 lembar.


11a. ma, ong sira anglaranin, sirā anamban, mtu, 3, bon lamangan, sphah ikā, mantrā haywā mambêkan. Pangeger rare ring jro wtêng, śa, kañcingngin madok, doknā ring batuli, winaḍahan dadasar cmêng, malotar gumi wetthan, iti jajā, wenya tahap. Ta, rare kabêbêng ring jro wteng, tan kwaṣā mtu ikang rare, śa, lêngā lurungan, olih āñjaluk pitung kori, ma, ong turu swahā, kon inginūm, lêngā ikā, sisanya apunaknā wtêngnya, phalanya mtu ikang rare, aglis. Ta, ari-ari tan mêtu swe, śa, wwading kelor carmmanya, tkaning muñcuknya, 3,

11a. Mantranya: “Ong sira anglaranin, sira anamban, metu, metu, metu, bon lamanga, sepah ika”(Ya engkau yang menyakiti, engkau yang mengobati, keluarlah). Pada saat mengucapkan mantra, janganlah bergerak. Jimat pangeger bayi di dalam kandungan, sarananya adalah kencing madok dimasukkan ke dalam bunyu tuli, diwadahi sibuh hitam. Mantranya: “Malotar gumi wetan, iti jaja”(Malotar bumi timur, ini jajan). Air itu diberikan kepada ibu hamil supaya diminum. Obat merangsang bayi yang tidak mau lahir, sarananya adalah lenga lurungan (minyak kelapa) yang didapat dari tujuh pintu rumah (maksudnya tujuh kepala keluarga). Mantranya: “Ong turu swaha”(Ya tidurlah dengan nyenyak). Minyak itu supaya diminum oleh si ibu yang hamil. Sisanya dipakai menggosok perutnya. Hasilnya adalah bayi cepat lahir. Obat untuk merangsang tembuni yang tidak cepat keluar, sarananya adalah akar dan kulit pohon kelor, serta pucuk tunas daunnya 3 batang,


11b. muñcuk, uyah arêng, wenya banyu tuli, inum, glis ari-arine mtu denya. Ta, rare brag kagringan, śa, yuyu batu, ane matah, sahang, daringo, pinipis, tampêl pungsêdnya. Ta, rare doyān kagringan, śa, timbrah rinajah kayeki, nyiprih, nyikruh, nyi hriyuh, pinakā kalung ki rare, ca, tumpêng putih, 1, papanggang ayam putih, sahā rakā, sajêng, sampyan naggāsari, ayabin timbrāh ikā, mwang ring kāmbārane. Ta, rare doyan kagringan, doyan anangis, śa, carmmāning kulampês, kunir, adas, bawang ptāk, uyah uku, jamboknā

11b. garam hitam, air banyu tuli, ramuan itu diminum, maka tembuni akan cepat lahir. Obat untuk bayi kurus, sarananya adalah kepiting batu mentah, merica, jangu, dilumatkan, dan ditempelkan pada pusar bayi. Obat untuk bayi yang sering kesakitan, sarananya adalah tembaga diisi tulisan Nyiprih, Nyikruh, Nyihriyuh. Jimat itu dipakai kalung, diberi sesajen caru terdiri atas tumpeng putih 1 buah, ayam putih dipanggang, buah-buahan, arak, sampian nagasari. Serpihan tembaga itu diupacarai dan juga dipersembahkan kepada Kumbara. Obat untuk bayi sering kesakitan, sering menangis, sarananya adalah kulit kulampes, kunir, adas, bawang putih, garam yodium, diramu untuk jamu.


12a. Ta, rare wdi kakab-kakāb, śa, rwaning kakarā, rwaning waribang ane jnar, pinipis, tampêl pusêr ring rare, ma, ki waku lanang wadon kinaśihan, yananā akirā ring anak ingsun, lanang wadon kinaśihan, mwah kabuḍêng blang nguyang, tutuhin aku, saparān-parānku, yan hanā memen bajang, akirā-kira halā, halā ring anakku, lanang wadon kinaśihan, mwah kabuḍêng blang uyang, tututtin somah bane, pommā, 3. Ta, rare kêkêb memen bajāng, śa, suruh sulaśih, mwah lampuyang, kunir, rwani pepe, ma, ong kiṭa bajāng kapas, bajang sarwwa gumatap-gumitip, wruh aku sangkan sarwwanmu, aku

12a. Sarana untuk menanggulangi bayi sering terkejut, terdiri atas daun kakara, daun waribang kuning, dilumatkan, dan ditempelkan di pusar bayi. Mantranya: “Ki waku lanang wadon kinasihan, yanana akira ring anak ingsun, lanang wadon kinasihan, mwah kabudeng blang nguyang, tututin aku, saparan-paranku, yan hana memen bajang, akira-kira hala, hala ring anakku, lanang wadon kinasihan, mwah kabudeng blang nguyang, tututin somah bane, poma, poma, poma” (Waku laki perempuan kasihilah, jika ada yang ingin mengganggu anakku, buntutilah dan lindungi anakku). Jimat untuk melindungi bayi dari gangguan roh jahat Men Bajang, sarananya adalah daun sirih, sulasih, lampuyang, kunir, daun pepe. Mantranya: “Ong kita bajang kapas, bajang sarwa gumatap-gumitip, wruh aku sangkan sarwanmu, aku (Ya Engkau perjaka kapas, aku tahu semua ihwal yang dijumpai, aku sebagai gurumu, diamlah engkau dan ampuhlah mantraku)


12b. pinakā gurūnmu, rêp tang ngko sidi mantrānku, suruh ika sêmbarra ring wunwunan rarene. Mwah ring ulun hārṣanya, gamongan, kunir, rwaning pepe, pinipis, usugaknā ring raganing rare ikā. Ta, yeh susu aṣāt, kawruhaknā, kang anukangin wong mangkanā, manêgaking asat, katêkêp men bajāng, śa, mpu ning kunir warangān, sêmbarrākna susunya, laju binêbêhān pamor bubuk, tinahên den āraṭa. Mwah makā wdak ring tungtung, iku ccadwayā, śa, rwaning maduri putih, rwanya ne jnar, brāsa pari nitrida ādas, urapāknā. Ta, mwah susu kêkêb memen bajāng, śa,

12b. pinaka gurunmu, rep tang ngko sidi mantranku”. Daun sirih itu disemburkan di ubun-ubun bayi dan di hulu hatinya. Sarana gamongan, kunir, daun pepe itu dilumatkan untuk obat gosok tubuh bayi. Obat untuk ibu yang menderita kekeringan air susu. Ketahuilah bahwa penderita seperti itu sesungguhnya akibat diganggu oleh roh jahat Men Bajang. Sarana obatnya adalah empu kunir warangan, dipakai menyembur susunya, kemudian ditaburi kapur, ditekan hingga merata. Dan sebagai bedak di ujung susunya adalah daun meduri putih yang kuning, beras basah, bawang putih, jangu, adas. Sarana untuk menangkal gangguan akibat pengaruh roh jahat Men bajang, terdiri atas


13a-13b. apuh bubuk, ra, mnyan madū, wdakna susunya, purṇnā denya. Pamūrṇāning rare, anangis rahinā wngi, śa, gaganging panginangān, makā panuli, di pamor tulisaṇnā wêlakang nging rare, iti mantrānya, sinurat, ma, ung limah-limah śwahā. Ta, rare kadadak aturu, gagacungi panginangān, 3, lawas, ma, ong ta kiṭa, laki-laku, sambuta kitthā, jahe nyuklā, wdaknā susuning rare. Ta, rare wdi aturū, anangis makêsyab, tur kjut-kajut awaknya, śa, rwaning wadhuri pinge, ne jnār, kapūr, ikā pinipis, pusêrin rarene, maring donya wdi. Ta, rare tmanasyā na-

13a-[13b. kapur diramu dengan kemenyan dan madu, dipakai bedak susu, maka penderita itu akan sembuh. Penawar bayi sering menangis siang malam, sarananya adalah tangkai sirih, diisi kapur dituliskan di punggung bayi. Mantranya: “Ung limah-limah swaha”(Ya Tuhan limah swaha). Obat untuk bayi mendadak ketiduran, sarananya adalah tangkai sirih 3 ruas. Mantranya: “Ong ta kita laki-laku”(Ya engkau laki-laki yang laku). Ambillah jahe yang bersih lalu dibedakkan dalam susu bayi. Jimat untuk bayi takut tidur, menangis terkejut-kejut, sarananya adalah daun meduri putih yang kuning, kapur, dilumatkan untuk dipoleskan pada pusar bayi. Maka bayi itu akan berhenti ketakutan. Penawar bayi sering


14a. ngis, śa, jasuna pinge, mamah, dokna ri abu hawon, pupukhaknā rare ikā. Ta, rare gaḍgak, ngêb jêjêh tan maryyā nangis kakab-kakab, śa, bawang, maswi, lêngā tanūsan, aworrākna kabeh, mamah, pinipis, urut kārṇna ning rare, mwah tangan sukūnya tkaning wuwunanya, ma, ong ḍūrghgā śwahā, lara mūkṣāh ilang, pommā, 3, waras. Ta, rare nyettha nangis, śa, kulitting tutu bkul, urang-aring, mamah, pupuknā ring wunwunanya. Ta, pangūrip rare ring jro wtêng, śa, wāding slāguwi, dwêggan ijo, ne wawu sumbabuh, lêngā wijen, bawāng

14a. menangis, sarananya adalah bawang putih, mamah, dipendam dalam abu dapur, dipakai membedaki si bayi. Penawar bayi yang tidak henti-hentinya merasa ketakutan, menangis menjerit-jerit, sarananya adalah bawang, mesui, minyak kelapa, diramu untuk menggosok telinga bayi, tangan, kaki, hingga ke ubun-ubunnya. Mantranya: “Ong durga swaha, lara muksah hilang, poma, poma, poma, waras”(Ya Dewa Durga, enyahlah penyakit itu dan sembuhlah). Obat untuk menawar bayi menangis, sarananya adalah kulit tutu bekul, urang-aring, dilumatkan untuk memupuk ubun-ubun bayi. Obat untuk menghidupkan bayi di dalam kandungan, sarananya adalah akar silagui, air kepala muda hijau, lenga wijen, bawang


14b. tambus, adas, iraggan ktān gajih, wening susu manāk jumunā, rarene durung mahuntu, bantênaknā ring trêtêpan, ma, ong sang bhuṭa ari-ari, sang buṭa rudirā, sapatā dane kakang sirā, bapāran sambutira, mangko sanghyang mrêttha ragā, asung papanganan ring pakanirā, ajā sirā mangah-mangih, ri babu nirā, gnêp sapuluh lek, sira ring jro wtêng, ya tan kasaketanirā, ajā anolih paran-paran wruhha si ring rahinā wngi, kon ibunya nginum awarêgan, urip ikang rare phalanya. Ta, rare gwam, śa, kameri lanang, susuraknā ring lambe, mwah liḍah-

14b. tambus, adas, air ketan gajih, air susu ibu yang melahirkan pertama kali, dan bayinya belum tumbuh gigi. Sarana itu dipersembahkan di tempat air atap rumah jatuh. Mantranya: “Ong sang bhuta ari-ari, sang bhuta rudira, sapata dane kakang sira, bapa aran sambutira, mangko sanghyang amreta raga, asung papanganan ring pakanira, aja sira mangah-mangih, ri babu nira, genep sapuluh lek, sira ring jro weteng, ya tan kasaketanira, aja anolih paran-paran, wruha sira ring rahina wengi” (Ya Sang Bhuta Ari-Ari, Sang Bhuta Rudira, berilah kekuatan dan energi pada makanan itu). Suruhlah ibunya minum air itu sampai kenyang. Maka bayi itu akan tumbuh sehat. Obat untuk bayi menderita bibir pecah-pecah, sarananya adalah kemiri jantan, dioleskan di bibir dan lidah bayi.


15a. nya. Ta, rare jāmpi, mwang gwam, śa, damūh-damūh ring tbune, mwang pijêr matunū, aworraknā lalodoknya. Ta, rare jampi, śa, santên kane nyuh mulūng, watū būlitthan tinambus, wus rateng lêboknā santên ikā, aworrin pijêr matunū, lalodoknā. Ta, rare jāmpi, śa, bhungān duṣa gde, sêbatah panêgan, bawāng tambus, pinipis, wenya santên kano, aworrin pijêr matunū, kinlā, wus ratêng, lalodoknā, mwah wangwangnya ikā. Ta, rare jampi, śa, kayu manis cinā, hatin bawang, pinipis, wus rateng, wangwangngaknā. Ta,

15a. Obat bayi menderita sariawan dan bibir pecah-pecah, sarananya adalah embun di daun tebu dan pijer bakar, dioleskan pada bibirnya. Obat untuk bayi menderita sariawan, sarananya adalah santan kelapa kopior, batu hitam bakar. Setelah batu itu panas, masukkan ke dalam santan itu dicampur dengan pijer bakar, diaduk. Obat untuk bayi menderita sariawan, sarananya adalah bunga dusa besar, sebatah, bawang tambus, dilumatkan diberi air santan dicampur dengan pijer bakar, lalu direbus, setelah matang dipakai mengurap. Obat untuk bayi menderita sariawan, sarananya adalah kayu manis cina, inti bawang, dilumatkan. Setelah dimasak dipakai mengurap.


15b. rare jampi yanya masawang kuning, matpi, śa, mijêr matunu, śrêbhukāknā jampinya. Ta, rare jampi, śa, sumbanggi gunung, ring damuh-damūh, ulig wenya santên kane, arapāknā wtêngnya, mwah wangkongnya. Ta, rare jāmpi, śa, bungan duṣa wayā bhūngan pas-pasan, ra, pijêr mtunu, bawi mêtambus, we santên kane, batu itêm batunu, wus ratêng lêboknā ring tambā ikā, raris lalodokna rare ne jampi. Ta, rare jampi ring jro wtêng, śa, wadi bhāyêm lêmah, wwadi pulêt putih, wwadi silāgwi, ring bawang tambus, pinipis, tahap. Ta, rare sabahā, mwang jampi

15b. Obat bayi menderita sariawan, dengan gejala tepi bibir tampak kuning, sarananya adalah pijer bakar, dipakai menaburi sariawannya. Obat bayi menderita sariawan, sarananya adalah semanggi gunung, damuh-damuh, dilumatkan dicampur dengan santan untuk menggosok perut dan pinggang bayi. Obat bayi menderita sariawan, sarananya adalah bunga dusa waya, bunga paspasan, diramu dengan pijer bakar, bawang tambus, air santan. Batu hitam dibakar, setelah matang dimasukkan ke dalam ramuan obat itu. Lalu ramuan itu dipakai mengurap bayi. Obat bayi menderita panas dalam, sarananya adalah akar bayam tanah, akar pulet putih, akar silagui, bawang tambus, dilumatkan untuk dimakan. Obat untuk bayi menderita peradangan dan panas


16a. wtêngnya, śa, sumanggi gunūng, damūh-damūh, ra, bawang tambus, wenya santên kane, pinipis, tahap. Ta, rare sêbahā jampi, wtêngnya mangkak, tur tan harêp mangan, śa, sumanggi gunung, sagêgêm, rwaning pepe gunting, 3, bidāng, 5, 7, pada wnāng, hatin bawang matah, yen kraṣa grêt ikang rare, wêwêhin pol paṇḍān, patinya tahāpāknā. Ta, rare cangkêmnyā jāmpi, śa, carmmaning kêṇḍal bātukā, ring carmmaning nangkā, pacce, rêmök daging, pinipis, we ktan gajih, uyah arêng, prês saring, tahap. Mwah makārapnya, śa, don kangkang pacce, arapāknā. Ta, rare

16a. di perut, sarananya adalah semanggi gunung, , diramu dengan bawang tambus, air santan, dilumatkan untuk diminum. Obat bayi menderita peradangan dan panas dalam, perutnya kembung, serta tidak mau makan, sarananya adalah semanggi gunung segenggam, daun pepe gunting 3 lembar, atau boleh juga 5, atau 7 lembar; inti bawang mentah. Jika bayi merasa keseretan, ramuan itu perlu ditambah dengan empol pandan, diambil saripatinya untuk diminum. Obat bayi menderita sariawan di mulut, sarananya adalah kulit kendal batuka, kulit pohon nangka pace, lemak, dilumatkan diisi air ketan gajih, garam hitam, diperas dan disaring untuk diminum. Sarana untuk menggosok tubuh pasien terdiri atas daun kangkang pace. Obat bayi menderita


16b. jāmpi, śa, cārmmāning kêṇḍāl batukā, carmman tuwi putih, carmman gatep, nyuh binakar, lêngā wijen, sinanga, banyuning ggonyosog, pinipis, kabeh, ma, ong brahmā anglarani, wiṣṇu anambān, lara mukṣah ilang, waras, 3, tahap. Ta, rare wtêngnya bêngkā, śa, kêmbangngi warirakṭā, pinipis, wwenya arak prawu, aripan makā wtêngnya. Ta, rare bêngkā, brat denya anguyuh, śa, don katimun gantung, bwang ngadas, uyah sadidik, sêmbar panguyuhānya. Ta, rare wtêngnya bêngkā, śa, rwaning nangkā pacce, mur, rê-

16b. sariawan, sarananya adalah kulit pohon kendal batuka, kulit pohon turi putih, kulit pohon gatep, kelapa bakar, lenga wijen, diisi air, dilumatkan. Mantranya: “Ong brahma anglarani, wisnu anamban, lara muksah ilang, waras, waras, waras”(Ya Dewa Brahma yang mentakiti, Dewa Wisnu yang mengobati, enyahlah penyakit itu dan sehat, sehat). Ramuan itu lalu diminum. Obat untuk bayi menderita perut kembung, sarananya adalah bunga waribang, dilumatkan diisi arak perau, untuk menggosok perut pasien. Obat untuk bayi menderita perut kembung, dan sangat susah kencing, sarananya adalah daun mentimun gantung, bawang, adas, sedikit garam. Ramuan itu dipakai menyembur kandung kencing pasien. Obat untuk bayi menderita perut kembung, sarananya adalah daun nangka pace, dicampur dengan


17a. mêk daging, pinipis, we ktan gajih, uyah arêng, prês saring, tahāp, gringnya ikā ngrudūk, ring wtêngnya, mwah makā arapnya, śa, don nāngkā pacce, babolong, kunir, sêpêt-sêpêt, pulāsahi, uyah mnyanyah, sêmbar wtêngnya. Papusêrnya, rwaning sangkālangit, triktukā, jruk linglang, pusêraknā. Ta, rare lara ring wtêng, śa, akah silāgwi, klabêt, dwêggān nyuh ijo, we candanā, tahāpāknā. Ta, spusêrnya ilêp, śa, lunak tanêk, bauwang, sammi tambus, pinipis, pūsêrāknā. Ta, rare wtêngnya bêngkā, śa, mū-

17a. lemak daging, dilumatkan diisi ir ketan gajih, garam hitam, diperas, dan disaring untuk diminum. Hasilnya adalah perut pasien akan gemurudug. Sarana untuk obat gosoknya adalah daun nangka pace, babolong, kunir, sepet-sepet, pulasari, garam diramu untuk menyembur perut pasien. Sarana obat untuk ditempelkan pada pusar pasien terdiri atas daun sangkalangit, bawang putih, jangu, jeruk nipis. Obat untuk bayi menderita sakit perut, sarananya adalah akar silagui, klabet, air kelapa muda hijau, air cendana, diramu untuk diminum. Obat untuk ditempelkan pada pusar pasien terdiri atas asam, bawang dipendam dalam abu dapur yang panas, lalu dilumatkan untuk ditempelkan pada pusar pasien. Obat untuk bayi menderita perut kembung, sarananya adalah


17b. ñcuk têki, rwaning mmār, sêmbarakna wtêngnya. Ta, rare wtêngnya bêngkā, angañcêng, śa, rwaning nyambu wer putih, isen, kunir warangan, ktumbah, sêmbār wtêngnya. Ta, rare iñja brahmā, śa, rwaning tlêng birū, miñcid dahā, pinipis, wdaknā. Ta, rare krambit, pakaplo-plok, śa, addêng bungan jêpun, addêng bok, ring lêngā tanusān, olessāknā. Ta, rare krambit, śa, wong papah, we limo, aworin lêngā tanūsan, kinlā den aratêng, olesāknā. Ta, rare mising, malolohan, knā tiwang moro, mwang mokkan, ba-

17b. pucuk rumput teki, daun mar, diramu untuk menyembur perut pasien. Obat untuk bayi menderita perut kembung dan kaku, sarananya adalah daun jambu air putih, laos, kunir warangan, ketumbah, diramu untuk menyembur perut pasien. Obat untuk bayi menderita sakit inja brahma, sarananya adalah daun bunga teleng biru, mincid daha, dilumatkan untuk bedak. Obat untuk bayi menderita sakit kerambitan, sarananya adalah arang dari bunga kamboja, arang dari rambut, dicampur minyak kelapa untuk obat oles. Obat untuk bayi menderita sakit kerambit, sarananya adalah jamur papah, air limau, dicampur minyak kelapa, lalu direbus hingga matang, untuk obat oles. Obat untuk bayi menderita sakit mencret, terserang penyakit tiwang moro, mokan, dan babai


18a. bahi angin, nga, śa, bangle, 3, ris, muñcuk undis, 3, muñcuk, amet haywāngwayangin, ra, triktukā, pinipis, arapaknā wangkongnya. Malih, śa, biluluk lupā, tulisin mantrā, ma, ong punnik, pinipis, tahapāknā. Ta, rare caccingan, śa, muñcuk pās-āsān, pinipis, tahāp. Malih, śa, woh timbul, ne amun manggise agêngnya, ra, triktukā, kikih kabeh, prês saring, meh sumurūp sanghyang prêttanggādipaṭi, ikā mawutaknā. Ta, rare caccing, jambe jêbug, 1, daringo, bawang putih, ma, ong cacing mati mtu mati

18a. angin, sarananya adalah bangle 3 iris, pucuk undis 3 batang, dipetik tanpa dilangkahi, diramu dengan bawang putih dan jangu, dilumatkan untuk menggosok pinggul pasien. Ada lagi sarana lain yaitu biluluk lupa, ditulisi mantra “Ong punik”, lalu ditumbuk, diramu untuk diminum. Obat untuk bayi menderita cacingan, sarananya adalah pucuk paspasan dilumatkan untuk diminum. Ada lagi sarana lain, yaitu buah keluwih muda sebesar buah manggis diramu dengan bawang putih dan jangu, semua sarana itu diparut, lalu diperas dan saring, diberikan untuk diminum oleh pasien pada saat matahari menjelang terbenam. Obat untuk bayi menderita cacingan, sarananya adalah buah pinang jumbo 1, jangu, bawang putih. Mantranya adalah “Ong cacing mati metu mati (Ya Cacing mati, keluar dan matilah)


18b. cinucūking haṭi, 3, sêmbaraknā wtêngnya. Ta, rare caccingan, śa, rwaning dapdap, nghing dapdap wong, 3, lêmbar, rajah añja pupu, daringo, bawang putih, pinipis, ma, ong cacing mtu mati, 3, tahāp. Panwêd cacing, śa, talūh bebek kêmbar, talenin lawe putih, 3, ilêh iki rajahnya … raris tambus, ma, ong anggêṣêng tandāsing cacing, anglāranin ring jro wtêng, lah ugag huntune, sun tigas, anglaranin wtêngi rare, cacing ingsun pangan, haywa ko langganā, tambanin lara rogānye syanu, den kadi sanghyang raddityā, lêjāraning ngūlun, byar, 3, waras.

18b. cinucuking hati ” (rapalkan tiga kali), lalu semburlah perut pasien dengan ramuan tadi. Obat untuk bayi menderita cacingan, sarananya adalah daun dedap wong 3 lembar diberi gambar anja pupu, diramu dengan jangu dan bawang putih, dilumatkan untuk diminum. Mantranya: “Ong cacing metu mati” (rapalkan tiga kali). Penawar cacing, sarananya adalah telor itik kembar, diikat dengan benang putih tiga lilitan, diberi gambar …(lihat teks lontar), lalu telor itu dipendam dalam abu dapur yang panas. Mantranya: “Ong anggeseng tandasing cacing, anglaranin ring jro weteng, lah ugag huntune, sun tigas, anglaranin wetengi rare, cacing ingsun pangan, haywa ko langgana, tambanin lara roganye syanu, den kadi sanghyang raditya, lejaran inghulun, byar, byar, byar, waras” (Ya bakarlah kepala cacing yang menyakiti didalam perut, hai cacing makanlah aku, sembuhkan sakitnya si dia, agar seperti Dewa Matahari bersinar, sembuhlah).


19a. Malih śa, akah manas, triktukā, we wrak, tahap. Mwah śa, mriccā, 21 bsik, kapkap tmurose, 21 bhidāng, sömbar wtöng, yadin harêpā wnang. Ta, rare cacingan, śa, pripih têmbāggā, mêrajāh bebek hāngsā, ngūluh cacing, ring mote śiśik, kapkap, tmurose, 21, bhidāng, sêmbar wêtêng, yadin harêpā wnang. Ta, rare cacingan, śa, pripih têmbāggā, mêrajah bebek hangṣā, ngūluh cacing, ring mote śiśik, jangu kāsuṇnā tunggal, tusuk bênang tridhatu, ma, ong cacing mtu hayo kiṭa ring jro wtöng nge syanū, apan sang bebek hangsā

19a. Ada lagi sarana lain, yaitu akar nenas, bawang putih, jangu, dan air arak, diramu untuk diminum. Atau sarana lain terdiri atas merica 21 biji, daun sirih dan temurose 21 lembar, diramu untuk menyembur perut pasien. Obat untuk bayi menderita cacingan, sarananya adalah lempengan tembaga diberi gambar angsa menelan cacing, dan untuk menyembur perut di bawah pusar digunakan sarana daun sirih dan temurose 21 lembar. Obat untuk bayi menderita cacingan, sarananya adalah lempengan tembaga diberi gambar angsa menelan cacing, dilengkapi dengan jangu, bawang putih tunggal, ditusuk dengan benang tridatu. Mantranya: “Ong cacing metu hayo kita ring jro wetenge syanu, apan sang bebek angsa (Hai cacing keluarlah jangan kau didalam perutnya si anu, karena sang bebek angsa mematukmu, tak kuasalah kau cacing, enyahlah dan ampuhlah mantraku)


19b. anucuk kitthā, tan kwaṣā cacing molih, tkā rêp sirêp, siddi mandi mantrānku, kalungin rare ikā. Dakṣiṇnānya, 1, bras akulāk, lawe satukêl, sdah gabungan, artthā, 225, gnêp saupākaraning dhakṣiṇnā. Nyan panguṇdêr cacing, salaraning lare, lwar denya, śa, muñcuk dapdap, kasunā jangū, lêngā tanusan, pinipis, tahap ring irêping ngobag-gobāg korine, kurin mamten sakutuse, wawu sandyakalāne, ring dinā, bya, kawukking syape, konkon ngamah cacinge, ikā panudanya. Ta, rare cacingān, śa, rwaning waduri, pinipis, prês saring ri wunwuni rare ikā,

19b. anucuk kita, tan kwasa cacing molih, tka rep sirep, sidi mandi mantranku”. Jimat itu dikalungkan di leher bayi. Sesajennya terdiri atas daksina 1 buah, beras 1 kulak, benang 1 gulung, sirih gabungan, uang 225, lengkap sesuai dengan perlengkapan sesajen daksina. Inilah penawar cacing, segala penyakit cacingan sembuh oleh ramuan obat ini, sarananya adalah pucuk dedap, bawang putih, jangu, minyak kelapa, dilumatkan untuk diminum di depan pintu masuk rumah yang bertiang delapan pada saat senja hari, bertepatan dengan Kajeng, panggillah ayam untuk disuruh memakan cacing. Itulah penawarnya. Obat untuk bayi menderita cacingan, sarananya adalah daun meduri dilumatkan, diperas, disaring, ditempelkan pada ubun-ubun bayi itu,


20a. mwah tampêlāknā wtöngnya. Ta, rare knā sisik, śa, akah jali, akāh slāguwi, ring cêkcêk matūnu, ra, bawang mêtambus, uyah arêng, pinipis, tahap. Ta, rare sisik, yan ya sampun mangamūr, śa, ampruning ayam wiring, tkāning hatinya, panggāng sammi ring soring taratapaning pawon, sundukin tudtudan sampat, 3, katih, amprunyā worin toyan susu, ne manak majumūnya, ma, ong sanghyang raditya ulan, lintang tranggaṇnā, kaliśiranin anak, syah syah syah, 3. Ta, rare sisik, gtihi walês, gulā, sagarā krêṣṇā, ma, ong dewa masā-

20a dan di perutnya. Obat untuk bayi terserang penyakit sisik, sarananya adalah akar jali-jali, akar silagui, cecak bakar, diramu dengan bawang tambus, garam hitam, dilumatkan untuk ditelan. Obat untuk bayi menderita sakit sisik yang sudah meluas, sarananya adalah empedu dan hati ayam bulu merah, dipanggang di bawah tepi atap dapur, ditusuk dengan sapulidi 3 batang, empedu itu dicampur dengan susu ibu yang baru melahirkan anak pertama. Mantranya: “Ong sanghyang raditya ulan, lintang tranggana, kalisiranin anak, syah syah syah” (Ya Dewa Matahari dan Bulan serta Bintang yang digemari anak), (ucapkan tiga kali). Obat untuk bayi menderita sakit sisik, sarananya adalah darah wales, gula, dan garam hitam. Mantranya: “Ong dewa masaken


20b. kên, tkā pug punah, 3, ong pujut kicik, ingsun añjalūk tatambān, wujān, norana indut irêng, hati irêng ta ulihane, irêng, tahap. Ta, rare sisikṣik, śa, rwaning bungkāk ṣamsam, ra, adās, kinulig, pupuknā śiwādwarānyani rare. Ta, rare sisik, śa, dhaging rong wayah, ne kêtangkêp, sêmbār twêd bawunya, haywa kapuruging lêngā romānya sêkari ya ne glêm. Nyan cārūning rare sikṣik, śuwe tan waras, tan waras dening tambā, makā carunya, bras ākulak, pañci, lawe satukêl, sdah ambungān, artthā, 225. Saha rakā den agnêp

20b. teka pug punah, punah, punah; Ong pujut kicik, ingsun anjaluk tatamban, wujan, norana indut ireng, hati ireng ta ulihane, ireng” (Ya Dewa, hamba mohon pengobatan, hujan tidak ada lumpur yang hitam, hati hitam bukan oleh karena hitam). Ramuan itu ditelan. Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah daun bungkak diiris-iris diramu dengan adas, dilumatkan untuk ditempelkan pada ubun-ubun pasien. Obat anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah daging rong tua yang bisa ditangkap, dipakai menyembur pangkal leher pasien, janganlah memberi minyak pada rambut semasih pasien menderita sakit. Inilah sesajen caru untuk bayi menderita sakit sisik, yang lama tidak sembuh, tidak bisa diobati, terdiri atas beras 1 kulak, panci, benang 1 gulungan, sirih ambungan, uang 225, dilengkapi dengan buah-buahan dan jajan


21a. gagghodoh tumpi, ayabin rarene gring. Ta, rare sisik, mwang cacingān, śa, gtihi layah hombo, tok manis, ārok inum, iki mantrānya, ma, ong cacing mtu mati, 3, waras. Ta, rare sisik, śa, akah jali, triktukā, tok masêm, tahāp. Malih śa, be toke, ngalih ring dinā, bya, ka, pinanggāng, wus ratöng, wehaknā wong agring, kon mangan. Ta, rare sisik, śa, wwading silāguwi, akah jali, wadding pahang, akah iñja lilit, bhawāng tambus, ring cêcêk matunū, pinipis, cêk kabeh, aworin ariggān kta-

21a. pisang goreng, untuk keselamatan bayi yang sakit. Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik dan cacingan, sarananya getah layah ombo, nira manis, diramu untuk diminum. Mantranya: “Ong cacing metu mati, mati, mati, waras”(Hai cacing yang mati,keluarlah dan sembuhlah). Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah akar jali-jali, bawang putih, jangu, nira asam, diramu untuk diminum. Ada lagi sarana daging tokek yang dicari pada hari Kajeng Kliwon, dipanggang, setelah masak, lalu diberikan kepada pasien untuk dimakan. Obat untuk anak-anak menderita sisik, sarananya adalah akar silagui, akar jali-jali, akar pahang, akar inja lilit, bawang tambus, cecak bakar, semua dilumatkan, dicampur dengan air ketan


21b. n gajih, patinya tahap. Iki prêtekāni rare sisik, wnang winangun saśuwūk, śa, pripyan têmbāgā, rinajah bebek mangūluh caccing, mwah matulis mantrā, kayeki rajahnya, nyāprih, nyākriyuh kriyuh, mwah mantrāne, ong sacacing mati, haywa kiṭa he ri kene, apan sang bebek amangan cacing, mtu kiṭa kabeh, mtu, 3. Malih prêtekāning sisik, yan rare agring hengêtākna śwacandrāning mraṇnā, yan ya sisik meggā, abang rupa netranya. Yan ya sisik ambun, duddā tinghalnya. Yan ya sisik tumangsi, amuli ring rah ikā. Yan sisik lêngis

21b. gajih. Ambillah saripatinya untuk diminum. Beginilah cara menangani penderita sisik, yaitu wajib dibuatkan pelindung, sarananya adalah lempengan tembaga diberi gambar itik menelan cacing dan ditulisi mantra “Nyaprih, Nyakriyuh kriyuh”. Mantranya: “Ong sacacing mati, haywa kita he ri kene, apan sang bebek amangan cacing, metu kita kabeh, metu, metu, metu”(Hai semua cacing mati, jangan kau disini karena sang bebek akan memangsamu, keluarlah semua). Ada lagi cara menangani penyakit sisik, yaitu jika anak-anak terserang penyakit, periksalah gejala penyakitnya dengan saksama. Jika anak-anak diserang penyakit sisik mega, matanya akan tampak merah. Jika anak-anak diserang penyakit sisik ambun, matanya akan tampak redup. Jika anak-anak diserang penyakit sisik tumangsi, penyakit itu mengalir dalam darah. Jika anak-anak diserang penyakit sisik lengis,


22a. hning netranya, mwang giling bulūn netrānya, mwang nangis amaling-maling, yan sisik taluh, dudda tinghāl ni rare, mwang giling-giling bulun matthanya, anangis amuli-muli, mangkanā ngarān, sisik, patatngêranya. Ta, kulirān, mwang tan kwaṣā amangan, śa, sambung gantung, kunir warangan, dūnya gêmêt, tingkih, adas, sêmbar susunya. Ta, rare kuliran, śa, wêding sömbung rambat, tmutis, lêngā lurungan, tahap. Malih sêmbarnya ring sikun kupingnya, ring twêd bawongne, śa, bwah pidūh, bintang brah, triktukā, sêmbār rauhang ka gigirnya. Ta, rare kuliran, śa, suga klê, nga, kasu-

22a. matanya akan tampak bening, bulu matanya kusut, serta menangis mendadak. Jika anak-anak diserang penyakit sisik taluh, matanya tampak redup, bulu matanya kusut, dan menangis menjerit-jerit. Begitulah tanda-tanda penyakit sisik. Obat untuk bayi menderita kuliran dan tidak mau makan, sarananya adalah sembung gantung, kunir warangan, dunya gemet, kemiri, adas diramu untuk menyembur susu ibunya. Obat untuk anak-anak menderita kuliran, sarananya adalah akar sembung rambat, temulawak, lenga lurungan, diramu untuk diminum. Sarana untuk menyembur di bawah telinga, dan pangkal leher pasien adalah buah piduh, bintang berah, bawang putih, jangu, diramu untuk menyembur pasien hingga ke tulang punggungnya. Obat untuk anak-anak menderita kuliran, sarananya adalah daun suba klenga, bawang putih,


22b. nā jangū, wenya cukā, katahap, mwah wdaknya, śa, carmman tingkih, don suba klêngā, carmmān kayu adêm, wdaknā. Ta, rare kwā, śa, umbin gaḍung, 3, ris, tusuk antuk taji, 3, katih, tampêlaknā laranya. Ta, rare kwā, śa, blalang kbo, rajah kadi iki, …., nuju bya, ka, raris gsêng, tampêlaknā laranya. Mwah maka wdaknya, śa, sasawi, ccabe kdi, triktukā, brās bāng, wdaknā. Ta, rare koreng, śa, carmman kayu widharā, bras padi gundil, kêñcur, 3,

22b. jangu, air cuka, diramu untuk diminum. Sarana untuk bedaknya terdiri atas kulit kemiri, daun suba klenga, kulit kayu adem. Obat untuk anak-anak menderita sakit kwa, sarananya adalah umbi gadung 3 iris, ditusuk dengan taji 3 batang, lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Obat untuk anak-anak menderita sakit kwa, sarananya adalah kulit kerbau diberi gambar seperti ini (lihat lontar), pada saat hari Kajeng Kliwon, lalu dibakar dan abunya diambil untuk ditempelkan pada tubuh yang sakit. Dan sebagai bedaknya adalah sawi, cabe rawit, bawang putih, jangu, dan beras merah. Obat untuk anak-anak menderita korengan, sarananya adalah kulit kayu widara, beras padi gundil, kencur 3 iris,


23a. ris, ra, pulāsahi, pinipis, wdaknā. Ta, koreng, śa, carmman kalamprāk putih, ra, triktukā, pinipis, wdakna. Ta, rare koreng, śa, rwaning mimbā, tmutis, lêngā tanusan, pinipis, tahap. Mwah braṭanning rare koreng, aywa maweh iwak isining sgāra, mwah sūkū ro ring sukū phat. Ta, rare koreng krek, awaknya gnit, śa, lêngis nyuh mbulūng, kāryyanin arêpin sanggah kambulāne. Mumpunin antuk sambuknya, krayanin kawūn bulunya, anggen mumpunin, ika kbaeh, mangda yā mdal lêngis, wus ra-

23a. diramu dengan pulasahi, dilumatkan untuk bedak. Obat untuk anak-anak menderita korengan, sarananya adalah kulit kalamprak putih, diramu dengan bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Obat anak-anak korengan, sarananya adalah daun intaran, temulawak, minyak kelapa, dilumatkan untuk ditelan. Adapun pantangan bagi anak-anak penderita korengan adalah jangan makan ikan atau hewan laut, daging hewan berkaki dua, dan daging hewan berkaki empat. Obat untuk anak-anak penderita kudis, tubuhnya gatal-gatal, sarananya adalah minyak kelapa kopior, dibuat di hadapan sanggah kamulan, dimatangkan dengan api serabut dan tempurung kelapa itu juga, hingga keluar minyaknya. Setelah masak,


23b. têng, śa, bwah paparon, tabyā būn mābakar, nanghing akahnya, ring miccā, goreng sammi, wus ratêng, lisahaknā rare ikā. Ta, rare koreng makāwāknya, śa, wwading madhuri putih, kasunā jangū, kasunā jangu goreng ring lêngā tanūsan, lisahakna. Ta, rare koreng, śa, bwah crêmme, ra, triktukā we wrêwwak lammā, wdaknā. Ta, rare koreng, śa, carmmāning kwañji, lublub dapdap, bawang tambus, pinipis, wūs ratöng, ḍaḍahin, kcirin lêngis tanūsān, sampun puput, olesaknā. Wus tuh, mwah wdaknya, śa, wwadi kwañji, ra, triktukā, wdakna. Ta,

23b. diramu dengan buah paparon, akar tabia bun bakar, merica. Ramuan itu digoreng, setelah matang, digosokkan pada tubuh pasien itu. Obat untuk anak-anak menderita korengan di tubuhnya, sarananya adalah akar meduri putih, bawang putih, jangu, ramuan itu digoreng dengan minyak kelapa, dipakai obat oles. Obat untuk anak-anak menderita korengan, sarananya adalah kulit kwanji, kulit ari pohon dedap, bawang tambus, dilumatkan, dan didadar diisi minyak kelapa, setelah matang dipakai obat oles. Setelah sakit korengan itu mengering, diberi bedak dari ramuan akar kwanji, bawang putih, dan jangu.


24a. rare koreng, śa, carmmāning dwêt putih, lawos, uyah cengceng tutup, pinipis, wdaknā. Ta, rare koreng, śa, carmmaning wiḍawā, wot padhdi guṇdil, kêñcur, 3, ris, ra, pulāsari, pinipis, wdaknā. Ta, tampak kutthaning lare, koreng, wawu denya huwas, mangdā paripūrṇnā awakning rare, śa, rwaning myanā irêng, tmu irêng, kunir, pinipis, wenya lêngis tānusān, prês saring, inum mwāng wwêdhaknyā. Ta, rare gnit gatêl, śa, kāpkap isen, triktukā, pinipis, inūmwāng wdaknā. Ta, rare awaknya gatêl gnit, śa, hêmpol, triktukā, we idhū bāng, wdaknā.

24a. Obat anak-anak korengan, sarananya adalah kulit juwet putih, garam, cengceng tutup, dilumatkan untuk bedak. Obat anak-anak korengan, sarananya adalah kulit widawa, dedak padi gundil, kencur 3 iris, diramu dengan pulasari, dilumatkan untuk bedak. Sarana obat untuk memulihkan kulit anak-anak setelah sembuh dari sakit korengan, sarananya adalah daun miana ireng, temuireng, kunir, dilumatkan diisi minyak kelapa, diperas dan disaring untuk diminum. Ampasnya dipakai bedak. Obat anak-anak menderita gatal-gatal, sarananya adalah empol, bawang, jangu, air idu bang, diramu untuk bedak.


24b. Ta, rare awaknyā gatêl bintul bil, śa, ronning pepe, ronning gdāng spöt, bawang ngaddas, wdaknā. Ta, rare btêg, śa, carmmān dāpdap, lisahin awaknya. Ta, rare grah mbrapah awaknya, pānês, śa, rwaning pulêt-pulêt putih, sêmanggi, pinipis, pupuknā, śiwwādwarānyā. Ta, rare pāktugtug grah, ckehan, śa, wwading kasisat putih, wwading sasawi putih, wwading ikuh lutung putih, kunir, katik cêngkeh, mā-

24b. Obat untuk anak-anak menderita tubuh gatal berbintik-bintik, sarana daun pepe, daun pepaya, sepet-sepet, bawang, adas, diramu untuk bedak. Obat untuk anak-anak menderita sakit biri-biri, sarananya adalah daun dedap dipakai menggosok tubuhnya. Obat anak-anak menderita panas gerah, sarananya adalah daun pulet-pulet putih, semanggi, dilumatkan untuk memupuk ubun-ubunnya. Obat untuk anak-anak menderita gerah dan batuk berdahak, sarananya: akar kasisat putih, akar sasawi putih, akar ikuh lutung putih, kunir, cengkeh,


25a. swi, sindrong ngūdhda, pinipis, tahap. Ta, wdakning rare glêm, śa, don suren, sindrong gagāmbirān, klā sadraṇnā, we asabān candānā, we wandāwā, wdaknā. Ta, rare grah bahêng, śa, bras isen, jahe, sêmbār awaknya, śa, rwaning blingbing wsi, rwaning pasatthan lêngis, rwaning crêmme, jit bawang, ring jalikān, wdaknā. Ta, rare grah klar ānginum we, śa, wwading pañcarsono, wwading urang-aring, wwading bkul, nyuh tutunu, tmutis, pinipis, tum gantung, wus rātêng tahap. Ta, rare grah blangsāh, awaknya uyang-ngayingan, raris tur ngliyêp, śa, liñjong

25a. masui, sinrong nguda, dilumatkan, diramu untuk minuman. Obat bedak untuk anak-anak, sarananya adalah daun suren, sinrong, gegambiran, direbus, diisi air cendana, air wendawa, diramu untuk bedak. Obat untuk anak-anak menderita sakit gerah dan panas, sarananya adalah beras, laos, jahe. Sarana untuk menyembur tubuhnya adalah daun belimbing besi, daun pasatan lengis, daun cermai, pantat bawang, diramu dengan jalikan, diramu untuk bedak. Obat untuk anak-anak kegerahan, kuat minum air, sarananya adalah akar pancarsono, akar urang-aring, akar bekul, kelapa bakar, temulawak, dilumatkan, ditim gantung, setelah matang, dimakan. Obat untuk anak-anak menderita gerah panas-dingin, tubuhnya kejang dan pingsan, sarananya adalah daun canging yang di tengah-tengah,


25b. canging, padāng lephas, kulit talūh syap, pinipis, wdaknā. Pamāpas, rare glêm, kilākanti, tabya bhūn, wenya wrêk lammā, pipis, tāhapāknā. Ta, rare mārlupā lêsu, uwon, śa, don liligundi, bras, ckuh, isin tingkih, triktukā, pinipis, wdaknā, mwang makā wdak sukunya, śa, bras barak, bwah base, maświ, kasunā jangū, wdaknā. Mwah makā sasingêlnya, śa, don bawūs, triktukā, wdāknā. Ta, rare tan kwaṣā mangān, śa, paku nasi, we iraggān ktān gajih, ra, bawwang tambus, pinipis, tahap. Mwah, śa, kasimbukkan,

25b. alang-alang, kulit telor ayam, dilumatkan untuk bedak. Penawar untuk penyakit pada anak-anak, sarananya adalah kilakanti, tabia bun, air arak tahunan, dilumatkan utuk obat urap. Obat untuk anak-anak keletihan, lesu, sarananya adalah daun liligundi, beras, kencur, isi kemiri, bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Dan untuk bedak kaki, sarananya adalah beras merah, buah sirih, masui, bawang putih, jangu. Sarana untuk obat tempel di bawah telinga, terdiri atas daun bawus, bawang putih, jangu. Obat untuk anak-anak tidak kuat makan, sarananya adalah pakis nasi, air ketan gajih, diramu dengan bawang tambus, dilumatkan untuk ditelan. Ada lagi sarana lain, yaitu kasimbukan,


26a. yuyu gāmpil, kuwūd sumbambuh, bras barak, bawang, haywā ngakak, sammi timbung, antuk tiying ngampel, ne ngūddā, wūs ratêng, tahap. Ta, rare tan kwaṣā mangān, śa, bras bāng inasab, bawang adas tambus, tahap. Ta, rare āngrigis, tan kwasa mawwak, śa, talūh tambuyukān, jruk linglang, bawang, santên kane, tasik krêṣṇā, tahap. Ta, rare awaknya putih saddā dkil, brāg wtêngnya manining, śa, jruk purūt, kiniruk, dagingin tmutis, tambus, wus ratêng tahap. Ta, rare brag, waduknya sā-

26a. kepiting gampil, kelapa muda, beras merah, dan bawang, dimasak dalam batang bambu muda dimasukkan ke dalam bara api, setelah masak, dimakan. Obat anak-anak tidak mau makan, sarananya adalah beras merah direndam, bawang, adas, diramu dan dipendam dalam abu dapur panas, setelah matang, dimakan. Obat untuk anak-anak yang kondisi tubuhnya lemah, sarananya adalah telor kecoak, jeruk nipis, bawang, santan, garam hitam, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak penderita sakit tubuh keputihan dan kotor, kurus, perutnya buncit, sarananya adalah jeruk nipis, dicampur dengan temulawak, lalu dipendam dalam abu dapur yang panas, setelah masak, dimakan. Obat untuk anak-anak menderita kurus, perutnya buncit,


26b. yan manining, mwah amangān tan kwawā warêggā, śa, rwaning mambu, kunir wārangan, cukā tawūn, klā ri kawali wajā, wus ratêng, tibaknā madhū, gulā manggalā, gulāsari, goreng, tahāp. Mwah sêmbarnya, śa, rwaning dauṣā waya, jajar tanah, tmutis, bras padi gagghā, tingkih tunū, bawang adas, sêmbar awaknya kabeh. Iti mantrāne, ma, ong ong sabê hahêp, sabhayu mulih ring ngūrungān, mūlih, 3. Ta, rare awaknya tan waras, śa, maswi, mriccā, kinêmkêm, upin irungnyā. Ta, rare nyêm, tan harêp āmangan, śa, wwading pahāng, wwading bku-

26b dan kuat makan tidak merasa kenyang, sarananya adalah daun mambu, kunir warangan, cuka tahun, direbus dalam wajan, setelah matang, diisi madu, gula manggala, gulasari, kemudian digoreng, setelah itu diminum. Sarana untuk menyembur adalah daun dausa waya, jajar tanah, temulawak, beras padi gaga, kemiri bakar, bawang, adas, diramu untuk menyembur seluruh tubuh pasien. Inilah mantranya: “Ong Ong sabe hahep, sabayu mulih ring urungan, mulih, mulih, mulih” (Ya Sabe Hahep, pulihkan tenaganya). Obat untuk anak-anak yang menderita tubuh kurang sehat, sarananya adalah masui, merica, direndam, dan kemudian ditiupkan ke hidung pasien. Obat untuk anak-anak kedinginan, tidak mau makan, sarananya adalah akar pahang, akar bekul,


27a. l, wwading wadani, wwadding sarikonto, bawang ptāk, pinipis, we anyar, batu itêm, rajah kadi iki, ong ang kpalwariyung ong. Nghing socca wintên anggen, ngrajah, pêndêm den ahêbang, usāpanês tibaknā ring tambā, tahāp. Mwah sasingêlnya, śa, rwaning bawus, triktuka, we cuka tawun, sasingêlnya, mwa pāpusêrnya, śa, wading karokan, hemawati, caruban, apuh bubuk, pusêrrākna, mwah mangawaknya, śa, krikan bowok, gamongan kêdis, kasunā jangū, we cukā twak tawūn, wdaknā. Ta, rare tān harêp āmangan, śa, wêding sambung wattang, wwading silāgwi, wading pañcarsono, wading

27a. akar wadani, akar sarikonto, bawang putih, dilumatkan diisi air bersih, dan batu hitam diberi tulisan “Ong Ang kpalwariyung Ong”. Tulisan itu dituliskan dengan batu intan. Batu hitam dipendam dalam abu panas, setelah panas, masukkan ke dalam ramuan obat. Lalu ramuan itu diminum. Sarana untuk bedak pelipis dan di bawah telinga, terdiri atas daun bawus, bawang putih, jangu, air cuka tahun, akar karokan, hemawati, caruban, kapur. Bedak untuk tubuh sarananya adalah serpihan bowok, gamongan kedis, bawang putih, jangu, air cuka atau nira tahun. Obat untuk anak-anak tidak mau makan, sarananya adalah akar sembung watang, akar silagui, akar pancarsono, akar


27b. kasimbukkān, bawang ngadas, we wrêk, wwading gondā, wwaging kasegseggān, rwaning ganggangān, triktukā, pinipis, wdaknā. Ta, rare cangkêmnyā bengor tan pasāngkān, śa, carmman dapdap, carmman pungūt, paparyya mulungan, madhū klupā, asêm kawak, rêmêk daging, pinipis, tahāp satêngā, anggen sêmbar atngā. Ta, rare bsêh, śākking tan pasāngkān, cangkêm rarene, mwah sangket, sānggonya bsêh, śa, tahin jlati ring ngābangāne, ne tusuk dening dwin ambêngān, raris tunu, awunya pet, aworin kācang ijo, 3, bsik, triktuka

27b. kasimbukan, bawang, adas, air arak, akar gonda, akar kasegseg, daun ganggangan, bawang putih, dan jangu, dilumatkan untuk bedak. Obat anak-anak menderita mulut bengkok tanpa sebab, sarananya adalah kulit dedap, kulit pungut, paparya mulungan, madu klupa, asem kawak, remek daging, dilumatkan. Setengah ramuan itu dimakan dan sisanya untuk sembur. Obat anak-anak menderita bengkak, sarananya adalah kotoran cacing tanah di saluran air, yang ditusuk oleh alang-alang. Kotoran cacing tanah itu dibakar, abunya diambil dicampur dengan kacang hijau 3 biji, bawang putih, jangu,


28a. pinipis, we idu bang, arapaknā. Yan raṣā têtêl, aworin śocaning bangle. Ta, rare ngising rah, śa, rwaning waribbang, rwaning sambung bangke, sami mabjêk, tahāp. Ta, rare ngasi rah, śa, rwaning waribang, rwaning sêmbung bangke, ra, sêpêt-sêpêt, bawang adas, pinipis, tahap. Mwah arapnya, śa, wwading bayêm rajā, bawang ngadas, arapin wangkongnya, tkānning sikṣikanya. Ta, rare mokkan akbo, anguyuhhakên nanāh gtih, wtêngnya kaku, tur bêngkā, katilalwa nangkā, bawang, tasik krêṣṇā, pinipis, jamoknā. Mwah sêmbar waduknya, śa, jā-

28a. dilumatkan, diisi air idu bang, dipakai obat gosok. Jika ramuan agak padat, boleh ditambahi mata bangle. Obat untuk anak-anak muntah darah, sarananya adalah daun waribang, daun sembung bangke, semua dilumatkan, diramu untuk dimakan. Obat untuk anak-anak muntah darah, sarananya adalah daun waribang, daun sembung bangke, diramu dengan sepet-sepet, bawang, adas, dilumatkan untuk dimakan. Sarana untuk menggosok tubuhnya adalah akar bayam raja, bawang, adas, diramu untuk menggosok pinggul hingga ke bawah pusar. Obat untuk anak-anak menderita sakit mokan kebo, kencing bercampur nanah dan darah, perutnya kaku dan kembung, sarananya adalah putik nangka, bawang, garam hitam, dilumatkan untuk jamu. Sarana untuk menyembur perutnya adalah


28b gung, kaśelā, batu nāngkā, bdêl antuk tasik, wus mabdêl wasuhāknā, sampun braśih, sêmbar wtêngnya. Ta, rare bolnya plud, śa, wêding nyuh mulung, bawang adas, iñjin, spöt-sêpêt, pinipis, saring, jamoknā. Ta, rare śrêttha nguyūh, śa, rwanning kātimun gāntung, uyah sādidik, sêmbār panguyuhanya. Ta, katpuk tagah, śa, ulungān bungan jêpun, saṇdat, krikan canāna, tmutis, bras kuning, sêmbaraknā. mwah śa, rwaning majāgawu, rwaning saṇdāt, sami ulungānya, ra, sarikuning, sêmbaraknā. Ta, ṇyāng rare lêlêpātū-

28b. jagung, ketela, biji nangka, dilumatkan dengan garam, setelah itu dicuci dan setelah bersih, dipakai menyembur perut pasien. Obat untuk anak-anak menderita ambien, sarananya adalah akar kelapa kopior, bawang, adas, ketan hitam, sepet-sepet, dilumatkan, disaring untuk jamu. Obat anak-anak susah kencing, sarananya adalah daun mentimun, sedikit garam, diramu untuk menyembur kandung kencingnya. Obat untuk penderita katepuk tegah, sarananya adalah bunga kamboja yang sudah gugur, bunga kenanga, serbuk cendana, temulawak, beras kuning, diramu untuk obat sembur. Ada lagi sarana lain, yaitu daun majagau, daun kenanga, semua yang sudah rontok, diramu dengan sarikuning, untuk dipakai menyembur pasien. Obat untuk anak-anak tidur kelelapan,


29a. rū, ri kālanning wêngi, śa, we bwah ngudda, kêlêmbāk kasturi, ingāsab, tutuh mātane, mwah śa, wwading gāndola putih, bawang adhas, pinipis, papilisaknā. Ta, rare sigṣiggan, śa, padāng lêphas, wwadding pāku nyarêm, tumukus, pinipis, wdaknā. Ta, rare ckutthan, śa, bwah dalimmā ne tasak, kuskus, wus ratêng, tibannin madhū, tahap. Mwah makāsêmbarnya, śa, rwaning katepeng, adas, sêmbar unātinya. Ta, rare clêkutthan, śa, bwah dalimmā putih, gulā manggala madhū, wus ratêng cāmpūr kābeh, tahap. Mwah makā

29a. pada malam hari, sarananya adalah air buah pinang muda, kelembak kasturi, direndam untuk menetesi mata pasien. Ada lagi sarana lain, yaitu akar gandola putih, bawang, adas, dilumatkan untuk bedak mata. Obat untuk bayi menderita sigsigan, sarananya adalah alang-alang, akar pakis nyarem, temukus, dilumatkan untuk bedak. Obat untuk anak-anak cekutan, sarananya adalah buah delima yang sudah matang dikukus, setelah masak, diisi madu, lalu diminum. Sarana untuk menyembur hulu hatinya terdiri atas daun katepeng, adas. Obat untuk anak-anak menderita cekutan, sarananya adalah buah delima putih, gula manggala, madu. Ramuan itu dimasak, lalu diminum. Sarana untuk


29b. sêmbarnya, śa, don katepeng, isin tingkih, bawang adās, sêmbār ulun hatinya, muwah bawunya. Ta, rare matanya larā, śa, kêmbang sempol, tkanning wenya, kêmbang paspasan, pinipis patinya, puhaknā ring netranya. Mwah arapnya, śa, dumlan canging, rwanya, hatin bawang, pinipis, den ālêmbat, papilisaknā netranya. Ta rare beseh, śa, bwah kamāligi, pinipis, tampêlaknā sikṣikanya. Ta, rare watūk kiningan, śa, rwaning blimbing wsi, triktukā, sêmbar dadanya, tkā ning sambā-lambānya. Ta, rare mawatuk, śa, akah katepeng, a-

29b. menyembur hulu hati dan bahunya adalah daun katepeng, isi kemiri, bawang, adas. Obat untuk anak-anak menderita sakit mata, sarananya adalah bunga sempol, termasuk airnya, bunga paspasan, dilumatkan dan diambil saripatinya untuk obat tetes mata. Sarana untuk obat gosoknya adalah daun canging muda, inti bawang, dilumatkan untuk bedak mata. Obat untuk anak-anak menderita bengkak-bengkak, sarananya adalah buah kamaligi ditumbuk dan ditempelkan pada bagian bawah pusar. Obat batuk anak-anak, sarananya adalah daun belimbing besi, bawang putih, jangu, diramu untuk menyembur dadanya. Obat batuk untuk anak-anak, sarananya adalah akar ketepeng,


30a. kah tampāk liman, akah soka naṭar, nyuh tunu, sêmbar dadanya. mwah yan wong ātwa mawatuk, wêwêhākna bhāngle, akah kaccang, sêmbarāknā dadanya. Ta, rare mutah-mutah, śa, ckuh, mpuning kunir, ktumbah, adās, pinipis, tambus, tahap. Ta, rare sulā, ma, ong dūrghgā sārwwā mayā-mayā, ping 3, mantrā. śa, sing karêgut. Ta, rare sulā, śa, liguṇdi, kaśuṇa jāngū, pinipis, ma, ong lêmbu putih, accangcang ring netrā, aja sirāmangan ring wtêng ne syanū, sinungāngūlêt, lah wāras, ngda, pusêraknā. Ta, rare mising alolohan, kna

30a. akar tampak liman, akar sona natar, kelapa bakar, diramu untuk menyembur dada. Dan jika diberikan kepada orang dewasa, ramuan obat batuk itu perlu ditambahi bangle, akar kacang, diramu untuk menyembur dada pasien. Obat untuk anak-anak muntah-muntah, sarananya adalah kencur, empu kunir, ketumbah, adas, ditumbuk, lalu dipendam dalam abu panas, kemudian dimakan. Obat untuk anak-anak menderita sakit sula, sarananya bebas, asalkan bisa dikunyah. Mantranya: “Ong durga sarwa maya-maya”(Ya Dewa Durga segala maya), (ucapkan tiga kali). Obat untuk anak-anak menderita sakit sula, sarananya adalah liligundi, bawang putih, jangu, ditumbuk. Mantranya: “Ong lembu putih, acangcang ring netra, aja sira mangan ring weteng ne syanu, sinung angulet, lah waras”(Ya Lembu putih yang diam di mata, jangan kau makan di perutnya si anu, sembuhlah). Tempelkan ramuan itu pada pusar pasien. Obat untuk anak-anak menderita mencret,


30b. tiwang moro, mwang mokan, babahì angin, nga, śa, bangle, 3, ris, muñcuk undis, 3, muñcuk, ngamet haywā ngwayangin, ra, kasunā jāngū, pinipis, haraāknā, wangkonya, mwah śa, bhiluluk lupā, tulisin mantrā, ra, sarilungid, ma, ong punik, 3, pinipis, harapāknā wangkonya. Ta, rare kasêmbat, śa, muñcuk kêndung, muñcuk waru, isin tingkih, bawang adas, pinipis, tahap. Ta, rare kêsêmbat, śa, muñcuk kêṇdung, muñcuk warū, isin tingkih, bāwang ngādās, pinipis, tahap. Ta, rare blāhān, śa,

30b. terserang penyakit tiwang moro, mokan, dan babai angin, sarananya adalah bangle 3 iris, pucuk undis 3 batang, ketika memetik pucuk undis itu tidak boleh dilangkahi, diramu dengan bawang putih, jangu, lalu ditumbuk dipakai menggosok pinggul pasien. Ada lagi sarana lain, yaitu biluluk lupa ditulisi mantra “Ong punik”, diramu dengan sarilungid, untuk menggosok pinggul pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit kasembat, sarananya adalah pucuk kendung, pucuk waru, isi kemiri, bawang, adas, dilumatkan untuk ditelan. Obat untuk anak-anak menderita migrin, sarananya adalah


31a. bwah base, wadding tambā biṣā, bwah jêbug, rwaning naggāśarì, ra, sintok, jêbug garūm, katih cêngkeh, maswì, triktuka, pinipis, we idu bāng, urūgākênā bêlahnya. Nyan patêngêranya rare agring, ne anglaranin, yan ya ngaśih-aśih, lingnya bajang babahìl, i sukāhil, i mikahil, ênto kraṇnā kagringan, tambanyā, śa, rwaning dingin-dingin, bawāng ngadās, pinipis, wdaknā. Nyan cārūning rare bājangān, ingêtaknā wtunya, ring triwarā, mtu ring dorā, bantênya, pnêk, 2, iwaknya, ayam wiring pinanggāng. Yan ya mtu

31a. buah sirih, akar tamba bisa, buah pinang jumbo, daun nagasari, diramu dengan sintok, pala, cengkeh, masui, bawang putih, jangu, dilumatkan dicmpur air idu bang, ditempelkan pada kepala pasien. Inilah tanda-tanda anak-anak menderita penyakit. Jika anak-anak menangis kesedihan, pertanda ia diganggu oleh roh jahat Bajang Babahil, I Sukahil, I Mikahil. Obatnya adalah daun dingin-dingin, bawang, adas, dilumatkan untuk bedak. Inilah sesajen inisiasi untuk anak-anak yang diganggu oleh roh jahat Men Bajang. Ketahuilah hari triwara kelahiran bayi itu, yaitu jika bayi lahir pada hari dora (pasah), sesajen peruwatannya wajib memakai penek 2, daging ayam biing dipanggang. Jika bayi itu lahir


31b. wā, bantênya, pnêk adanān, iwaknya brumbun pinanggāng. Yan ya mtu bya, bantênnya, pnêk hadan, iwaknya ayam bwik pinanggāng. Iki babāyon rare, ma, ong iḍêp aku sanghyang guru rekā, sanghyang daṣābayu prêmmaṇā, ingurip bayu sasar, bayu karogan, bayu kadeṣṭi, tka urip, ang ung mang, waras, 3, tlas. Mwah mantrā ring pêh, śa, maswi, rajah kadi iki, ong ang kṣamlwariyung. Iki babayon rare, ma, ong nini kammā ratih, kaki kamājayā, sanghyang nglagā praṇnā, nunggu rare, bayu sabda iḍêp, tan karesyan, nut āśih, wisyā śih, dewāśih, gring wiṣya prā-

31b pada hari wahya (beteng), sesajennya adalah penek adanan, daging ayam brumbun dipanggang. Jika bayi lahir pada hari byantara (kajeng), sesajennya adalah penek adanan, daging ayam buik dipanggang. Inilah peruwatan untuk bayi. Mantranya: “Ong idep aku sanghyang gurureka, sanghyang dasabayu pramana, ingurip bayu sasar, bayu karogan, bayu kadesti, tka urip, Ang Ung Mang, waras, waras, waras”(Ya Hatiku Dewa Guru Reka, Dewa Dasabayu yang menghidupkan tenaga, hidup dan sembuhlah). Inilah jimat untuk menjaga air susu ibu, sarananya adalah masui diberi tulisan “Ong Ang ksamlwariyung”. Inilah ajian penyelamat bayi. Mantranya: “Ong nini kama ratih, kaki kamajaya, sanghyang laga prana, nunggu rare, bayu sabda idep, tan karesyan, nut asih, wisya sih, dewa asih, gring wisya pramana,(Hai Dewa Kamaratih, Kamajaya, Dewa Laga Prana Jaya penjaga bayi, semua kasih kepadanya),


32a. maṇā, tka punah, 3, rare tkā waras, 3, ah ang ung mang, sidhi guru śwahā. tlas. Iti pasikêpan rare, rahasyā dahat, ma, ong śunya, 3, mahya, 3, aku angadêg ring daṣābayu, jujuk di hānak-anakān netrane lyāk kabeh, kurung sapakryanya sahsah, 3, uḍêp, 3, tka rêp, sirêp, sidi mandi mantrānku, tlas. Nyan mantran paripêh, śa, skul, 3, kpêl, iwak sarin bungā, uyah arêng. Iti pangêmban rare, ma, ong sanghyang kombā rakṣā, kombara siddi, kombarā tuduh, hêmbanaknā anakirā bha-

32a. tka punah, punah, punah, rare tka waras, waras, waras; Ah Ang Ung Mang, sidi guru swaha”. Inilah jimat pelindung bayi, sangat rahasia. Mantranya: “Ong sunya, sunya, sunya; mahya, mahya, mahya, aku angadeg ring dasabayu, jujuk di anak-anakan netrane liyak kabeh, kurung sapakriyanya sahsah, sahsah, sahsah, udep, udep, udep, tka rep sirep, sidi mandi mantranku”(Hai kosong, kosong, aku berdiri pada Dasabayu, berdiri pada bola mata semua sihir, ampuhlah mantraku). Inilah ajian paripeh, sarananya adalah nasi 3 genggam, lauk dari intisari bunga, dan garam hitam. Ajin ini untuk melindungi bayi. Mantranya: “Ong sanghyang komba raksa, kombara sidi, kombara tuduh, embanakna anakira (Hai Dewa Komba, jagalah dan lindungi bayinya)


32b. ṭarā guru, asing halā pakṣane, tkā punah, rare tka waras, 3, śa, kaśūnā jāngū, wus minantrā, sêmbarakna talapakān tangan sukunya. Palanya akweh pangrakṣa ni rare, sammi paddā mawiśeṣā. Iṭi pangurip bayu, pangsêng pañca mahā bayunya, śa, maswi, rajāh, kadi iki, sang bang tang ang ing, tpêtthaknā ring irung, iḍêp trus ring hati, ma, ong tang bang yang mata dewiý, sukṣmā siwwiý, mrêttha ya nammā śwahā, a a ah, jöng, tiwaknākna ring karṇnā, iḍêp trus ring nyali, ong ing yang siwwiý sukṣma nirmmalā, sada mapamrattha ya namah, ong hrang hring sah pramaśiwiý mrattha na-

32b. bhatara guru, asing hala paksane, tka punah, rare tka waras, waras, waras”. Sarananya adalah bawang putih dan jangu. Setelah diberi mantra, semburkan pada telapak tangan dan kaki bayi. Hasilnya adalah banyak hal yang melindungi bayi, pada sangat ampuh. Inilah ajian pangurip bayu, pembasmi panca maha bayu, sarananya adalah masui ditulisi aksara suci “Sang Bang Tang Ang Ing”. Pusatkan di dalam hidung, bayangkan tembus sampai ke hati. Mantranya: “Ong Tang Bang Yang mata dewim, suksma siwim, amreta ya nama swaha, A A Ah jong”(Ya Tang Bang Yang mata Dewa, sirna dan hiduplah). Lalu ramuan itu dituangkan ke telinga pasien, bayangkan tembus ke empedu. Mantranya: “Ong Ing Yang siwim suksma nirmala, sada mapamreta ya namah, Ong hrang hring sah pramasiwim mreta (Ya Ing Yang suci dan pemberi kehidupan)


33a. mā sarirā, wasudewa yā, ong siwatmā mrêtta nama śwahā. Iki mantran pupuk, ma, ong jañci sudha ya namah, ong daya mrattha wiṣṇu, yā namah, śa, bawang. Iti mantran pupuk, ma, uh ih mrêttha saking tānanā, ang ung mang, śa, sakā wnang. Iki pasikêpan rare, śa, maswi, rajah kadi iki, … Phalanya luput sapakryaning wong ala, ungguh ring maswi, rinajah ta yā, gnahaknā ptêting wong rare, rajah ingasêppan, ong iḍêp āku sanghyang tunggal, ingapiting sajatā sakeng tananā, ah mwah mantrān asêp, ong brahmā dewā ya namah, ong ludrā ya na-

33a. nama sarira, wasudewa ya, Ong siwatma amreta nama swaha”. Inilah mantra untuk pupuk: “Ong janci sudha ya namah, Ong daya amreta wisnu ya namah”(Ya Janci yang suci, Ya Dewa Wisnu pemberi kehidupan). Sarananya adalah bawang. Inilah mantra untuk pupuk: “Uh Ih amreta saking tanana, Ang Ung Mang”, sarananya bebas. Inilah jimat pelindung bayi, sarananya adalah masui diberi gambar …(lihat lontar). Hasilnya adalah anak-anak terbebas dari perbuatan orang jahat. Masui itu diberi gambar gaib lalu ditempat di petet bayi, diberi mantra: “Ong idep aku sanghyang tunggal, ingapiting sanjata sakeng tanana, Ah”(Ya doaku pada Dewa Tunggal, diapit senjata dari tiada). Ada lagi mantra untuk dupa: “Ong brahma dewa ya namah, Ong ludra ya


33b. mah, ong dwaṣṭā ya namah, ong kalā kalikā ya nāmah, ong sarwwa bhaya ye namah, swahā, tlas. Iti paśikêpan rare, makā pangrakṣā jiwā, śa, pnêk bang, 1, pnêk hirêng 1, pnêk putih 1, iwaknya isin sawāh, sahā rakā, malêd don endong bāng, dāmmar linting lêngāwangi, 3, katih, ḍakṣiṇnā, asêp, ma, iḍêp aku sanghyang triyoggā sakti ngrakṣa jiwā, sanghyang śiwa wiseṣā ngrakṣa sabda, sanghyang śiwa sumdang ngrakṣa iḍêp, sapa wani sakwehing lyak tkā baktyāśih, sarwwā satru tkā nêmbah, guṇā wiśeṣā tkā punah, apan rarenirā bhāṭara guru, tan kneng kā-

33b. namah, Ong dwasta ya namah, Ong kala kalika ya namah, Ong sarwa bhaya ye namah swaha” (Ya Dewa Brahma, Dewa Indra, Kala Kalika, ya segala bahaya). Inilah jimat untuk keselamatan jiwa bayi, sarananya adalah penek merah 1 buah, penek hitam 1 buah, penek putih 1 buah, dengan lauk hewan sawah, dilengkapi dengan buah-buahan, dialasi dengan daun endong merah, lentera minyak kelapa, lengawangi 3 buah, daksina, dan dupa. Mantranya: “Idep aku sanghyang tri yoga sakti ngraksa jiwa, sanghyang siwa wisesa ngraksa sabda, sanghyang siwa sumedang ngraksa idep, sapa wani sakwehing leak tka bakti asih, sarwa satru tka nembah, guna wisesa tka punah, apan rarenira bhatara guru, tan keneng (Doaku pada Dewa Triyoga, Siwa Wisesa, Siwa Sumedang semua sihir dan musuh datang menyembah, semua guna-guna punah, ampuhlah mantraku)


34a. cacaban, kacampuran, tan kêneng syanū kaungkulan, sarwwā sātru têkā bhākti yā, katkan gsêng, 3, rêp siddi mandi mantrānku. Yan durung masānya pjah, akweh pangrākṣa sira wiśeṣā, anggon waras denya. Iki panglukatan, śa, we anyar, wadah batok irêng, ma, ong aṣtu, 3, ong brāhmā saraswati dewi śiwa mrêttha y namah, ong ung wiṣṇu śri dewi saddaśiwa mrattha ya namah, ong mang iśwarā umadewi mrêttha ya namah, tlas. Iti pujā sadewā, dhuk sinurupan de nirā, bhaṭara guru, mangruwat rênaning bhāṭari dūrghgā

34a. kacacaban, kacampuran, tan keneng syanu kaungkulan, sarwa satru teka bakti ya, katekan geseng, geseng, geseng, rep sidi mandi mantranku”. Jika belum saatnya meninggal, masih banyak ajian penjaga keselamatan jiwa, yang bisa dipakai menyembuhkan. Inilah peruwatan, sarananya adalah air bersih dituangkan dalam sibuh hitam. Mantranya: “Ong astu, astu, astu, Ong brahma saraswati dewi siwa amreta ya namah, Ong Ung wisnu sridewi sadasiwa amreta ya namah, Ong Mang iswara umadewi mreta ya namah”(Ya selamat, selamat, ya Dewa Brahma, Dewi Saraswati, Siwa sebagai penghidupan. Ya Dewa Wisnu, Dewi Sri dan Sada Siwa sebagai penghidupan. Ya Dewa Iswara dan Dewi Uma sebagai sumber penghidupan). Inilah ajian Puja Sadewa, dirasuk oleh Bhatara Guru ketika meruwat noda dan dosa Bhatari Durga


34b. ring śetra gaṇdāmāyū, dhuk amujā tirtthā lwirnya, sakṣaṇnā yekaā paddā, amusti guru sirā, iti paṣtutinya, ong tayā-tayā, y namah, swahā, ong hyang hyang i ya nama swahā, ong sapa-sapakeng tayā, mulih māring tayā, ya nama swahā, ung sarwwa wignā tka sakeng sunya taya śukṣmā, malih tka sakeng sunya taya sukṣmā, ya nama swahā, ong sakwehi padda samala ptakkā, tkā sakeng sunya taya sukṣmā, malih mareng sunya taya sukṣma y namah swahā, ong rupa dhala ilā, ta sakeng sunya taya śukṣmā, malih sakeng sunya taya śukṣmā, ya namah swahā, ong guru ni wignā ya namā śwahā, ong sarāswa-

34b. di kuburan Gandamayu, manakala beliau membuat air suci, dalam sekejap beliau berhasil, dengan memusatkan batin. Inilah mantranya: “Ong taya-taya ya namah swaha, Ong hyang hyang iya nama swaha, Ong sapa-sapakeng taya, mulih maring taya, ya namah swaha, Ung sarwa wighna tka sakeng sunya taya suksma, malih tka sakeng sunya taya suksma, ya nama swaha, Ong sakwehi pada samala pataka, tka sakeng sunya taya suksma, malih mareng sunya taya suksma ya namah swaha, Ong rupa dhala ila, ta sakeng sunya taya suksma, malih sakeng sunya taya suksma, ya namah swaha, Ong guru ni wighna ya nama swaha, Ong saraswati (Ya Tuhan, segala bencana, malapetaka, dan kegilaan, yang berasal dari gaib agar kembali ke alam gaib, hamba mohon dibebaskan dari segala ketidaksucian)


35a. ti ya namah śwahā, ong wighna tka saking tananā, mulih saking tananā, ya nāmmā swahā, ong sakwehing lara roggā, tka saking sunya mulih saking sukṣmā, suddā lara suddā ptakā, ilā-ilā ḍaṇda upaṭa, padukā ring rāt bhwāṇnā kabeh, tka lêbūr mukṣah, malih saking sāngkan parannirā, ong sunduraptu iya nama swahā, ong satinggaling hulūn mangakat, tuminghali nghulun, saking tlagā dwajā, nira padda bhaṭara iśwarā, akiris akilamayā, tina sunya taya nêman tuñjung putih, sinuyu slakā, parateku patinana, pinanah ingsun, angluwaranā sakwehi lara wighnā, udug busung buya-

35a. ya namah swaha, Ong wighna tka saking tanana, mulih saking tanana, ya nama swaha, Ong sakwehing lara roga, tka saking sunya mulih saking suksma, sudha lara sudha pataka, ila-ila danda upata, paduka ring rat bhuwana kabeh, tka lebur muksah, malih saking sangkan paranira, Ong sunduraptu iya nama swaha, Ong satinggal inghulun mangakat, tuminghal ingulun saking telaga dwaja, nira padha bhatara iswara, akiris akilamaya, tina sunya taya neman tunjung putih, sinuyu slaka, parateku patinana, pinamah ingsun, angluwarana sakwehi lara wighna, udug busung


35b. n sangar, beseh manging wong kilatthan, wuttha tuli picêk, salah pati, makandat, matya ngipi, matya mlabur wer, tan wruh yan kasida lêpas, lara rogane syanu, upatthā, 3. Malih, śa, gadbong pisang sabā, rajah cakrā, aris lêboking toyā ikā. Iti usaddā dharmmā putus, bwating rare candi lawan kalimosaddi, kuraṇtā bolong drowe ḍalêm. Nihan patngêrān rare mijil, anūt sāptawarā, ra, sasalangnya bolong, cā, irêng rupaning rare, pêpêt, lêpa-lêpanyā bolong. a, blah rupani rare, pêpêt, duhūr susunya bolong. bu,

35b. buyan sangar, beseh manging wong kilatan, wuta tuli picek, salah pati, makandat, matya ngipi, matya melabur wer, tan wruh yan kasida lepas, lara rogane syanu, upata, upata, upata”. Ada lagi sarananya adalah batang pisang saba diberi gambar cakra, lalu dimasukkan ke dalam air. Inilah yang dinamakan Usada Dharmaputus untuk mengobati anak-anak, disebut juga candi dan klimosadi kuranto bolong anugrah dari Bhatari Dalem. Inilah tanda-tanda kelahiran bayi, menurut Saptawara, misalnya jika bayi lahir pada hari Minggu, maka tulang selangkanya berlubang. Jika bayi lahir pada hari Senin, wajah bayi kehitaman, padat; telapak tangan/telapak kakinya berlubang. Jika bayi lahir pada hari Selasa, wajah bayi akan belang, padat, ada lobang di atas susunya. Jika bayi lahir hari Rabu,


36a. kuning rupaning rare, walikêtnya bolong. wrê, anang rupaning rare, pêpêt, pusêrnya bolong. śu, arompoh rupa ni rare, pêpêt, sasalangnya bolong. śa, abang rupaning rare, pêpêt, bagā purusnya bolong. Yan ya mtu tan panut, bolong, yan ya anut, kabolong pêpêt, nga. Mwah yan ya ,u, wêtoni rare, bayanya, leknya, 7, lek, bantênya, skul pañcangan, iwaknya ayām putih, pinanggang, wuwūdu grih, sambêl bañjah, jangan kulub, ranti, tape, skul, iṇdunging bajang, babū tulad-alid, babu among bhabuṭan endah

36a. wajah bayi akan kuning; tulang belikatnya berlobang. Jika bayi lahir pada hari Kamis, wajah bayi itu akan oranye, padat, di pusarnya terdapat lobang. Jika bayi lahir pada hari Jumat, wajah bayi itu kebiru-biruan, padat, tulang selangkanya berlubang. Jika bayi lahir pada hari Sabtu, maka wajahnya merah, padat, dan pada kelaminnya terdapat lubang. Jika bayi lahir tidak normal, disebut berlubang tidak sesuai dengan tutupnya. Jika bayi lahir pada Umanis, ia mendapat kesusahan pada umur 7 bulan. Sesajen iniasinya adalah nasi pancangan, daging ayam putih dipanggang, wuwudu grih, sambal banjah, sayuran rebus, ranti, tape, nasi. Sebutlah nama “Indun bajang, babu ulad-alid, babu among babhutan endah”,


36b. puput idungū lêphas, utanya, 505. Pa, wtuning rare, baya kalanya, lumampin-lampin, lumur bantênya, skul puñjungān, sarasi, iwaknya ayam wiring pinanggāng, sambêl kareri, jangan kulub lāmbayu, induning bajang, babu jêngki, tāmong babu pênguh, papun kadungut, lpas, hartthanya 909. Pwa, wtuni rare, baya kalanya, biṣa ngucap, mamalayu, bantênya skul puñjungan, iwaknya ayam putih syungan, pinanggang, balung gagaṇding, katumpang agung, wuwudu grih, iran, ganti narahsan, indunging bajar, babu ulad-alid, among babu hāti, puput kindu-

36b. supaya bayi dilepaskan. Uang penebus 505. Jika bayi lahir pada hari Pahing, akan mendapat bencana bertubi-tubi, sesajen inisiasinya terdiri atas nasi punjungan, terasi, ayam bulu merah dipanggang, sambal kareri, sayur rebus. Sebutlah nama “Induning bajang, babu jengki, tamong babu penguh”, agar bayi dilepaskannya. Uang penebus 909. Jika bayi lahir pada hari Pon, bencana akan menimpa setelah bayi itu bisa berkata, bisa lari. Sesajen inisiasinya adalah nasi punjungan, ayam putih siungan dipanggang, tulang gegending, katumpang agung, wuwudu grih, iran, ganti narahsan. Sebutlah nama “Induning bajang, babu ulad-alid, among babu hati”, supaya bayi dilepaskannya,


37a. kut, lphas, utthanya, 707. Wa, wtuning rare, bayā kalānya wruh angucap, sapangon, papānganten, bantênya skul puñjungān, skul aron-aron, balung gêgênding, calon agung, jangan pepe ingasêm, sambêl jahe, indung ki bajang babu sugih, among babu wiro, pupuking dukūt, lêphas, utthanya 404. Ka, wtuning rare, baya kalanya, añjejengkong, mamalayu, wruh ababasahan, iwaknya ayam borontok pinanggāng, grang asêm celeng, antalu, jangan kulub pepe, sambêl sātang, indungi bajāng, babu norokah, among babu kalā prawoni, pupuking dukū-

37a. Uang penebus 707. Jika bayi lahir pada hari Wage, bencana akan menimpanya pada saat ia baru bisa berkata, baru bisa berpikir, dan menjelang ia menikah. Sesajen inisiasinya adalah nasi punjungan, nasi aron-aron, tulang gegending, calon agung, sayur pepe asam, sambal jahe. Sebutlah nama “Indung ki bajang, babu sugih, among babu wiro”, supaya bayi dilepaskan. Uang penebusan 404. Jika bayi lahir pada hari Kliwon, bencana akan menimpanya ketika ia mulai merangkak, mulai bisa lari, dan bisa berbicara. Sesajen inisiasinya terdiri atas ayam borontok dipanggang, ikan teri asam, antalu, sayur pepe direbus, sambal satang. Sebutlah nama “Indung bajang, babu norokah, among babu kala prawoni”, supaya bayi dilepaskannya.


37b. t, lêphas, utthangnya, 808. Mwah yaning iśwarā, wtuning rare, baya kāla wnginya, 5, wngi, salek, alungguh, mamalayu, samrang sapanon, jajakā, manak sapisan, kakurū denya anglaranin, tbusānā tumpêng, 1, iwaknya tutukon pajalan, jajattah calon, balung ktupang, rumbah gile, sasak mdah, angan daging sapagili, gagodoh tumpi, sambat sanga sdāhan smayā, nggwaning ngacaru, ri salêr. Mwah kang belān indung bajangnya, hrih agung, lambarang ayam. Mwah tbusin ring dalan mangetan, pnêk, saṣgā, iwaknya rumbah gile, sāmbat, bhuṭa ndohakên. Mwah yaning brahmā wtuning rare, bayā ka-

37b. Uang penebusan 808. Dan apabila bayi lahir pada hari Iswara, bencana yang menimpanya pada saat ia berumur lima malam, berumur satu bulan, ketika ia mulai bisa duduk, berlari, mulai bisa melihat, ketika perjaka, dan ketika ia mempunyai anak pertama. Adapun sesajen inisiasinya terdiri atas tumpeng 1 buah, lauknya apa saja yang dapat dibeli di jalanan, sate calon, tulang ketupang, rumbah gile, sasak medah, sayur daging sepanjang 2 cm, pisang goreng. Sebutlah nama “Sang Sedahan Samaya” di tempat melakukan upacara caru itu. Dan untuk sesajen indung bajang, hrih agung memakai kulit ayam, serta ditebus di jalan menuju ke timur dengan sesajen penek, nasi, berlauk rumbah gile. Sebutlah nama “Bhuta ndohaken”. Jika hari kelahiran bayi itu hari Brahma, bahaya


38a. lanya, wngi, salek, angadêg gêtêp, lumage-lage, manak pisan pjah yā misi denya nglaranin, tbusanā tumpêng i bungkul, iwaknya jajatah calon, rumbah gile, gagodoh tumpi, sambat sang bhuṭa sdāhan smayā, kabelanya indung bajangnya, katupang ngagung, balung gagênding, mwah tbusin ring dalan mangidul, sgêh pnêk, iwaknya ayam wiring pinanggang, sambat bhūtṭā mangguh. Mwah yan mahādewā wtoning rare, baya kalanya, 7, wngi, leknya, acacapêt, manak apisan, aputu pjah yā, lêngê, dewanya anglaranin, têbusānā skul pucukulan, iwaknya bawi, jajatah calon, gagodoh tumpi, kāng

38a. yang menimpanya datang pada malam hari setelah ia berumur satu bulan, ketika ia mulai bisa berdiri, mulai berjalan cepat, ketika ia mempunyai anak pertama, bisa-bisa ia akan mati akibat penyakitnya. Sesajen inisiasinya adalah tumpeng 1 buah, berisi lauk sate, calon, rumbah gile, pisang goreng. Sebutlah nama “sang Bhuta Sedahan Samaya”. Sesajen untuk indung bajang terdiri atas katupang agung, tulang gegending, dan ditebus di jalan menuju arah ke selatan, dilengkapi dengan segeh, penek, lauk ayam bulu merah dipanggang. Sebutlah nama “Bhuta Mangguh”. Jika bayi lahir pada harinya Mahadewa, bencana yang menimpanya adalah pada saat ia berumur 7 malam, berumur satu bulan, ketika ia bisa berjalan, ketika ia mempunyai anak pertama, dan ia akan mati pada saat mempunyai cicit, akibat penyakitnya. Sesajen inisiasinya adalah nasi pucukulan, lauk babi, sate, calon, pisang goreng. Sebutlah


38b. sinambat sang ngasdān smayā, kabelaning indung bajangnya, rêmpah wadhuk, jajatah meme, mwah tbusanā ring dhalan mangulon, sgêh sapnêk, iwaknya jajatthah calon, rumbah gile, gagodoh tumpi, sambat bhuṭa pangawan. Mwah wiṣṇu wtuni rare, baya kalanya, 4, wngi, leknya 4, lek, biṣa lungguh, rumāputrā, papanganta pjah yā, tan harêp āmangan, denya anglaranin, tbusanā skul kinokoh, sambat sāng asdāhan smayā, kabelaning indung bajangnya, sāwung irêng linambarang, bêbnêman syungan. Mwah tbusin dalan mangalor, sgêh sapnêk, papanggang ayam irêng, sāmbat bhūṭa wiro. Mwah yan siwā wtuning rare,

38b. nama “sang Ngasedahan Samaya”. Sesajen indung bajang terdiri atas rempah waduk, sate meme, dan ditebus di jalan menuju arah ke barat dengan sesajen segeh penek, lauk sate calon, rumbah gile, pisang goreng. Sebutlah nama Bhuta Pangawan. Jika bayi lahir pada hari Wisnu, bencana menimpanya pada malam ke-4, setelah ia berumur empat bulan, ketika ia bisa duduk, ketika ia mempunyai anak, jalan kematiannya adalah ia tidak mau makan akibat penyakit yang diderita. Sesajen inisiasinya adalah nasi konokoh. Sebutlah nama “Sang Sedahan Samaya”. Sesajen indung bajang terdiri atas ayam berbulu hitam dikuliti, ditebus di jalan menuju arah utara dengan sesajen segeh penek, ayam hitam dipanggang. Sebutlah nama “Bhuta Wiro”. Jika bayi lahir pada hari Siwa,


39a. baya kalanya, 8, wngi, 8, lek, mamalayu, acacapêt, babeger, bleyan pirêt, atuwūh maputu pjah yā, anglu denyānglarani, tbusanā tumpêng abungkul, iwaknya grih gatêl, papanggang ayam, gagodoh tumpi, sāmbat sāng asdān smayā, kabelāning indung bajangnya grihagāng, kapiṭi, katumpang agung, sarwwa kweh, mwa tbusanā ring lbuh, sgā sapnêk, iwaknya grih kapiting, sambat kalo prawoṇi. Ta, tan kna cāmpūr, śa, sari kūning, bungsil nyuh nyamulung, bun ngungkulin marggā, tahin mwaṭi ne ring ambêngane, ane tusuk tājin ambêngān, pinipis ikā, wus ratêng, wenya banyu tuli,

39a. bahaya menimpanya pada saat berumur 8 malam, 8 bulan, ketika ia bisa berlari, bisa berbicara, ia akan mati ketika mempunyai cicit akibat penyakit yang dideritanya. Sesajen inisiasinya adalah tumpeng 1 buah, lauk ikan teri, ayam panggang, pisang goreng. Sebutlah nama “Sang Sedahan Samaya”. Sesajen indung bajang terdiri atas ikan teri, kepiting, ketumpang agung dalam jumlah banyak, dan ditebus di jalan dengan sesajen penek, lauk ikan teri, kepiting. Sebutlah nama “Kalo Prawoni”. Obat untuk penolak campur, sarananya adalah sarikuning, putik kelapa kopior, sulur melewati jalan, kotoran cacing tanah yang ditusuk oleh alang-alang muda. Ramuan itu dilumatkan, lalu dimasak, setelah matang diisi air banyu tuli.


39b. ma, ong sanghyang adidhawa sumuruping sanghyang rêrêpêt, sanghyang pêpêt sumurupi sapdê-pdêt, sanghyang ḍêḍêt, sumurupi sanghyang tan kênā ingucāp, tunggalan mantrāknā panyarang ring awangke, siddi mandi mantranku, ma, ong kaki ogoh-goh, kaki ogoh-ogohbatu bolong makêplug, tka cêkêbros, ong kaki ogoh-ogoh, kaki ogoh-ogoh, batu bolong makaplug, tka cêkêbros, ong kaki ogoh-ogoh, kaki ogoh-ogoh, batu bolong makaplug, tka cêkêbros, siddi mandi māntranku. Ta, rare sisik, śa, kameri lanang, toktokan nyuh, kembung ni snur, ktan gajih,

39b. Mantranya: “Ong sanghyang adidawa sumuruping sanghyang rerepet, sanghyang pepet sumurupi sapedet-pedet, sanghyang dedet sumurupi sanghyang tan kena ingucap, tunggalan mantrakna panyarang ring awangke, sidi mandi mantranku”(Ya Dewa Adidawa, Dewa Pepet, Dewa Dedet, menjelma pada Dewa yang sulit dilukiskan, satukan mantraku). Atau dengan mantra: “Ong kaki ogoh-ogoh, kaki ogoh-ogoh batu bolong makeplug, tka cekebros, Ong kaki ogoh-ogoh, kaki ogoh-ogoh, batu bolong makaplug, tka cekebros, Ong kaki ogoh-ogoh, kaki ogoh-ogoh, batu bolong makeplug, tka cekebros, sidi mandi mantranku”(Ya Embah Ogoh-ogoh batu berlubang meledak sampai berantakan, ampuhlah mantraku). Obat untuk anak-anak menderita sisik, sarananya adalah kemiri jantan, bunga kelapa, kembang senur, ketan gajih,


40a. wen susu mānak pisan, ma, ya ki rare cili, apapangantenan, têrage gdong, alalangseyān, sungkābên, tka syuh, 3, tutūh socanya. Ta, rare cacingan, śa, gêtah kayu layah ombo, tok manis, arok kabeh, tahap. Mwah, śa, dapdap sakawit, kasunā tunggāl, jangu saguli, pet patinya tahap. Mwah śa, rwaning mandirā, bawang pinge, bangle, mamah jamboknā. Ta, rwaning bwah, bawāng adas, we tuli waḍahin siwur, wintên. Sasagi bras akulak, lawe satukêl, pirak, 225,, ring sanggār amujā, ma, ong raya mati, cacing mati, krawitthan mati, kari sawiji pa-

40a. air susu ibu yang melahirkan pertama kali. Mantranya: “Ya ki rare cili, apapangantenan, terage gedong, alalangseyan, sangkaben, tka syuh, syuh, syuh, tutuh socanya”(Ya Bayi cili, deraslah keluar dari dalam). Obat untuk anak-anak cacingan, sarananya adalah getah kayu layah ombo, nira manis, dicampur untuk diminum. Ada lagi sarana lain adalah daun, dan akar dedap, bawang putih tunggal, jangu sepanjang 2 cm, diambil saripatinya untuk diminum. Ada pula sarana daun beringin, bawang putih, bangle, dilumatkan untuk jamu. Atau sarana lain yaitu daun pinang, bawang, adas, air banyu tuli diwadahi sibuh, dan winten. Dilengkapi dengan sesajen beras 1 kulak, benang 1 gulungan, perak 225, dipersembahkan di sanggar. Mantranya: “Ong raya mati, cacing mati, krawitan mati, kari sawiji (Ya yang mati, cacing mati, krawitan mati, masih satu sebagai penunggu hidup)


40b. nunggun hurip. Ta, rare sisik, tan kênā mangan, śa, muñcuk kasimbukan, muñcuk pāñcarsonā, muñcuk udāni, kunir warāngan, lêri ktan gajih, tumukus, pinipis, wus rateng, tahap. Ta, rare tan harêp āmangan, śa, myana cmêng, slasih mrik, tatahiwak, jruk linglang, we cêndanā, lêngis tanusan, santên kane, uyah uku, kinlā, wus ratêng, tahap. Mwah makā wdaknya, śa, umbin pas-pasan, padāng lêphas, lunak tanêk, tmutis, uyah uku, pinipis, wdaknyāknā. Nihan saprêtingkah ingambil usaddā rare, apang nyidra rumawas ring swacandrā bāyu prêmaṇnaning wong rare, kaya iki phawilanganya.

40b. panunggun hurip”. Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, tidak mau makan, sarananya adalah pucuk kasimbukan, pucuk pancarsono, pucuk udani, kunir warangan, air ketan gajih, temukus, ditumbuk, dimasang, setelah matang, diminum. Obat untuk anak-anak tidak kuat makan, sarananya adalah miana ireng, sulasih merik, tatahiwak, jeruk nipis, air cendana, minyak kelapa, santan, garam yodium, direbus, setelah matang diminum. Sarana untuk bedaknya terdiri atas umbi paspasan, alang-alang, asam, temulawak, garam yodium, dilumatkan. Beginilah tatacara menangani pengobatan bayi, yaitu supaya mewaspadai aliran nafas dan tenaga bayi. Inilah tanda-tandanya.


41a. Mwah yananā rare kalarān, yan katon putihing socanya birū, tkeng sukunya nyêm, tangisnya srêt, tur mangliyêp, aśrêp rare ikā, angāpa gringnya blahan, hana tambanya, śa, sêmbung kdi wwaddingnya, gamongan, maswi, brās barak, pinipis, tampêlaknā siwādwaranya, mwah maka wdaknya ragganyā, śa, bwah base, wangkong naggāsari, jbug arum, we idhu bhāng, wdaknā, mwah arāp sikṣikānya, śa, umbin tuñjung putih, ring adas, arapaknā. Malih yaning birū socāning rare, wāt socanyā atrā gtih, bayanya lêmper, tur ngliyêp, paran gringnya, panês tis laranya wong rare, panêsnya ring tu-

41a. Jika bayi menderita sakit, yakni apabila putih matanya tampak kebiruan, kakinya dingin, tangisnya serak, sinar matanya redup, dan mual-mual, pertanda bayi itu menderita sakit belahan (migrin). Adapun sarana obatnya adalah akar sembung kedi, gamongan, mesui, beras merah, dilumatkan untuk ditempelkan di ubun-ubun pasien. Sarana bedaknya adalah bauh sirih, umbi nagasari, pala, air idu bang. Sarana untuk obat gosoknya adalah umbi teratai putih, adas. Adapun jika mata pasien kebiruan, urat matanya tampak berdarah, tenaganya lesu, dan sinar matanya meredup, pertanda bayi itu menderita sakit panas-dingin, panasnya berada di


41b. lang giying, tambanya, śa, wwading sêmbung, tmu koñci, gamongan kêddis, bras putih ne tilêh, 30 bsik, pinipis, tampêlaknā śiwādwaranyā. Mwah arap sikṣikanya, śa, wwading dāpdap, isin tingkih, bawang ngadas, pinipis, arapāknā. Mwah yan masawang gadding, putihing socanya tur marawat-rawat gtih, bayunya pakêbêrbêr, lamben patropos, paran gringnya, panês gringnya, gwam, nga, ikā tambanya, śa, batun katimun gantung, woh paspāsan, subatah jakā, wong papah lidhung, kuskus sammi, lalodoknā. Mwah wanggwang bawūnya, śa, damuh ayā, bungān maniñjo, isin tingkih, pinipis, nghing

41b. tulang punggung. Sarana obatnya adalah akar sembung, temukonci, gamongan kedis, beras putih yang utuh 30 biji, dilumatkan untuk ditempelkan di ubun-ubun pasien. Sarana untuk obat gosok di perut bagian bawah pusar, terdiri atas akar dedap, isi kemiri, bawang, adas, dilumatkan. Apabila putih mata pasien tampak kekuningan dan berisi garis-garis merah, aliran nafasnya tidak teratur, bibirnya pecah-pecah, pertanda pasien menderita panas dalam. Sarana obatnya adalah biji mentimun, buah paspasan, subatah aren, jamur papah lidung, diramu, dikukus, dipakai jamu. Dan sarana untuk menggosok bahunya adalah damuh aya, bunga meninjo, isi kemiri, dilumatkan, tetapi harus


42a. tambusin, tahāpakna. Mwah arap wāngkongnya, śa, wwadding paku jukut, emben canging, bawang ngadas, pinipis, arapaknā. Ta, rare gwam, śa, pijêr cinā panggang, wus ratêng, wehing didih jakān, lalodokna. Mwah makā wanggwangnya, śa, kayumanis cinā, taluh tamuyukān, bawang ngadas, wanggwangkna. Mwah makā arap wangkongnya, śa, umbin kayu tawa putih, umbin paspāsan, bawang ngadas, pinipis, arapaknā wangkongnya. Ta, rare gwam, śa, sabatah latêng ngyu, sabatah pênyalin, sêbatah jakā, sammi ikā magoreng, antuk lêngis tanus,

42a. dipendam dalam abu panas. Sarana untuk menggosok pinggangnya adalah akar pakis sayur, emben cacing, bawang, adas, dilumatkan. Obat untuk anak-anak menderita sakit sariawan, sarananya adalah pijer cina, dipanggang, setelah matang dicampur dengan buih nasi, diramu untuk diminum. Sarana obat untuk mengurap pasien terdiri atas daun katuk cina, telor kecoak, bawang, adas. Sarana obat untuk menggosok pinggang pasien terdiri atas umbi kayu tawa putih, umbi paspasan, bawang, adas dilumatkan. Obat untuk anak-anak menderita sakit sariawan, sarananya adalah sebatah lateng ngiu, sebatah rotan, sebatah aren, semua digoreng dengan minyak kelapa.


42b. wus ratêng, olesaknā cangkêmnya. Iṭi pangtêtngêr rāre tiwang, mangdā wruhakna, yan ning bngāh raganning kang rare, tiwang brahmā, nga, rwaning dapda ne nguddā, êmpol andong bang, bras bārak, triktukā, pinipis, wdakna. Mwah yaning kêkêh awaking rare, tiwang bangke, nga, tambanya, śa, rwaning limā, tmutis, we candanā, wdakna. Mwah yanya landas-londos gringnya, tiwang be julit, nga, tambānya, śa, wwadi papron, pādang kalyan, kaśunā jangū, pinipis. Yan ya ngakês-akês, laranya, tiwang mang, nga, tambanya, śa, rwaning tubā jnu, sakawit, rwaning bilā

[42b. Setelah matang, minyaknya dioleskan di mulut pasien. Inilah tanda-tanda anak-anak menderita penyakit tiwang, supaya diketahui bahwa jika tubuh anak-anak tampak lecet-lecet, pertanda pasien menderita tiwang brahma. Sarana obatnya adalah daun dedap muda, empol andong merang, beras merah, bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Jika tubuh pasien kaku, pertanda ia menderita tiwang bangke. Sarana obatnya adalah daun limau, temulawak, air cendana, diramu untuk bedak. Apabila pasien mengeliat-geliat, pertanda ia menderita tiwang be julit. Sarana obatnya adalah akar paperon, rumput kalian, bawang putih, jangu, dilumatkan. Jika pasien menggigit-gigit, pertanda ia menderita tiwang mong. Sarana obatnya adalah daun dan akar tuba jenu, daun dan akar bila,


43a. sakawit, triktukā, pinipis, wdaknā. Mwahnya pakêjutjut awaknya, tiwang pnyu, nga, mwah kukul tanganya, matanya kabangan, wyakti tiwang pnyu, nga, tambanya, carmmā crême, jbug arum, mnyān madhu, lungid, sindrong gêgambaran, we arak, pinipis, wdakna. Yan ya mangênyêb bdāk cangkêmnya, ya tūr mangakês-akês, cangkêmnya, tur mangakês-akês bdak ya, bulūnya jring-jring, rambutnya akas, tiwang ngasu, nga, śa, umbin sungsang, carmman buni tahi, rwaning pangi, bawang ngadās, pinipis, wdakna. Yan ya kṣat mata ni rare, tur ngamikmik, tiwang lutung, nga, tiwang kambing, nga, tambanya, rwaning jru-

43a. bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Jika tubuh pasien berkedut-kedut, tangannya mengepal kaku, matanya kemerahan, pertanda ia menderita tiwang penyu. Sarana obatnya adalah kulit cermai, pala, kemenyan, madu, lungid, sinrong, gegambiran, air arak, dilumatkan untuk bedak. Jika pasien mual-mual, kehausan, mulutnya seperti mengunyah sesuatu, bulu tubuhnya berdiri, rambutnya kaku, pertanda ia menderita tiwang asu. Sarana obatnya adalah umbi sungsang, kulit buni tahi, daun pangi, bawang, adas, dilumatkan untuk bedak. Jika mata pasien (anak-anak) kering, bibirnya terus mengoceh, pertanda ia menderita tiwang lutung atau juga dinamakan tiwang kambing. Sarana obatnya adalah daun


43b. k linglang, miccā, triktukā, pinipis, we bras, wdaknā. Mwah ya kabeleng, tur ya mangrik, tiwang jaran, nga, tambanya, kayu kêṇdal, carmman kayu putih, rwaning bukā samsam, triktukā, pinipis, wdaknā. Mwah yan ya tan pabayu awaknya, tiwang, nga, śa, wwading nyuh gadang, rwaning jruk linglang, sindrong den āsangkêp, pinipis, we candanā, wdaknā. Mwah yan ya kukul jarijin tangan tkanning sukunya mwang pagurape, tiwang gurittha, nga, tambanya, wading bhālatung lot, rwaning radda margā, bras barak, triktukā, pinipis, wdakna. Mwah rare gring manangis, rahinā wngi, raggā-

43b. jeruk nipis, merica, bawang putih, jangu, dilumatkan dicampur dengan air beras, dipakai bedak. Jika pasien tampak keras kepala dan menjerit-jerit, pertanda ia menderita tiwang jaran. Sarana obatnya adalah kulit kayu kendal, kulit kayu putih, daun buka diiris-iris, bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Jika pasien lemas tanpa tenaga, pertanda ia menderita tiwang. Sarana obatnya adalah akar kelapa hijau, daun jeruk nipis, rempah-rempah lengkap, dilumatkan dicampur dengan air cendana, dipakai bedak. Jika jari-jari tangan dan jari-jari kaki pasien tampak kaku dan bergerak-gerak, pertanda ia menderita tiwang gurita. Sarana obatnya adalah akar kaktus, daun beluntas, beras merah, bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Jika anak-anak terus menerus menangis siang malam,


44a. n ne kjut-kjut, tūr mangêbêbêr, tiwang kupu-kupu, nga, tambanya skar śuddāmalā, bungan gumitir, ra, sarilungid, pinipis, we candanā, wdaknā. Mwah yan wddānanni rare āsmu bāng, tiwang ngalimlim, nga, katuwuk kêkêh, laranya, olih dening pitrā āngalarānin, śa, wrêdayaning lajā, lampuyang, bras barak, kasunā jangū, pinipis, we banyun bras pinge, wdak. Mwah yen manglujug-lujug, wadhuknya, tur pagariyam, tiwang garittha, tambanya, wading kelor, wading dapdap wong, ra, sindrong wayah, we jruk linglang, we caṇdana, patinya inūm, āmpasnya wdaknā. Tingañcuk ring nabi, tambanya, wwading tuwung bo-

44a. tubuhnya berkedut-kedut, bergetar-getar, pertanda ia menderita tiwang kupu-kupu. Sarana obatnya adalah bunga sudamala, bunga gumitir, diramu dengan sarilungid, dilumatkan diisi air cendana, dipakai bedak. Apabila muka anak-anak tampak kemerahan, jika ditekan terasa kaku, pertanda ia menderita tiwang ngalimlim, penyakit itu diakibatkan oleh leluhur. Sarana obatnya adalah wredayaning laja, lampuyang, beras merah, bawang putih, jangu, dilumatkan, diisi air beras putih, dipakai bedak. Jika perut anak-anak bergerak-gerak naik dan seperti bergetar-getar, pertanda ia menderita tiwang gurita. Sarana obatnya adalah akar kelor, akar dedap hutan, diramu dengan sinrong tua, air jeruk nipis, air cendana, diambil saripatinya untuk diminum. Apabila anak-anak menderita kesakitan di bagian pusar, rasanya seperti ditusuk-tusuk, sarana obatnya adalah akar terung


44b. lo, wwadding lalang, kaśunā jangū, pinipis, ra, sindrong wayah, we jruk linglang, we caṇdanā, pusêraknā aworin idhu bāng. Mwah yanya mutah mising laranya tiwang blabur, nga, tambanya, kapkap lekong 7 lêmbār, kpasilan juwuk gdene 7 bidāng, awon, lêngis tanusan, musi ajumput, triktukā, we mrêm, pinipis, patinya inūm. Mwah ampāsnya wdaknā. Yan tiwang mangan ring uḍêl, larannya tā tiwāng tikus, nga, tambānya, śa, rwaning samwan jahì, kasunā jangū, mriccā, pinipis, patinya ika hāywa ininum, pusêraknā uḍelnya. Iti patngêran rare ring swacārmma ku-

44b. bola, akar alang-alang, bawang putih, jangu, dilumatkan, diramu dengan sinrong tua, air jeruk nipis, air cendana, ditempelkan pada pusar dicampur dengan air idu bang. Jika anak-anak menderita muntah berak, pertanda ia diserang penyakit tiwang blabur. Sarana obatnya adalah daun sirip lekong 7 lembar, benalu di pohon jeruk bali 7 lembar, dicampur minyak kelapa, sejompong musi, bawang putih, jangu, air berem, dilumatkan, diambil saripatinya untuk diminum. Ampasnya dipakai bedak. Jika anak-anak merasa kesakitan di pusar, pertanda ia menderita tiwang tikus. Sarana obatnya adalah daun samuan jahi, bawang putih, jangu, merica, dilumatkan, diambil saripatinya, jangan diminum, tetapi dipakai menempel pusar pasien. Inilah jenis penyakit anak-anak (bayi) yang dapat dideteksi melalui kulit


45a. rungān, lwirnya, rare panês tis, awasakna carmma kurungan. Mwah swacandra ni rare, mwah ring socanya, yan ya putihing socanya, asanding biru, tūr masawang gading nentranya, waspānya mtu panös, wyakti panês wang mangkanā. Mwah yan maśawang gading netranya, rawuh kāhanak-anakan soccanya, panês wwang mangkānā. Malih yaning mabwah-bwah raganning rare, bulun awaknya jring, rambutnya ākas, lambenya kṣat, yan ring tanganya mtu bayu adrês, pakabêrbêr jatì panês laranya. Mwah yanya bayu ring daddā pakātugtug, mwah bayu ring irung mtu panês, lambenya kṣat, jarijin tanganya nyêm, panês rare ikā.

45a. (kelopak) mata, seperti anak-anak menderita sakit panas atau dingin dapat dideteksi melalui kulit (kelopak) mata. Begitu pula penyakit anak-anak dapat dideteksi melalui raut muka dan matanya. Apabila putih matanya tampak biru dan kekuningan, air matanya menetes terasa panas, pertanda anak-anak menderita sakit panas. Begitu pula jika mata dan anak-anakan matanya tampak kekuningan, pertanda anak-anak menderita sakit panas. Apabila tubuh anak-anak tampak berbintik-bintik, bulu tubuhnya berdiri, rambutnya kaku, bibirnya kering, denyut nadi di tangannya terasa kencang, pertanda anak-anak menderita sakit panas. Jika jantung di dada berdetak keras, aliran nafas yang keluar di hidung panas, bibir kering, jari-jari tangan dingin, pertanda anak-anak menderita sakit panas.


45b. mwah yan putihing socanya bhiru, ikng bayu ri irung nyêm, asrep rare ikā. Yan jrijin batis nyêm, kaśrêp kapêndêm ikā. Yan bayu mtu ring irung panês, jrijin batisnya panês, kukunya masawang bang, panês trus ya. Mwah yan jarijin batisnya nyêm, mwang lambenya sadda ngêp, aṣrêp trus wang mangkanā. Ta, rare tan harêp mangan, wtêngnya nyantung, sabahā bsêh ring jro, nga, tambanya, śa, myanā cmöng, slasih mrik, we jruk linglang, we caṇdanā, lêngis tanusan, sadranā, uyah uku, santên kane, kinlā, wus ratêng, tahāp. Ta, rare tan harêp āmangān, śa, wwading śilāgwi, sumba-

45b. Dan jika putih mata anak-anak tampak kebiruan, aliran nafas di hidung terasa dingin, pertanda anak itu menderita kedinginan. Jika jari-jari kaki anak-anak dingin, pertanda ia menderita sakit kedinginan di dalam. Jika aliran nafas anak-anak yang keluar melalui hidung terasa panas, jari-jari kaki panas, kuku tampak bergaris merah, pertanda anak-anak menderita sakit panas. Jika jari-jari kaki anak-anak dingin, bibirnya agak tertutup, pertanda anak-anak itu menderita sakit kedinginan di dalam. Obat untuk anak-anak tidak mau makan, perutnya buncit, pertanda anak-anak menderita panas meradang di dalam. Sarana obatnya adalah miana cemeng, sulasih merik, air jeruk nipis, air cendana, minyak kelapa, direbus, diisi garam yodium, santan, setelah matang, lalu diminum. Obat untuk anak-anak tidak mau makan, sarananya adalah akar silagui, semanggi


46a. nggi gunung, tmutis, sarilungid, bawang tambus, iraggan ktan gajih, sami kuskus, wus ratêng, saring apang hning, tahāp. Ta, rare panês tis, laranya. Tambānya, śa, gamongan, cāndanā, tingkih, bawang ngadās, rwaning pule ngūddā, pinipis, we cukā, kinlā, wus ratêng, usug wang lārā. Ta, rare panês tis laranya, śa, gamongan, gandāpurā, lêngis wijen, we candanā, daḍah, wus rateng, usugaknā raganing rare. Mwah puputnya, śa, gamongan kêdis, musi, lênga tanusan, sami tambus, wus ratêng pupuknā śiwādwarane kang rare. Mwah pāpusêr nira, wwading dapdap, jit kasunā, ring jangu, mica gundil, pinipis, pusêrakna. Ta, rare

46a. gunung, temulawak, sarilungid, bawang tambus, air ketan gajih, semua dikukus, setelah matang, disaring hingga bening, lalu diminum. Obat untuk anak-anak menderita panas-dingin, sarananya adalah gamongan, cendana, kemiri, bawang, adas, daun pule muda, dilumatkan diisi cuka, direbus, setelah matang, dipakai menggosok tubuh pasien. Obat untuk anak-anak menderita panas-dingin, sarananya adalah gamongan, gandapura, lenga wijen, air cendana, didadar, setelah matang, dipakai menggosok tubuh pasien. Sarana untuk obat pupuk, terdiri atas gamongan kedis, musi, minyak kelapa, ramuan dipendam dalam abu panas, setelah matang, didinginkan dan ditempelkan di ubun-ubun pasien. Sarana untuk obat tempel di pusar, terdiri atas akar dedap, pantat bawang putih, jangu, merica gundil, dilumatkan. Obat untuk anak-anak


46b. panês tis laranya, śa, jbug arum, we banyun kêtan, barak, ktan putih, pinipis, wdakna. Ta, rare awaknya bahêng, śa, rwaning andong bang, bras barak, bwah base, adas, pinipis, we candanā, wdakna. Ta, rare awaknya ngêbus, śa, wading sêmbung, rwaning duṣakling putih, tmutis, we sajêng banyunya, pinipis, wdaknā. Ta, rare awaknya bahêng, śa, wwading dusakling putih, tmutis, lunak tanêk, triktukā, sêmbār awaknya kabeh. Ta, rare awakne panês, śa, rwaning sêmbung, bangle, tmutis, nyuh tunu, pinipis, we cānāna, kinla, wus ratêng, bablonyohaknā raganing rare. Mwah sêmbarnya, śa, rwaning sêmbung twā, gamongan kdis, bjêk antuk uyah, raris bāsêh, wus brêsih, sêmbar ra-

46b. menderita sakit panas-dingin, sarananya adalah pala, air ketan merah, air ketan putih, dilumatkan untuk bedak. Obat anak-anak menderita tubuh panas, sarananya adalah daun andong merah, beras merah, buah sirih, adas, dilumatkan diisi air cendana, dipakai bedak. Obat untuk anak-anak menderita tubuh panas, sarananya adalah akar sembung, daun dusakling putih, temulawak, air berem, dilumatkan untuk bedak. Obat untuk anak-anak menderita tubuh panas, sarananya adalah akar dusakling, temulawak, asam, bawang putih, jangu, dipakai menyembur seluruh tubuh pasien. Obat untuk anak-anak menderita tubuh panas, sarananya: daun sembung, bangle, temulawak, kelapa bakar, dilumatkan diisi air cendana, direbus, setelah matang dipakai membasuh tubuh pasien. Sarana untuk menyembur terdiri atas daun sembung tua, gamongan kedis, dilumatkan dengan garam, dicuci, setelah bersih dipakai menyebur


47a. ga ni rare ikā. Ta, rare awaknya grah mrapah, panês tis, tur mangūyang, śa, wading kön, wading pañcarsonā, bawang tambus, nyuh tunu, we iragan kêtan gajih, uyah arêng, tahap. Ta, rare panês tis tur nguyang, śa, nyuh tunu, adas, we jruk linglang, bablonyohknā. Ta, rare grah uyang, śa, pāspasan, padang lêpas, lunak tanêk, tmutis, uyah uku, pinipis, wdaknā. Ta, rare grah tur nguyang, śa, wwading katepeng, umbin paspasān, nyuh tunu, we banyu bayu, bablonyohknā. Ta, rare uyang bukā panggang, śa, wadding kayu tulak, kayu pupug, wêding pole, klaböt, lunak, adas, pini-

47a. tubuh pasien. Obat untuk anak-anak menderita panas gerah, panas-dingin, dan gelisah, sarananya adalah akar kem, akar pancarsono, bawang tambus, kelapa bakar, air ketan gajih, garam hitam, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita panas gelisah, sarananya adalah paspasan, alang-alang, asam, temulawak, garam yodium, dilumatkan untuk bedak. Obat untuk anak-anak menderita gerah dan gelisah, sarananya adalah akar ketepeng, umbi paspasan, kelapa bakar, air banyu tuli, dipakai membasuh tubuh pasien. Obat untuk anak-anak menderita panas bagaikan dipanggang, sarananya adalah akar kayu tulak, kayu pupug, akar pule, klabet, asam, adas, dilumatkan,


47b pis, we jruk linglāng, uyah uku, tahap. Ta, rare awaknya panês makuyāng-kuyangan, tūr blasak, bukā panggang, śa, wading kayu sangkā, wêding kayu pupug, wêding duṣākling, akah sêmbung, we limo, we candanā, pinipis, wdhaknā. Mwah lolohnya, śa, padang lêpas, lunak, bāwang tambus, we santên, tahap. Ta, rare panês ring jro, śa, umbin paspasān, adas, sari naggasari, sêmbar awaknya kabeh. Ta, rare kraṣā panês ring jro, śa, wwadi śilaguwi, wwading byu dang sāba, akah dalundung, pinis, we santên, tahap. Ta, rare panês ring jro uyang, śa, muñcuk pañcarsoṇnā, wêding kamniran, we

47b. diisi air jeruk nipis, garam yodium, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita panas, gelisah, gerah bagaikan dipanggang, sarananya adalah akar kayu sangka, akar kayu pupug, akar dusakling, akar sembung, air limau, air cendana dilumatkan, dipakai bedak. Sarana untuk jamu terdiri atas alang-alang, asam, bawang tambus, air santan. Obat untuk anak-anak menderita panas dalam, sarananya adalah umbi paspasan, adas, bunga nagasari, diramu untuk menyembur tubuh pasien. Obat untuk anak-anak menderita panas dalam, sarananya adalah akar silagui, akar pisang gedang, akar delungdung, dilumatkan diisi air santan, diramu untuk diminum. Obat anak-anak menderita panas dalam, sarananya adalah pucuk pancarsono, akar kameniran, air


48a. bayu, bablonyohakna awaknya. Ta, rare uyang ngraṣa panês ring jro, śa, skār pañcarsono, rwaning bling putih, sakamulan, bawang putih, pinipis, we iraggan kêtan gajih, tahāp. Ta, rare tikṣṇna kapêndêm, śa, we bligo arum, tmutis, bawang tambus, pinipis, puhakna irungnya. Ta, rare sābahā, śa, êmbung kutuh mahupin ring bawang matambus, wenya mānggon, iragan kêtan gajih, puhaknā mwah tahap. Ta, rare jampi mwang sbahā, śa, iragan kêtan gajih, irisan kasimbukan, pijêr cinā, tahap. Ta, rare sbahā, śa, lublub buu, lublub tingkih, iraggān kêtan gajih, we candanā, jruk linglang, uyah uku, ta-

48a. banyu tuli, dipakai membasuh tubuh pasien. Obat untuk anak-anak merasa panas di dalam perut, sarananya adalah bunga pancarsono, daun dan akar beling putih, bawang putih, dilumatkan diisi air ketan gajih, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita panas dalam, sarananya adalah air labu harum, temulawak, bawang tambus, dilumatkan, dipakai menetes hidung pasien. Obat untuk anak-anak menderita panas, sarananya adalah tunas kapuk dicampur dengan bawang tambus, diisi air ketan gajih, dipakai obat tetes dan untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita sariawan dan panas, sarananya adalah air ketan gajih, irisan kasimbukan, pijer cina, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita panas, sarananya adalah kulit ari pohon buhu, kulit ari pohon kemiri, air ketan gajih, air cendana, jeruk nipis, garam yodium, diramu untuk diminum.


48b. hap. Ta, rare sbahā jampi, śa, muñcuk paspāsan, muñcuk tingkih, muñcuk sêmbung, sarilungid, bawang tambus, pinipis, sami kuskus, wus ratêng, tahap. Ta, rare jampi, śa, wêdding sêmbung, wêdding kaśimbukan, muñcuk dingin-dingin, bawang tambus weddang, wus ratêng, tahap. Ta, rare sêbahā jampi, śa, blimbing bsi sakawit, kunir, lunak, bawang tambus, nyanyah sammi, pinipis, we iragan ktan gajih, tahāp. Ta, rare sbā mwang jampi, tur bêngkā, śa, wêding kamnirān, sêmanggi gunung, muñcuk pule, gaṇdāpurā, rêmêk daging, we ktan gajih, wedhang, wus ratêng, tahap. Ta, rare wtêngnya bêngkā, śa, rwaning

48b. Obat untuk anak-anak menderita sariawan, sarananya adalah pucuk daun paspasan, pucuk kemiri, pucuk sembung, sarilungid, bawang tambus, dilumatkan, dikukus, setelah matang dimakan. Obat untuk anak-anak menderita sariawan, sarananya adalah akar sembung, akar kasimbukan, pucuk dingin-dingin, bawang tambus, direbus, setelah matang, diminum. Obat untuk anak-anak menderita panas dan sariawan, sarananya adalah daun dan akar belimbing besi, kunir, asam, bawang tambus, ramuan itu digoreng tanpa minyak, dilumatkan, diisi air ketan gajih, lalu diminum. Obat untuk anak-anak menderita sariawan dan perut kembung, sarananya adalah akar kameniran, semanggi gunung, pucuk pule, gandapura, remek daging, air ketan gajih, direbus, setelah matang, diminum. Obat untuk anak-anak menderita perut kembung, sarananya adalah daun


49a. kasimbukān, rwaning slaśih mrik, bangle, sami pinanggang, sêmbar wtêngnya. Ta, rare bêngkā, tur angañcing, śa, lunak tanêk, gulasari, sāntên kane, tahap. Ta, rare bangkā, śa, kunir warangan, we banyuning bras, sammi wedang, wus ratêng, inum. Ta, rare jampi, śa, akah ślāgwi, wading dapdap, akah pañcarsono, blulang kbo, sarilungid, kuwud sumambuh nyuh mulung, pinipis, raris pênpên ring kuwude, raris tambus, wus ratêng, patinya inūm. Ta, rare mêngkā tur jāmpi, śa, woh dalima putih, bwah kaśimbukān, cmêng, wenya banyuning bras putih, sami ulêt, wus lêpah, saring tahap. Ta, rare jampi, śa, bwah ju-

49a. kasimbukan, daun sulasih merik, bangle, semua sarana itu dipanggang, dipakai menyebur perut pasien. Obat untuk anak-anak menderita perut kembung dan susah kencing, sarananya adalah asam, gulasari, santan, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita perut kembung, sarananya adalah kunir warangan, air beras, dirabus, setelah matang, diminum. Obat untuk anak-anak menderita sariawan, sarananya adalah akar silagui, akar dedap, akar pancarsono, kulit kerbau, sarilungid, kelapa muda kopior. Cara meramunya adalah sarana itu dilumatkan, lalu dimasukkan ke dalam kelapa muda, lalu dipendam dalam abu panas, saripatinya diambil untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita perut kembung dan sariawan, sarananya adalah buah delima putih, buah kasimbukan, ginten cemeng, air beras putih, sarana itu dilumatkan, direbus, setelah matang, disaring, lalu diminum. Obat untuk anak-anak menderita sariawan, sarananya adalah buah jeruk putih


49b. wuk putih, tmutis, gintên cmêng, gulasari, wenya santên kane, sami mdāḍah, tahap. Ta, rare jampi ring jro, lambene ring ilatnya, ring wangkong laranya, hênêk, ambêkanya mahambu bacin, jampi wangkong, nga, śa, wading dapdap, cêrmmān kêndal, bhātukā, carmman twi bang, śulasih mrik, sindrong gagāmbiran, sarilungid, kuskus sammi, we bras putih, wus ratêng, tahap. Ta, rare jampi, laranya mamêngkā, kaku ring ulun hatinya, mawatuk sadā tngal, watuknya tansāh ngawa kapati, jampi agung, nga, śa, wêding nyuh mulung, ne ngudā, kacêm putih, tingkih, lunak, we apuh bubuk, hningakna, wus saring, campurin tā

49b temulawak, ginten cemeng, gulasari, air santan, semua ramuan didadar, lalu diminum. Obat untuk anak-anak menderita panas dalam, bibir pecah-pecah, nafas tak segar, sarananya adalah akar dedap, kulit kendal batuka, kulit turi merah, sulasih merik, sinrong, gegambiran, sarilungid, semua ramuan dikukus, diisi air beras putih. Setelah matang, diminum. Obat untuk anak-anak menderita sariawan, perut kembung, hulu hati kaku, batuk kering, dinamakan menderita penyakit jampi agung. Sarana obatnya adalah akar kelapa kopior yang masih muda, kedondong putih, kemiri, asam, air kapur, dibeningkan, disaring, dicampur dalam


50a ring tambane, kinlā, wus ratêng, tahap. Mwah sêmbar dadanya, śa, don kutthat kdis, don nyunglā, katumbah babolong, uyah arêng, sêmbar dadanya rawuh ka ulun hatinya. Mwah sêmbar waduknya, śa, carmman pole, nyuh tunu, tmutis, sindrong denā sangkêp, sêmbar waduknya. Ta, rare jampi, śa, skar balimbing wsi, bawang putih, gandāpurā, klabêt, tingkih pinipis, arapakna wangkongnya. Ta, rare kliśih, śa, wêding tlêngisan, umbin kayu tuwa putih, sari naggāsari, adas, pinipis, arapakna wangkongnya. Ta, rare wtêngnya kaku, śa, salaśih mrik, bwah base, bangle, gintên cmêng, uyah uku, pinipis, arapakna wtêngnya. Ta, rare wtêngnya kaku, tur bsêh, ulu-

50a. ramuan obat, lalu direbus, setelah matang, diminum. Sarana untuk obat sembur terdiri atas daun kutat kedis, daun nyungla, ketumbah, garam hitam, dipakai menyebur dada hingga ke hulu hati pasien. Sarana untuk menyembur perut pasien, terdiri atas kulit pohon pule, kelapa bakar, temulawak, rempah-rempah lengkap. Obat untuk anak-anak menderita sariawan, sarananya adalah bunga belimbing besi, bawang putih, gandapura, klabet, kemiri, dilumatkan, dipakai menggosok pinggang pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit klisih, sarananya adalah akar telengisan, umbi kayu tuwa putih, bunga nagasari, adas, dilumatkan, dipakai menggosok pinggang pasien. Obat untuk anak-anak menderita perut kaku, sarananya adalah sularih merik, buah sirih, bangle, ginten cemeng, garam yodium, dilumatkan, dipakai menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak menderita perut kaku dan hulu hatinya bengkak,


50b. n hatinya, śa, bwah base, tmutis, gintên cmêng, we candanā, inum. Ta, rare wtêngnya kaku tur bsêh, śa, kunir, gamongan, isen, paddā mahiris, sindrong dene tatangkêp, sammi tambus, wus ratêng, sêmbar wtêngnya. Ta, rare dlū-dlū, śa, carmman tibah mapanggang, don limā, kunir, ktumbah, uyah uku, sêmbar wtêngnya. Ta, rare andriyakhakên didih, śa, carmmān bunut pinanggang, carmman lêpni putih, bangle, musi, ādas, sêmbar wtêngnya. Mwah lolohnya, śa, bangkêt bangle, ckuh, isen, akah kelor, we bras mêḍaḍah, wus ratêng, inum. Ta, rare snêb, śa, kapkap, kunir, sumanggi gunung, majakane, majakling, we jruk linglang, asaban candāna, patinya tahap.

50b. sarananya adalah buah sirih, temulawak, ginten cemeng, air cendana, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita perut kaku dan bengkak, sarananya adalah kunir, gamongan, laos, masing-masing 1 irisan, rempah-rempah lengkap, ramuan itu dipendam dalam abu panas, setelah matang, dipakai menyembur perut pasien. Obat untuk anak-anak menderita mual-mual, sarananya adalah kulit pohon bengkudu dibakar, daun limau, kunir, ketumbah, garam yodium, dipakai menyembur perut pasien. Obat untuk anak-anak menderita mulut berbuih, sarananya adalah kulit pohon bunut dipanggang, kulit pohon lempeni putih, bangle, musi, adas, dipakai menyembur perut pasien. Sarana untuk jamu, terdiri atas saripati bangle, kencur, laos, akar kelor, air beras, direbus, setelah matang diminum. Obat untuk anak-anak mual-mual, sarananya adalah daun sirih tua, kunir, semanggi gunung, majakane, majakling, air jeruk nipis, air cendana, diambil saripatinya untuk diminum.


51a. Ta, rare snöb tur ngêndêl, śa, tmutis, sarilungid, we madhu, jruk linglang, inum. Ta, rare snêb, śa, isen kapūr, bawang putih, apuh bubuk, pinipis, tampêlakna ulun hatinya. Ta, rare krasa panês, ulun hatinya, tur ya hnêk, śa, wêding kasinen, adas, jruk linglang, patinya inum. Ta, rare wtêngnya larā kāyā pgāt, śa, carmman kayu nyali, rwaning rangdāmarggā, tmutis, maswi lunak, we santên, ring slabingkah matunu, wus bahang lêbokna ring tambā ikā, raris saring inum. Ta, rare wtêngnya larā kayā pgat, śa, isin tingkih, hatin gamongan, jruk linglang, we bawang tambus, asaban candanā, tahap. Ta, rare wtêngnya larā, śa, jbuggā-

51a. Obat untuk anak-anak menderita mual-mual dan sesak di hulu hati, sarananya adalah temulawak, sarilungid, air madu, jeruk nipis, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita mual-mual, sarananya adalah laos kapur, bawang putih, kapur, dilumatkan untuk ditempelkan di hulu hati pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit panas, hulu hati sesak, sarananya adalah akar kasien, adas, jeruk nipis, diambil saripatinya untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita sakit perut bagaikan terputus, sarananya adalah kulit pohon nyali, daun beluntas, temulawak, mesui, asam, air santan, gerabah dibakar. Gerabah panas itu dimasukkan ke dalam ramuan obat. Setelah itu lalu disaring untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita sakit perut bagaikan terputus, sarananya adalah isi kemiri, inti gamongan, jeruk nipis, air bawang tambus, air cendana, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita sakit perut, sarananya adalah


51b rum, gamongan kdis, krikan candanā, ktan gajih, musi, sêmbar wtêngnya. Ta, rare wtêngnya larā, ngilut laranya, śa, isen, apuh bubuk, kasunā jangu, we limo, pusêraknā. Ta, rare angilut wtêngnya, śa, cārmman dapdap, jit kasunā, jit bawang, pamor bubuk, we jruk linglang, pusêrakna uḍêlnya. Ta, rare arap wêṭêngnya, śa, kapkap, tmurose, 4 bidang, bangle, jahe pahit, mica gundil, 4 bsik, triktukā, pamor bubuk, wwe wrak, arapaknā wtêngnya. Ta, rare wtêngnya ngilut larānya, śa, carmman dagdag, jit kasunā, jit bawang, apuh bubuk, pinipis, we jruk linglāng, pusêrakna. Ta, rare wtêngnya guritthan, śa, kulit jru

51b. buah pala, gamongan kedis, serbuk cendana, air ketan gajih, musi, diramu untuk menyembur perut pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit perut, terasa melilit, sarananya adalah laos, kapur, bawang putih, jangu, air limau, ditempelkan pada pusar pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit perut melilit, sarananya adalah kulit pohon dedap, pantat bawang putih, pantat bawang merah, kapur, air jeruk nipis, dipakai menempel pusar pasien. Obat untuk menggosok perut anak-anak, sarananya adalah daun sirih tua, temurose 4 lembar, bangle, jahe pahit, merica gundil 4 biji, bawang putih, jangu, kapur, air arak, diramu untuk membasuh perut pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit perut melilit, sarananya adalah kulit dagdag, pantat bawang putih, kapur, dilumatkan, diisi air jeruk nipis, ditempelkan pada pusar pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit perut melilit, sarananya adalah kulit jeruk


52a. k purut, awon, kasuna jangu, we wrak, pusêrakna udêlnya. Ta, rare tan kwaṣā mangising, mwang anguyūh, śa, lublub tingkih, skawit, muñcuk canging, bawang ngadas, pinipis, arapakna wtêngnya. Ta, rare tan kawaśā angising, anguyuh, śa, muñcuk warū, 7 muñcuk, muñcuk naśi-naśi, bawang tambus, pinipis, arapakna wtêngnya. Ta, rare tan kawaṣā angising, anguyuh, śa, lūblūb tingkih, muñcuk canging, lunak panggang, bawang ngadas, pinipis, arapaknā wtêngnya. Ta, rare mising, śa, carmman klayan, gamongan, bawang tambus, pinipis, arapaknā wtêngnya. Ta, rare mising, śa, wading tinga-tingā culung, rwaning bidak bangkung, iñjin, adas, pinipis, arā-

 

52a. purut, abu dapur, bawang putih, jangu, air arak, ditempelkan pada pusar pasien. Obat untuk anak-anak tidak mau berak dan kencing, sarananya adalah kulit ari pohon kemiri dan akarnya, pucuk canging, bawang, adas, dilumatkan untuk menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak tidak mau berak dan kencing, sarananya adalah pucuk waru 7 batang, pucuk nasi-nasi, bawang tambus, dilumatkan dipakai menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak tidak mau berak dan kencing, sarananya adalah kulit ari pohon kemiri, pucuk canging, asam panggang, bawang, adas, dilumatkan, dipakai menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak mencret, sarananya adalah kulit pohon klayan, gamongan, bawang tambus, dilumatkan, dipakai menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak mencret, sarananya adalah akar tinga-tinga culung, daun bidak bangkung, ketan hitam, adas, dilumatkan,


52b. knā wtêngnya. Ta, rare mising, śa, muñcuk gunggung, muñcuk sêntul, gamongan, katumbah, kunir, adas, pinipis, arapakna wtêngnya. Ta, rare mising, śa, rwaning gandolā putih, sanggālangit, bawang adas, pinipis, arapakna wtêngnya. Ta, rare mising malolohan, śa, carmmān dapdap, toktok antuk batu, haywa nglawatin, gamongan, spêt-spêt, pinipis, arapakna wtêngnya. Ta, rare mising, malolohan, śa, muñcuk bangle, gintên cmêng, pinipis, we asabān candanā, inum. Ta, rare mising madidih bacinya, tur ngrepet, śa, cārmman bêngkêl, sarikuning, we santan, kinlā sadarana, inūm. Ta, rare wtêngnya larā, tur hnêk hu

52b. dipakai menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak mencret, sarananya adalah pucuk gunggung, pucuk kecapi, gamongan, ketumbah, kunir, adas, dilumatkan, dipakai menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak mencret, sarananya adalah daun gandola putih, sanggalangit, bawang, adas, dilumatkan, dipakai menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak mencret, sarananya adalah kulit pohon dedap dilumatkan dengan batu, jangan dilangkahi, dicampur dengan gamongan, sepet-sepet, ditumbuk, untuk menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak mencret, sarananya adalah pucuk bangle, ginten cemeng, dilumatkan, air cendana, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak mencret berisi buih, sarananya adalah kulit pohon bengkel, sarikuning, air santan, direbus, lalu diminum. Obat untuk anak-anak menderita sakit perut dan sesak di hulu hati,


53a. lun hatinya, amulir-mulir laranya, mising mwah pjên, mokan grabag, nga, śa, akah dapdap, wwading dalundung, wwading paspasan, bawang tambus, adas, we banyuning ambwan, wedang, wus ratêng, patinya inūm. Ta, rare mising swe tan waras, mtu nanah gtih, śa, kulit bwah dalimmā, bras barak, ktumbah, sami nyanyah, pinipis, arapakna wtêngnya. Ta, rare angisingakên rāh, śa, troktokan nyuh gadang, carman twi, wwading paku wilis, pinipis, we santên, tahāp. Mwah, śa, troktokan nyuh gading, carmman trikakul, akah paku wilis, pinipis, we santên, gulā, tahap. Ta, rare ngising rah, śa, bangsing bingin, wwading padang balūlang, krikan kawūn bulū, pini-

53a. sakitnya terasa melilit, mencret bercampur darah, dinamakan sakit grabag. Sarana obatnya adalah akar dedap, akar dalundung, akar paspasan, bawang tambus, adas, air banyu ambwa, dipanaskan, setelah matang, diambil saripatinya untuk diminum. Obat untuk anak-anak mencret, lama tidak sembuh, mengeluarkan nanar dan darah, sarananya adalah kulit buah delima, beras merah, ketumbah, ramuan iti digoreng tanpa minyak, lalu dilumatkan, untuk menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak membuang kotoran bercampur darah, sarananya adalah bunga kelapa hijau, kulit pohon turi, akar pakis hijau, dilumatkan diisi santan, diramu untuk diminum. Atau ada juga sarana lain yaitu bunga kepala kuning, kulit trikakul, akar pakis hijau, dilumatkan, diisi santan dan gula, lalu diminum. Obat untuk anak-anak membuang kotoran bercampur darah, sarananya adalah sulur beringin, akar rumput belulang, serpihan tempurung kelapa,


53b. pis, arapin sikṣikanya, mwang wangkongnya. Ta, rare ngising rah, bwah dumkêt, kapasilan jruk manis, sêmbar wtêngnya. Ta, rare angising rah, śa, cārmman twi bāng, ampo, gulasari, we bayu inum. Ta, rare angising rah, śa, wading undis, tbu cmêng, gulaśari, pinipis, patinya, inum. Ta, rare lêlêdan, śa, kpitan waru, tkanning wadnya, bawang ngadas, pinipis, arapaknā panguyuh-uyuhanya, tkaning gigirnya. Ta, rare lêlêngêdan, śa, isêp nanah isêp gêtih, bawang ngadas, pinipis, arapakna wangkongnya tkaning sikṣikanya. Ta, rare pjên, śa, wwading pucuk putih, wwading undis, don dêmung, bawang ngadas, pinipis, we bras

53b. dilumatkan, dipakai menggosok perut di bawah pusar dan pinggang pasien. Obat untuk anak-anak membuang kotoran bercampur darah, sarananya adalah buah dumaket, daun benalu, daun jeruk manis, diramu untuk menyembur perut pasien. Obat untuk anak-anak membuang kotoran berdarah, sarananya adalah kulit pohon turi merah, ampo, gulasari, air beras, diminum. Obat untuk anak-anak membuang kotoran berdarah, sarananya adalah akar undis, tebu hitam, gulasari, dilumatkan, diambil saripatinya untuk diminum. Obat untuk anak-anak susah kencing, sarananya adalah kepitan dan akar waru, bawang, adas, dilumatkan, dipakai menggosok kandung kemih hingga ke tulang punggung pasien. Obat untuk anak-anak susah kencing, sarananya adalah isep nanah isep getih, bawang, adas, dilumatkan untuk menggosok perut di bawah pusar dan pinggang pasien. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah akar kembang sepatu putih, akar undis, daun demung, bawang, adas, dilumatkan, dicampur dengan air beras,


54a. inum. Ta, rare pjên, śa, wwading katepeng, base ngudda, bawang ngadas, pinipis, arapākna sikṣikanya tkanning wangkongnya. Ta, rare pjên, śa, carmmaning twi, wwadi kṣinen, bawang tambus, we asaban candanā, inum. Ta, rare pjên, śa, woh paparyya mulungan, muñcuk babangkêl, uyah glês, asaban candanā, wenya tahap. Ta, rare pjên, mtu nanah gni gtih, śa, base dumlā, tmurose, wading bêngkêl, pinipis, arapaknā wtêngnya, tkaning wangkongnya. Ta, rare mtu rah saking irungnya, śa, sulur waringin, bwah base, akah pucuk putih, we lêngis dāgdagān, patinya inum. Ta, rare mtu rah saking graṇā, śa, sê-

54a. untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah akar ketepeng, sirih muda, bawang, adas, dilumatkan untuk menggosok perut di bawah pusar dan pinggang pasien. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah kulit pohon turi, akar kesinen, bawang tambus, air cendana, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah buah paparya mulungan, pucuk bengkel, garam yodium, air cendana, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita disentri, mengeluarkan nanar dan darah, sarananya adalah daun sirih setengah baya, temurose, akar bengkel, dilumatkan, untuk menggosok perut dan pinggang pasien. Obat untuk anak-anak mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), sarananya adalah sulur beringin, buah sirih, akar kembang sepatu putih, air minyak dagdagan, diambil saripatinya untuk diminum. Obat untuk anak-anak mengeluarkan darah dari hidung, sarananya adalah


54b mbung gantung, gamongan, jlawe, sarilungid, sammi tambus, wus ratêng, pinipis, arapakna wtêngnya. Ta, rare mtu rah saking graṇnā, śa, rwaning pahang ne nguddā, pulāsahi, gāmongan, tajin ambêngan, tajin isen, pinipis, we asaban caṇdanā, wdaknā raganya. Ta, rare mtu nanah saking irung, tan pgat, śa, rwaning wirā gunung, muluk yuyu santên, trasi bang, dadah sami, wus ratêng tahap. Ta, rare mtu rah saking irung tan pêgatan, śa, dukuthan lipur, muluk yuyu gampil, trasi bāng, we jruk linglang, kinla sadarana, wus ratêng tahap. Ta, rare mtu nanah mwang rāh, śa, wwading padang walulang, jlawe, gintên cmêng, adas, we cêndanā, jênggi

54b. sembung gantung, gamongan, jelawe, sarilungid, semua bahan ramuan itu dipendam dalam abu panas, setelah matang, dilumatkan untuk menggosok perut pasien. Obat untuk anak-anak mengeluarkan darah dari hidung, sarananya adalah daun pahang muda, pulasari, gamongan, alang-alang muda, tunas laos, dilumatkan diisi air cendana, diramu untuk bedak tubuh pasien. Obat untuk anak-anak mengeluarkan darah dari hidung tak putus-putus, sarananya adalah daun wira gunung, lemak kepiting santan, terasi merah, semua ramuan itu didadar, setelah matang, diminum. Obat untuk anak-anak mengeluarkan darah dari hidung tak putus-putus, sarananya adalah rumput lipur, lemak kepiting gampil, terasi merah, air jeruk nipis, direbus setengah matang, setelah matang, diminum. Obat untuk anak-anak mengeluarkan nanah dan darah, sarananya adalah rumput belulang, jelawe, ginten cemeng, adas, air cendana, jenggi,


55a. santên, arapakna. Ta, rare mutah rah idup-idup, mati rah ikā, śa, sulasih mrik, ktumbah, we asaban candanā jênggi, inum. Ta, rare mokān, salwiring mtu rah sanggonya, ring irung, karṇna, ring baga, ring silit, ring purus, śa, kṣinen, sakawit, klabêt, gintên cêmêng, gulāśarì, asaban candanā, jênggi, inum. Ta, rare mawatuk, knā upas, baruwang, nga, śa, tmutis, kunir, sbatthah, gintên cmêng, santên kane, arapaknā. Ta, rare mawatuk, śa, kapkap, tmurose, gamongan, sêmbar dadanya, mwah tkaning gigirnya. Ta, rare mawatuk, don bantawas, kunir, bawang, hatin isen, bulun bawang, sêmbar dadanya, tkaning gigirnya. Ta, ra-

55a. santan, diramu untuk obat gosok. Obat untuk anak-anak muntah darah segar atau darah mati, sarananya adalah sulasih merik, ketumbah, air cendana, jenggi, diminum. Obat untuk anak-anak menderita penyakit mokan, mengeluarkan darah di setiap lobang tubuh, seperti di hidung, di telinga, di kelamin, di dubur, sarananya adalah daun dan akar kesinen, klabet, ginten cemeng, gulasari, air cendana, jenggi, diramu untuk diminum. Obat batuk anak-anak, sarananya adalah temulawak, kunir, sebatah, ginten cemeng, santan, diramu untuk obat gosok. Obat batuk anak-anak, sarananya adalah daun sirih tua, temurose, gamongan, dipakai menyembar dada dan tulang belakang pasien. Obat batuk anak-anak, sarananya adalah daun bentawas, kunir, bawang, inti laos, bulu bawang, diramu untuk menyembur dada dan tulang belakang pasien.


55b. re mawatuk makelkelan, tur wtêngnya mangilut, laranya, śa, wding kārut, akah pulêt putih, ckuh lanang, tmutis, gulāsari, gula pasir wnang, uyah sintā, pinipis, tahap. Ta, rare mawatuk mwang jampi, śa, rwaning blingbing wsi, sakawit, kunir warangan, nyuh tunu, uyah uku, pinipis, we candanā, tahap. Ta, rare dkah, śa, muñcuk dingin-dingin, tmutis, ktumbah, adas, pinipis, we sāntên, uyah uku, inum. Ta, rare mawatuk, mwah dkah, śa, padang lêpas, tmutis, gintên cmêng, sarilungid, bawang tambus, we santên, jruk linglang, tahāp. Ta, rare dkah, śa, rwaning rangdā lumakuh, padang klawu, tmutis, tingkih a-

55b. Obat batuk anak-anak, dan sakit perut melilit, sarananya adalah akar karut, akar pulet putih, kencur jantan, gulasari, gula pasir juga boleh, garam yodium, dilumatkan untuk diminum. Obat batuk dan sariawan untuk anak-anak, sarananya adalah daun dan akar belimbing besi, kunir warangan, kelapa bakar, garam yodium, dilumatkan diisi air cendana, lalu diminum. Obat batuk untuk anak-anak, sarananya adalah pucuk dingin-dingin, temulawak, ketumbah, adas, dilumatkan, diisi santan, garam yodium, lalu diminum. Obat batuk anak-anak, sarananya adalah alang-alang, temulawak, ginten cemeng, sarilungid, bawang tambus, air santan, jeruk nipis, diramu untuk diminum. Obat batuk anak-anak, sarananya adalah daun beluntas, rumput klawu, temulawak, kemiri,


56a. das, sêmbar bawunya, mwah tkaning dadanya, ring gigirnya. Ta, rare dkah, śa, muñcuk pule, gintên cmêng, bawang tambus, pinipis, we santên, jruk linglāng, kinlā, sadaraṇnā, wus ratêng, inum. Ta, rare dkah ngangsur, śa, tingkih lanang, padhang lêpas, adas, uyah uku, sêmbar bawunya tkaning dadanya. Ta, rare dkah ngangsur-angsur tūr bêngek swaranya, śa, rwaning kamoning, skar jêpun, kunir sabatah, maswi, gamongan, ktumbah, sami tambus, wus ratêng, sêmbar wtêngnya. Ta, rare ngredek tūr ngangsêk, śa, sumanggi gunung, we santên, jruk linglang, uyah uku, pinipis, tahap. Ta, rare tan kawaṣā maglêkān, tūr wing, śa, muñcuk kacêmcêm putih, tbu

56a. adas, dipakai menyembur bahu, dada, dan tulang belakang pasien. Obat batuk anak-anak, sarananya adalah pucuk pule, ginten cemeng, bawang tambus, dilumatkan, diisi air santan, jeruk nipis, direbus setengah matang, setelah matang, diminum. Obat batuk dan sesak nafas untuk anak-anak, sarananya adalah kemiri jantan, alang-alang, adas, garam yodium, diramu untuk menyembur bahu dan dada pasien. Obat batuk dan sesak nafas untuk anak-anak, sarananya adalah daun kemoning, bunga kamboja, kunir, sebatah, mesui, gamongan, ketumbah, semua ramuan dipendam dalam abu panas, setelah matang, dipakai menyembur perut pasien. Obat batuk dan sesak nafas untuk anak-anak, sarananya adalah semanggi gunung, air santan, jeruk nipis, garam yodium, dilumatkan untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita radang tenggorokan, sarananya adalah pucuk kedondong putih, tebu


56b. cmêng, gulāśari, sami tambus, wus ratêng, tahap. Mwah arap bawunya, śa, rwaning kayu manis jawā cinā, wêding kopok-kopok putih, taluh tambuyukan, bawang tambus, pinipis, arapaknā bawunya. Ta, rare cangkêmnya wing, śa, êmbung kutuh wenya pet, hatin wai gumanghyang tambwan, muñcuk waluh, we tombong, sami kuskus, wus ratêng, pras saring, lalodokna, mwang tutuhknā. Ta, rare netranya larā, śa, rwaning krayāning bwahnyā kayu pahit, don tuñjung, isen kapur, bawang putih, adas, pilisakna netranya. Ta, rare socanya barak, śa, sampār wantu, wêding gdang sabā, jruk langis, pinipis, pipilisaknā netranya. Ta, rare ne-

56b. hitam, gulasari, semua ramuan dipendam dalam abu panas, setelah matang, diminum. Sarana untuk menggosok bahu pasien, terdiri atas daun katuk jawa cina, akar kopok-kopok putih, telor kecoak, bawang tambus, dilumatkan. Obat untuk anak-anak menderita bibir pecah-pecah, sarananya adalah tunas kapuk diambil air perasannya, inti wai gumanghyang tambwan, pucuk labu, air tombong, semua dikukus, setelah matang, diperas, untuk memandikan pasien dan obat tetes hidung. Obat untuk anak-anak menderita sakit mata, daun dan buah kayu pahit, daun teratai, laos, bawang putih, adas, dipakai obat tetes mata. Obat untuk anak-anak menderita sakit mata memerah, sarananya adalah sampar wantu, akar pisang gedang, jeruk nipis, dilumatkan untuk obat tetes mata. Obat untuk anak-anak


57a. tranya macehceh, śa, kāludahan pinge nguddā, nyalin ayam wiring, we jruk linglang, juwuk purūt, pilisaknā netranya. Nyan patngêran rare agring, awsaknā ruhun swacandraning wong ngagring, yan katon sadda biru putihing netranya, bulun matanya giling, tuwêd bahunya bukā rot, sisik rare ikā. Yan rare brag, tur ngridig awaknya, amangan sada krêng, kapêdpêdan busan-busan, tūwêd bawunya buka rot, sisik rare ikā. Yan rare klar amangan nangis pêluh lonyotān, rawuh romanya pluh, klar anangis ri kalā wngi, putih socanya masawang biru, bulun matanya giling, wyakti sisik wang mangkāna. Ta, rare sisik, śa, batu-

57a menderita sakit mata, mengeluarkan pilis, sarananya adalah kelapa muda putih, empedu ayam merah, air jeruk nipis, jeruk purut, untuk obat tetes mata. Beginilah tatacara mendeteksi penyakit anak-anak, yaitu periksalah terlebih dahulu raut muka pasien. Jika putih mata pasien tampak kebiruan, bulu matanya lenting, pangkal bahunya terasa kaku, pertanda anak itu menderita sakit sisik. Jika anak-anak kurus, tulang-belulangnya menonjol, kuat makan, pangkal bahunya bagaikan dikuliti, pertanda anak itu menderita sakit sisik. Jika anak-anak kuat makan, kuat menangis, mengeluarkan keringat mengucur sampai ke rambut, menangis siang malam, putih matanya tampak kebiruan, bulu matanya kusut, pertanda anak itu menderita sakit sisik. Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah


57b. kān ayam wiring, mwang tkaning hatinya, tusuk lan lidi sampat, 3, katih, apin nyane prang-prang angge mamakar, wus ratêng wehakna mangan wang ngagring, ma, ong sanghyang rêdityā ulan lintang tranggāṇā, kaliliran dening angin, syar apaddang, rah waras, 3. Ta, rare sisik, śa, peleti kayu putih, gulā, uyah arêng, tahap. Iki mantrānya, ong yang dewa apakṣakaken, dewa pinakṣakakên, tka pugpug punah, 3, sandi keḍêp mantrānku. Mwah makā pupuknya, śa, rwaning bungkak samsam, ckuh lanang, pupuhkna śiwādwaranya. Mwah sêmbarnya tuwêd bawūnya, śa, sindrong dene tangkêp, sêmbarakna. Ta, rare sisik, śa, ayam wiring pinanggang, cêmcêm pakawone, su-

57b. empedu dan hati ayam merah ditusuk dengan sapulidi 3 batang, dipanggang di atas api, setelah matang, diberikan kepada pasien untuk dimakan. Mantranya: “Ong sanghyang raditya ulan lintang tranggana, kaliliran dening angin, syar apadang, lah, waras, waras, waras”(Ya Dewa Matahari, Bulan dan Bintang, tertiup oleh angin sampai terang benderang, sembuh dan sehat). Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah getah kayu putih, gula, garam hitam, diramu untuk diminum. Mantranya: “Ong hyang dewa apaksakaken, dewa pinaksakaken, tka pugpug punah, punah, punah, sandi kedep mantranku”(Ya Dewa hendaknya bertekad, bertekad agar punah dan ampuhlah mantraku). Sarana untuk pupuk, terdiri atas daun bungkak diiris-iris, kencur jantan, ditempelkan pada ubun-ubun pasien. Sarana untuk menyembur bahu pasien terdiri atas rempah-rempah lengkap. Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah ayam merah dipanggang, akar kedondong,


58a. jen pugpug, we susuning wong mānak apisan, ma, ong ong candrā raditya, mundura kiwa tngênku, wentên aśrahingkna, ma, ong catthi, 3. Ta, rare sisik, śa, rwāning myana irêng, puhakna soccanya, ma, ong cacing kapuluku, padda mattha mati, 3, keḍêp sidi mantranku. Ta, rare sisik, śa, sêmbung gantung, kunir warangan, lêngis tānusan, takêh padda macangkir, kasunā jangū, tahap, ma, ong candrā rêditya ring mukanku, matwanku ta kasiliran putêk, matanku tan kaliputthaning lamur, sungsang caliring, 3. Ta, rare sisik, śa, sik hanyar, rwaning lajā acarang, puhaknā irungnya. Ta, rare sisik lêngis, śa, wêding udhaning sakawit, kayu sugih sêkawit, tri-

58a. sujen pugpug, air susu ibu yang baru melahirkan anak pertama. Mantranya: “Ong Ong candra raditya, mundura kiwa tengenku, wenten asrahingakna, Ong cati, cati, cati”(Ya Dewa Bulan Matahari, mundur kiri kananku, ada yang hendak kuserahkan). Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah daun miana cemeng, dipakai menetes mata pasien. Mantranya: “Ong cacing kapuluku, pada mata mati, mati, mati, kedep sidi mantranku”(Ya cacing Kapuluku. Paa mati, ampuhlah mantraku). Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah sembung gantung, kunir warangan, minyak kelapa, ditakar masing-masing 1 cangkir, bawang putih, jangu, diramu untuk diminum. Mantra: “Ong candra raditya ring mukanku, matwanku ta kasiliran putek, matanku tan kaliputaning lamur, sungsang caliring, caliring, caliring”(Ya Dewa Bulan Matahari di mukaku, menyebabkan keruh, mataku tidak rabun, terbalik juling). Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah sik anyar, daun jala 1 ranting, dipakai menetesi hidung pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik lengis, sarananya adalah akar udani, akar dan daun kayu sugih,


58b. ktukā, pinipis, wdakna. Ma, ong sang nytu putih, tumraping balu putih, bhaṭarā guru sakti, cap mandi, tka tawar, 3. Ta, rare sisik, śa, liñjong suren, ktumbah, isen, triktukā. Sisingêlnya, bawu skawit, triktukā, arapakna bawunya. Ta, rare sisik, śa, hatin gadaggān, hatin ayam buwìk, gintên cmêng, pinipis, pupukākna sabagi, inum sabagi. Ta, rare sisik, śa, pusuh campakā jnar, 11, kāith, ajêngan aworin toyā, pipis, usur panghning, tutu irungnya. Mwah panwêd sisik, śa, paripih tömbaghgā, marajah, mapindā bhālibis, manguluh cacing, talinin de bnang tridatu, kalungakna wong rare, tunasin toyo ring bhaṭarā brāhmā, canang lêngawangi

58b. bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Mantranya: “Ong sang nyetu putih, tumeraping balu putih, bhatara guru sakti, cap mandi, tka tawar, tawar, tawar”(Ya Dewa Nyetu Putih, bertaburan bulu putih, Dewa guru sakti, sembuh, sembuh). Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah daun suren yang di tengah-tengah, ketumbah, laos, bawang putih, jangu. Sarana untuk menggosok bahunya adalah akar bau, bawang putih, dan jangu. Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah hati kodok, hati ayam buik, ginten cemeng, dilumatkan, sebagian untuk pupuk, dan sebagian lagi dimakan. Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah putik cempaka kuning 11 biji, nasi dicampur air, dilumatkan, disaring hingga bening untuk obat tetes hidung. Ada lagi obat penawar sakit sisik, sarananya adalah lempengan tembaga diberi gambar belibis menelan cacing, diikat dengan benang tridatu, untuk dipakai kalung oleh pasien. Mohonkan air suci kepada Batara Brahma dengan sesajen canang lengawangi


59a. buratwangi, atanding, ma, crowah-crowih, nyanyah monyah, 3. Ta, rare curêk, śa, tmukoñci, triktukā, lêngis tanūsan, kinla dening krang, puhaknā karṇnanya. Ta, rare karṇnanya curêk, śa, wading glagāh, wwading paci-paci, bawang ngadas, pinipis, puhknā karṇnanya. Ta, rare karṇnanya curêk, śa, rwaning sasuruh lanang, rwaning padang rase, tmu gongsyang, we jruk linglang, kinlā sadāranā, puhakna karṇnanya. Ta, rare jampi, śa, wwading silagwi, akah bayêm lmah, wwading pulêt putih, bawang tambus, pinipis, tahap. Ta, rare jampi mawatuk, śa, dhluwang krêthas gsêng, pet awunya, we banyu ni ktan barak, inumaknā. Ta, rare sami jampi, śa, carmman nangka-nangka, carmman tuwi putih, nyuh tunu, wijen putih

59a. buratwangi 1 tanding. Mantranya: “crowah crowih, nyanyah monyah” (rapalkan tiga kali). Obat untuk anak-anak menderita sakit curek (mengeluarkan lendir busuk dari telinga), sarananya adalah temukonci, bawang putih, jangu, minyak kelapa, direbus diwadahi kulit kerang, dipakai menetesi telinga pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit curek, sarananya adalah akar gelagah, akar paci-paci, bawang, adas, dilumatkan, dipakai menetesi telinga pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit curek, sarananya adalah daun sirih jantan, daun rumput rase, ginseng, air jeruk nipis, direbus setengah matang untuk menetesi telinga pasien. Obat untuk anak-anak menderita sariawan, sarananya adalah akar silagui, akar bayam lemah, akat pulet putih, bawang tambus, dilumatkan untuk dimakan. Obat untuk anak-anak menderita sariawan dan batuk, sarananya adalah kertas koran dibakar, diambil arangnya, diisi air ketan merah, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita sariawan, sarananya adalah kulit pohon nangka-nangka, kulit pohon turi putih, kelapa bakar, wijen putih,


59b. wenya gadbong, pinipis, tahap. Ta, rare harêp amangan, śa, wwading slāgwi, muñcuk sêmbung, 3 muñcuk, bawang tambus, pinipis, tahap. Ta, rare wtêngnya bêngkā, śa, sumanggi gunung, kunir, lunak, don pepe, tingkih, adas, bawang tambus, pinipis, arapakna wangkongnya. Ta, rare mutah-mutah, śa, kunir, ckuh, majakane, majakling, uyah uku, adas, sêmbar ulun hatinya mwah wtêngnya. Ta, rare brag, śa, yuyu matah, micca, daringo, pinipis, arapakna wtêngnya. Ta, rare watuk kiningan, śa, wwading blimbing wsi sakawit, triktukā, sêmbar bawunya, mwang daḍanya. Ta, rare krawitan, śa, sumanggi gunung, we cukā, pinipis, arapaknā. Ta, rare sisik, śa, akah joli, akah silagwi, tūnu, cakcak, bawang ngadas, uyah arêng, we

59b air batang pisang, dilumatkan untuk diminum. Obat untuk anak-anak supaya mau makan, sarananya adalah akar silagui, pucuk sembung 3 batang, bawang tambus, dilumatkan untuk diminum. Obat anak-anak menderita perut kembung, sarananya adalah semanggi gunung, kunir, asam, daun pepe, kemiri, adas, bawang tambus, dilumatkan untuk menggosok pinggang pasien. Obat untuk anak-anak menderita muntah-muntah, sarananya adalah kunir, kencur, majakane, majakling, garam yodium, adas, diramu untuk menyembur hulu hati dan perut pasien. Obat untuk anak-anak kurus, sarananya adalah kepiting mentah, merica, jangu, dilumatkan untuk menggosok perut pasien. Obat batuk anak-anak, sarananya adalah akar belimbing besi, bawang putih, jangu, diramu untuk menyembur bahu dan dada pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit karawitan, sarananya adalah semanggi gunung, air cuka, dilumatkan untuk obat gosok. Obat untuk anak-anak menderita sakit sisik, sarananya adalah akar joli, akar silagui, dibakar, ditumbuk, dicampur dengan bawang, adas, garam hitam,


60a. bras, inum. Ta, rare beseh, śa, kapasilan kakarā, ring kabang kakawā di temboke, arapakna siksikanya. Ta, rare saban, akah pulêt, kunir, tmukoñci tmugiri, sêmbung bawang kasunā, pinipis, tampêlaknā śiwādwaranya. Ta, rare klar nangis sadina-dinā, tiwang tumroretthan, nga, śa, ngkêt tahêp, salimpêtakna kang rare. Ta, rare klar nangis rahina wngi, śa, we acedok, tampesan ring capcapan pawone, caddangin kuskusan, tunasan ring bhaṭārā brāhmā, anggon madyusin rare, bantênya tumpêng bang, adanan, alêdnya endong bāng, tkanning sampyannya, iwaknya ayam wiring kuning pinanggang, canang atanding, rakanya nyanyah gti-gti, skār bang, aturin bhaṭārā brāhmā, raris dyusin wong rare. Ta, karoga-

60a. air beras, diramu untuk diminum. Obat anak-anak bengkak, sarananya adalah benalu, kekara, jaring laba-laba di dinding, diramu untuk menggosok bagian bawah pusar pasien. Obat untuk anak-anak menderita sakit saban, sarananya adalah akar pulet, kunir, temukonci, temugiri, sembung, bawang merah, bawang putih, dilumatkan untuk ditempelkan di ubun-ubun pasien. Obat untuk anak-anak kuat menangis sepanjang hari, dinamakan diserang penyakit tiwang tumereretan, sarananya adalah getah tahep, dililitkan pada tubuh pasien. Obat untuk anak-anak yang suka menangis siang malam, sarananya adalah air 1 gayung, dituangkan di tepi batas atap dapur, ditahan dengan kukusan, dimohonkan restu kepada Batara Brahma. Air itu diambil untuk memandikan pasien. Sesajennya adalah tumpeng merah 1 buah, diwadahi andong merah, sampian, daging ayam merah-kuning dipanggang, canang 1 buah, buah-buahan, nyanyah geti-geti, bunga warna merah. Sesajen itu dipersembahkan kepada Batara Brahma. Setelah selesai sembahyang, pasien dimandikan dengan air tersebut. Penawar untuk anak-anak menderita


60b. n-rogan, śa, tulis talapakan tanganya, suratnya mapiṇda rakṣasā, ma, brawoh sahyah gah, litṣyahā. Ta, rare iñjo, śa, rwaning tlêng putih, rwaning kacêmcêm putih, we wrak, pinipis, wdakna. Ta, rare iñjo, śa, don kêm, kameri, adas, uyah uku, pinipis, wdakna. Ta, rare iñjo, śa, kapkap leko, tmurose, isen kapur, pinipis, we asaban candanā, wdaknā. Iti pangrakṣa jiwaning rare, wawu mtu, tabunan madaging api, ma, ong ghni murub sakalangan angsêng raroroggā, dhandā upatthā, salwire akira-kirā halā, makadi tuju tluh tarañjaṇnā, sami kalukat denira bhaṭarā brāhmā, ong sidi rastu nama śwahā. Iki sarining tatulak irā yāng rudrāghni i-

60b. sakit karogan-rogan, sarananya adalah telapak tangan pasien digambari raksasa. Mantranya: “Brawoh sahyah gah, litsyaha”. Obat untuk bayi menderita sakit injo, sarananya adalah daun teleng putih, daun kedondong putih, air arak, dilumatkan untuk bedak. Obat untuk bayi menderita sakit injo, sarananya adalah daun kem, kemiri, adas, garam yodium, dilumatkan untuk bedak. Obat untuk bayi menderita sakit injo, sarananya adalah daun sirih leko, temurose, laos, dilumatkan diisi air cendana, dipakai bedak. Inilah ajian penjaga jiwa anak-anak yang baru lahir, sarananya adalah sekam diisi api. Mantranya: “Ong gni murub sakalangan angeseng raroroga, danda upata, salwire akira-kira ala, makadi tuju teluh taranjana, sami kalukat denira Batara Brahma, Ong sidi rastu nama swaha”(Ya Api berkobar membakar segala penyakit seperti teluh diobati oleh Dewa Brahma, Ya Tuhan semoga sembuh). Inilah ajian penolak anugrah Hyang Rudragni,


61a. kā, śa, tabunan, mantrahin, ma, ong ang ung mang ang, ang ṣaghni pañcabrāhmā, wijayang prêbhūṭa banaspatyaý, ong ang mang, siwaghni brāhmā, yogi, sapramasidhyaý, sarwwa leyak basah, winasakyaý, ong yang brāhmā mūrtti sakyaý, halā papa winuṣayaý, ong mang pañca yasa mūrtti saktyaý, pitra beda winasayah, ong ang ah, brāhmā kuṇdā wijayaý, prammā sakyaý, mrêtyu jiwa beddā satma, winasayah, papa saktyaý, mang ong ang kayā namah, mang ung mang tri dewa dewata nyanaṣadyaý, sarwwa gama ya nabda siwya, ong mang iḍêp, suci nirmalā, sukṣmā nyana ṣapramaṇnaý, ong yang paratatastrā dibya prama lingga, ong saṣaddya ya nama śuddā. Iki pangêmban rare, mwah pangrakṣa jiwa, śa, lontar tulisin mantra, gnahakna ring kumbara, ma, ong ang sanghyang ali-ali, sapucana sanghyang wosā-

61a. sarananya adalah sekam berisi api. Mantranya: “Ong Ang Ung Mang Ang, Ang sagni pancabrahma, wijayang prabhuta banaspatyam, Ong Ang Mang, siwagni brahma, yogi, sapramasidyam, sarwa leyak basah, winasakyam, Ong hyang brahmamurti sakyam, ala papa winusayam, Ong Mang pancayasa murti saktyam, pitra beda winasayah, Ong Ang Ah, brahma kunda wijayam, pramasakyam, mretyu jiwa beda satma, winasayah, papa saktyam, Mng Ong Ang kaya namah, Mang Ung Mang tridewa dewata nyanasadyam, sarwa gama ya nabda siwya, Ong Mang idep, suci nirmala, suksma nyana sapramanam, Ong hyang paratatastra dibya pramalingga, Ong sasadya ya nama sudha”(Ya Tuhan. Dewa Agni Pancabrahma, segala sihir dan papa hendaknya dimusnahkan dan semoga kembali suci bersih). Inilah ajian pelindung bayi dan penjaga jiwa bayi, sarananya lontar ditulisi kalimat suci ditaruh di kumbara. Mantranya: “Ong Ang sanghyang ali-ali, sapucana sanghyang wosadi,(Ya Dewa Ali-Ali, sebagai Dewa Wosadi lindungi dan jaga jiwa bayi itu),


61b. ddi, amêpêk bayuning rare, amêpêk tejā, amêpêk apah, amêpêk iḍêp, tan krekasya ugêring mūrttikanya, saywanā malanggêng ring umahe rare, sakuwu-kuwu, homatta,jêng, 3. Iki pangêmban rare, ma, pukulun sanghyang nora tudūh, yang bhaṭara guru, anuduh i cili marekā, angêmbanākna raren hulun, yenanā halā pakṣane, sadhudu minakā gawenta, sang rastu punah, kang wiṣya upas, tuju tluh tarañjaṇna, pommā, êmban raren ingsun iki, kewalānū urip-urip, sarastrā, pommā, jêng. I ratuning tatulak, nga, brāmmaṇnā kama rare, sakwehing dūrjjaṇna, mwah durggā dhūrjjaṇnā, sami padda kondur denya, śa, lontar tulis mantrā, gantungakna luhuring rare atūru, pinakā

61b. amepek bayuning rare, amepek teja, amepek apah, amepek idep, tan krekasya ugering murtikanya, saywana malanggeng ring umahe rare, sakuwu-kuwu, omata, jeng, jeng, jeng”. Inilah ajian pelindung bayi, mantranya: “Pukulun sanghyang nora tuduh, hyang bhatara guru anuduh i cili mareka, angembanakna raren hulun, yenana ala paksane, sadudu minaka gawenta, sang rastu punah, kang wisya upas, tuju teluh taranjana, poma, emban raren ingsun iki, kewala nu urip-urip, sarastra, poma, jeng”(Ya Dewa tiada perintah, Bhatara Guru memerintahkan Cili mengemban bayi hamba, teluh dan sebagainya punah, lindungi bayi hamba yang penting tetap masih hidup). Inilah dinamakan ajian penolak brahmana kama rare, semua kejahatan, bencana mundur olehnya, sarananya adalah lontar ditulisi kalimat suci, ditaruh di atas tempat tidur bayi, sebagai


62a. anggon panulak sarwwa baya, ma, ang u, yang, u ong samijil ni manik marekā, padda angömbananā olih sanghyang saraśwatthi, kaslêhan sanghyang taya ngrakṣā ring wnginya, atapakkan ḍanda, dhāta dharmmā cintya, ngrakṣa ring rahinanya, atapakan sangyang sūryya śewaṇa, kala mrêtyu jiwā, mangrakṣa ring sandyakalā, atapakkan sanghyang pwaṇnā, śiwa mūrtti druwe rare, atapakkan padma śari, masirira wilis, luput wani sapakriya sapahalā, tan kasimpanganing sarwwa wiṣyaning wighna, awak rarenku si koripan, kewantên hurip-hurip, tka, jêng, 3. Iti gaṇnapati, nga, pingitakna iki, piknanggen panulak sarwwa bayā, śa, we aśibuh skar madhuri putih, siratakna, ping, 3, yan ring wong larā, mantrā ping 3, yan rare, lungha iki wnang, anggon mantrahin. Mwah yan rare

62a. penolak segala bahaya. Mantranya: “Ang U, Yang U Ong samijil ni manik mareka, pada angembanana olih sanghyang saraswati, kaslehan sanghyang taya ngraksa ring wenginya, atapakan danda, dhata dharma cintya, ngraksa ring rahinanya, atapakan sanghyang surya sewana, kala mretyu jiwa, mangraksa ring sandyakala, atapakan sanghyang pawana, siwamurti druwe rare, atapakan padmasari, masirira wilis, luput wani sapakriya sapahala, tan kasimpanganing sarwa wisyaning wighna, awak rarenku si koripan, kewanten urip-urip, tka jeng, jeng, jeng”(Ya Tuhan, sekeluar dari manik, Dewi Saraswati melindungi pada malam hari, Dewa Matahari pada siang hari, Kala Mertyu pada senja hari, bebas dari ilmu hitam, yang penting masih tetap hidup). Inilah dinamakan ajian ganapati, mohon dirahasiakan, sebagai penolak segala bencana, sarananya adalah air dalam sibuh, diisi bunga meduri putih, dipercikkan tiga kali kepada pasien dengan tiga kali rapalan mantra ini. Jika anak-anak diajak pergi, mantra ini juga boleh digunakan. Dan jika anak-anak


62b. manggih pati socanya, ya wnang mantrahin, sêmbar olih maswi, yan ring gnah rare aturu wnang mantrahin, 1, nga, ma, ong gaṇnapati mijil saking lokāparaṣā, sadhum kawah lêbu pinara tiggā, satigā pati dening idêp, sang iḍêp mati dening pramana sunya, sang pramana mati dening tuwuh, sanghyang tuwūh mati dening prêmarttha, umibêrknā, maring sunya taya, atmahan sanghyang gaṇapati. Ma, ong sang bhūtā kwasatthā, ong ya nama satwa sarastra sinêmbah ri sang gaṇnapatthi, wawu lêbur matmahan praṭiwi, pukulun sanghyang rudrā dakṣanā, maka uripi tatulakku, ong sita hyang nanāma śiwayā, ong śing bang tang yang, nāma śwadhwa, ang saka ya namā swahā. I aji nūsup, wnang maka pangalah sarwwa dūrjjaṇna, śa, taluh ayam irêng, tanêm ring natar, ring paturon, dhurghgā dūrjjaṇa sami kandā-

62b. menemui bahaya pada matanya, mantra ini juga boleh digunakan, disertai sarana mesui. Mantra ini juga boleh dirapalkan satu kali di tempat tidur bayi. Mantranya: “Ong ganapati mijil saking lokaparasa, sadum kawah lebu pinara tiga, satiga pati dening idep, sang idep mati dening pramana sunya, sang pramana mati dening tuwuh, sanghyang tuwuh mati dening pramartha, umiberakena maring sunyataya, atemahan sanghyang ganapati”(Ya Dewa Ganapati, keluar dari dunia, diterbangkan dari alam gaib, menjadilah Dewa Ganapati). Ucapkan pula mantra: “Ong sang bhuta kwasata, Ong ya nama satwa sastra sinembah ri sang ganapati, wawu lebur matemahan pratiwi, pukulun sanghyang rudra daksana, maka uripi tatulakku, Ong sita hyang nanama siwa ya, Ong Sing Bang Tang Yang nama swadhwa, Ang saka ya nama swaha”(Ya Sang Bhuta Kwasata, disembah oleh sang Ganapayi, barulah lebur jadi tanah,hamba Dea Rudra yang menghidupkan). Inilah ajian I Aji Nusup, sebagai penolak segala kejahatan, sarananya adalah telor ayam hitam, dikubur di halaman rumah, di tempat tidur, segala bencana dan kejahatan kalah


63a. p denya, maduluran canang, ma, idêpira sanghyang mahadewa, yang bhaṭara wiṣṇu, yang bhaṭarā narawāng, ri tungtunging rambutku, yang bhaṭarā mahadewā, ring tangan tngên, yang bhaṭara taya ring wunwunan, yang bhaṭarā śiwā ring cantiking mūkā, yang bhaṭari mahiśwarā ring bahu tngên, yang bhaṭarā brahmā ring bawū kiwa, bhaṭarā mahādewwā ring tangan matatngên, atapakkan panguluning desti, mtu maring tananā, pamulih maring cangkêm, paiḍêp ring dewā padda sumusup, ring sarira, mtu bayu kadi gunung sumerū, atap ring madya ring akaṣā bhaṭara na rumakṣa trus ring sapṭā pêtalā, bhaṭara wiṣṇu rumakṣa, tka pyak sakwehing bhūṭa kabeh, mtu kiṭa wetthan, mulih kiṭa wetthān, mtu kita kidul mulih kita kidul, mtu kiṭa kulon mulih kita

63a. olehnya, dilengkapi dengan sesajen canang. Mantranya: “idepira sanghyang mahadewa, hyang bhatara wisnu, hyang bhatara narawang ri tungtunging rambutku, hyang bhatara mahadewa ring tangan tengen, hyang bhatara taya ring wunwunan, hyang bhatara siwa ring cantiking muka, hyang bhatari mahiswara ring bahu tengen, hyang bhatara brahma ring bahu kiwa, bhatara mahadewa ring tangan matatengen, atapakan panguluning desti, metu maring tanana, pamulih maring cangkem, pahidep ring dewa pada sumusup ring sarira, metu bayu kadi gunung sumeru, atap ring madya ring akasa, bhatara na rumaksa trus ring saptapatala, bhatara wisnu rumaksa, tka pyak sakwehing bhuta kabeh, metu kita wetan, mulih kita wetan, metu kita kidul mulih kita kidul, metu kita kulon mulih kita (Dewa Mahadewa, Dewa Wisnu yang berada pada ujung rambutku dan tempat yang lain di tubuhku, semoga tubuhku tidak tersentuh ilmu hitam)


63b. kulon, mtu kita lor mulih kita lor, mtu kita bayu amañca warṇnā, ring madhya mtu kita, mulih kiṭa ring madya, ong śiwa nirroggā, nir pṭakā, nir upadrawā, bayu amrêttha sañjiwanì, sawwake ngari ngawake ulun, ong sapūrṇnama ya nama śwahā, siddi kedêp mandi mantranku. Nyan pangalukatan, lara ring ragantā swang-swang, śa, we aśibuh, skar madori putih, mwang skār liliguṇdi lanang, ma, ong śah kuṭa mayā tayā nama śwahā, ong tayā manglêbur sanghyang gammayogi manglêbur ikang manah, sanghyang manah anglêbur iḍêp, sanghyang iḍêp anglêbur sanghyang sabda, sanghyang sabda anglêbur sanghyang manon, ong sang bhang, sanghyang upas krayap, upas dêḍêk, upas barwang scā upas, tka lêbūr, ong sanghyang manon manglêbur upas, mlelā upas antu, upas brahmā, ctik balu nyah

63b. kulon, metu kita lor mulih kita lor, metu kita bayu amanca warna ring madhya, metu kita mulih kita ring madhya, Ong siwa niroga, nirpataka, nirupadrawa, bayu amreta sanjiwani, sawake ngari ngawake ulun, Ong sapurnama ya nama swaha, sidi kedep mandi mantranku”. Inilah peruwatan penyakit di dalam diri masing-masing, sarananya adalah air di dalam sibuh, diisi bunga meduri putih dan bunga liligundi jantan. Mantranya: “Ong sah kuta maya taya nama swaha, Ong taya manglebur sanghyang gamayogi manglebur ikang manah, sanghyang manah manglebur idep, sanghyang idep anglebur sanghyang sabda, sanghyang sabda anglebur sanghyang manon, Ong Sang Bang, sanghyang upas krayap, upas dedek, upas barwang sca upas, tka lebur, Ong sanghyang manon manglebur upas, mlela upas antu, upas brahma, cetik balu nyah (Ya Sang Kutamaya, melebur Dewa Gamayogi, melebur pikiran dan akhirnya melebur bisa dan racun)


64a. ulêr agung syama pada lêbur, upas warangan, upas karumani sami pada lêbur, ong kita upas tawun, upas puru-purū, akar gatêl, upas būntakā, sara wtunya pada lêbur, ong sanghyang lêbūr, pisaccā dngên, paddā lêbūr yāśwaddā. Nihan balyane ring sarira, den kumawruhākna sangawa kadharman, nawang uśaddi, samangaran saratna lamalā, umungguh ring bayuna saratna wiseṣā, umungguh ri bayu ptak, ya anambaning bayu sunya, urip saduk aku larā, wruh ku māngaran bayu wisya, magnah ring pagantungane, mwah di papuswane, makadi bayu agni rupane, ya amulangin wisya, wisya ikang mulangin mrêṭane, mrêttha ikā, matmahan dadi wisya, dadi bayu maling, yan mawêtu dadi baya larā, matmahan mangañcuk manunggek, mala umiḍêr, ya iku ba-

64a. uler agung syama pada lebur, upas, warangan, upas karumani sami pada lebur, Ong kita upas tahun, upas puru-puru, akar gatel, upas buntaka, sara wetunya pada lebur, Ong sanghyang lebur, pisaca dengen, pada lebur ya swada”. Inilah yang dinamakan dukun di dalam diri, yang harus diketahui oleh orang yang mendalami ajaran kebenaran dan oleh para dukun, yakni: yang dinamakan saratna lamala, yang berada di aliran nafas bernama saratna wisesa, berada di bayu putih, sebagai penyembuh bayu sunya, hidup ketika aku sakit, aku tahu apa yang dinamakan bayu wisya, berada di pegantungan dan di jantung, seperti bayu agni rupanya, itulah yang jatuh penyakit, penyakit itu menimpa makanan, sehingga makanan berubah menjadi penyakit, menjadi bayu maling, yang kemudian muncul menjadi penyakit berbahaya, terasa seperti menusuk-nusuk, beredar, itulah


64b. yu ne putih, paling jro wtêng, samagnah ring tanêng, matmahan dadi larā gatêl, matmahan dadi wisya ika, yehnya matmahan makudus bayu nikā dadi lara gatêl, mtu gatêl kayekā, ya magnah ane ngambêl bayū ikā, glisnya punah wus ikā. Iki pangawasan bayu larā, lwiranya mantra kayeki, maka usada bayunya, ma, ong ang śing ong mang ung ong, sanghyang indra kari sumpumakā, ong yang iśwara ring sābda, sanghyang mahisorā ring hati putih, sanghyang yammā ring cangkêm, sanghyang rudra ring usus, sanghyang brahmā ring hati, yang kalā sakti ri wadhuk, sanghyang sambu ring pahlêddan, sanghyang mahādewa ring ungsilan, sanghyang śiwā ring papusuhan, matapakkan kama pañca mala bhūṭa, sang bayu anoman ring tngên, bayu anggadā ring kawah, ba-

64b. bayu putih, tersesat di dalam perut, lalu diam di dalam taneng menjadi penyakit gatal, menjadi racun. Airnya meluap menjadi aliran gas, menjadi penyakit gatal, sehingga muncul gatal-gatal. Setelah itu, semua penyakit itu punah. Inilah cara mendeteksi aliran tenaga pasien pada saat mengobati pasien. Rapalkan mantra berikut: “Ong Ang Sing Ong Mang Ung Ong, sanghyang indra kari sumpumaka, Ong hyang iswara ring sabda, sanghyang mahisora ring hati putih, sanghyang yama ring cangkem, sanghyang rudra ring usus, sanghyang brahma ring hati, hyang kala sakti ri waduk, sanghyang sambu ring paheledan, sanghyang mahadewa ring ungsilan, sanghyang siwa ring papusuhan, matapakan kama panca mala bhuta, sang bayu anoman ring tengen, bayu anggada ring kawah, bayu (Ya Tuhan dalam wujud para Dewa yang berstana di sudut-sudut tubuh manusia, semoga dapat memberi kekuatan dan kehidupan)


65a yu anilāring ngampru, bayu sugriwā ring pupu tngên, bayu subali ring pupu kiwā, samana bayu nira kabeh, ong bwane pūrwwa yanti para dhanwet, ma, nama śwahā, ong kṣama bayu kunda ri nwonala śwahā, ong sanghyang bayu mahamrêttha sañjiwani, swamāsing rat kasandandanan padha rumattha ring iwak sarira ni ngulun, ong sanghyang amrêttha sarwwadi nama śwahā. Nihan krammaning amlas rare, manunas pamlas ring bhaṭarā brāhmā, manunas toya acedok, bantênya canang buratwangi, lêngāwangi, atanding, taluh syap, 1, bsik, pjang ring longan. Raris tunden rarene nyêmak, taluh ikā, di sampune jmākkā, raris turuhin rarene toya ikā, uli di galare, antuk panyapuh nyonyo ikā. Malih śa, bun kantawali, macakcak, dening rare bla-

65a. anila ring ampru, bayu sugriwa ring pupu tengen, bayu subali ring pupu kiwa, samana bayu nira kabeh, Ong bwane purwa yanti para dhanwet, nama swaha, Ong ksama bayu kunda ri nwonala swaha, Ong sanghyang bayu mahamreta sanjiwani, swamasing rat kasandandanan padha rumata ring awak sarira ni ngulu, Ong sanghyang amreta sarwadi nama swaha”. Inilah cara menghentikan bayi menyusu, dimohonkan restu kepada Batara Brahma, dengan sarana air 1 gayung, disertai sesajen canang buratwangi, lengawangi, 1 tanding, telor ayam 1 butir ditaruh di bawah tempat tidur. Lalu bayi disuruh mengambil telor itu, setelah telor itu diambilnya, siramlah bayi itu dengan air dalam gayung dari atas tempat tidur, sebagai sarana pemunah susu itu. Ada lagi sarana lain yaitu sulur kantawali ditumbuk, ambil airnya


65b. s anggen msêngin nyonyon memenya. Mwah śa, taluh syap 1, toya mwaḍah sibuh, canang atanding, tunasan toya ring sanggar kamulane, taluh ikā tangkêb den guwungan, sarêng ne ngabā ring rarene, nyak taluh ikā, sampun jmakā, raris turūhin rare ikā, antuk toya ikā. Pangoles nyonyon memenya, śa, bun kantawali, acanggah, raris sosolesin nyonyon memenya. Malih pamlas rare, śa, jinah 10 keteng, guntingin ring komarane, bantênya pras atanding, iwaknya ayam bwik pinanggak, pras ika dagingin kantāwali tlung guli, anggen mangusap nyonyon memene, jinah ika kon rarene nymak jinah ika, ayabin rare ika. Iti sasapan nyamprit twi nggahe nyamprit, ma, uh satompel, êdda mahi, ênduh, 3, tka lwar.

65b. dipakai membasuh susu ibunya. Atau dengan sarana telor ayam 1 butir, air dalam sibuh, canang 1 tanding, dimohonkan air suci di sanggar kamulan. Telor ayam itu ditaruh di bawah sangkar ayam bersama orang yang menggendong bayi. Bayi disuruh mengambil telor itu, setelah telor diambilnya, lalu bayi disiram dengan air suci itu. Sebagai pengoles susu ibunya, sarananya adalah sulur kantawali 1 dahan. Ada lagi sarana menghentikan bayi menyusu, yaitu uang logam 10 biji, digantung di komara, disertai dengan sesajen pras 1 tanding dan daging ayam buik. Sesajen pras itu diisi sulur kantawali 6 cm, dipakai menggosok susu ibunya. Suruhlah bayi itu mengambil uang logam tersebut. Inilah mantra untuk nyamprit: “Uh satompel, eda mai, enduh, enduh, enduh, tka lwar”(Hai Satompel, jangan kesini, takluk, takluk).


66a. Iki mantran ngamatyang dharmma, ma, ah tka sirêp matan maling, tka sirêp matan duṣṭā, tka sirêp, 3. Mantrān mangun rare, ma, ong yaṣtangi sira lare tuñjung, asuci sira tka singlar. Mañjusan rare, ma, ong ṣadya tangi sira banyu magnakan, sarimuna jalanda magah, syakulah, jêng, 3. Mantrān nuwes ari-arin wong rare, ma, sdan alapên mrêtthajiwa nyaṇnā. Mantra rare aturu, ma, pukulun dya ta bhatara hara, apomaha turu sira laren hulun. Ta, rare anangis saddā klar, śa, kaśunā jangū, ulig, basmakna rare anangis, ma, ong sarūṣya jotangko manon, saprina śiwa ya śwahā, sapangnya bhūṭa kalā manuṣā kalā kasih, daitya dhandawā bhūṭa yak’si, tumbal tuju gamarannan, takṣu widhyadharā tka sāmmi padda wlaś aśih, mwah padda patuh, angêmpu jiwa rare ningsun. Ta, rare nangis rahina wngi, śa, akah

66a. Inilah mantra membunuh dharma: “Ah tka sirep matan maling, tka sirep matan dusta, tka sirep, sirep, sirep”(Hai datang takluk mata pencuri, datanglah dan takluk). Mantra untuk membangunkan bayi: “Ong yastangi sira rare tunjung, asuci sira, tka singlar”(Ya Engkau bayi tunjung, sucilah engkau). Mantra untuk memandikan bayi: “Ong sadya tangi sira banyu magenakan, sarimuna jalada magah, syakulah, jeng, jeng, jeng”(Hai bangunlah air bagaikan gumpalan awan). Mantra untuk memotong tali tembuni: “sedan alapen mretajiwa nyana”(Hamba memetik sumber kehidupan). Mantra untuk menidurkan bayi: “Pukulun dya ta bhatara hara, apomaha turu sira raren hulun”(Bhatara Hara, hamba mohon agar bayiku tidur nyenyak). Obat untuk bayi suka menangis, sarananya adalah bawang putih, jangu, dilumatkan, lalu ditempelkan di antara kening bayi. Mantranya: “Ong sarusya jotangko manon, saprina siwa ya nama swaha, sapangnya bhuta kala manusa kala kasih, daitya danawa bhuta yaksi, tumbal tuju gamaranan, taksu widhyadara tka sami pada wlasasih, mwah pada patuh, angempu jiwa rare ningsun”(Ya Dewa Sarusya, Siwa, Bhutakala, Manusia, Detya Denawa, Tumbal, Bidadara, datanglah dan kasihilah serta lindungi bayi kami). Obat untuk bayi suka menangis siang malam, sarananya adalah akar


66b. silāgwi, tmutis, triktukā, pinipis, pupukna śiwadwaraning rare. Ta, rare klar anangis rahina wngi, sa, abuning pawon, jumput, 7, jumput, ulig di dambar, taterekna gidatnya rare ika. Mwah yaning rare gadak, ma, ong byah udhat, śa, lontar surat mantra iki. Ta, rare tan harep āmangan, śa, muñcuk sêmbung, sumanggi gunung, rwaning pepe 3, bidang, kunir, tingkih, pinipis, kinlā sami, we banyuning bras, inum. Ta, rare matah-mutah, śa, kunir, ckuh, majakling, ktumbah, we bras, uyah, wedangaknā, wus ratêng, inūm. Ta, rare mawatuk, śa, carmman gatep, nyuh tunu, gulāśawi, uyah arêng, pinipis, inūm. Ta, rare karogan-rogan, tani karwan tagih, śa, lontar surat kaya rakṣasā brahosya, litṣyahā, wus puput masurat, glangakna rare ikā. Iti

66b. silagui, temulawak, bawang putih dan jangu, ditempelkan di ubun-ubun pasien. Obat untuk bayi suka menangis siang malam, sarananya adalah abu dapur 7 jumput, diulek di atas kursi panjang, lalu dioleskan di dahi bayi. Mantra untuk bayi gadak: “Ong byah udhat”. Mantra itu ditulis di atas daun lontar. Obat untuk anak-anak tidak mau makan, sarananya adalah pucuk sembung, semanggi gunung, daun pepe 3 lembar, kunir, kemiri, dilumatkan, direbus, diisi air beras dan garam, setelah matang diminum. Obat untuk bayi sering muntah-muntah, sarananya adalah kunir, kencur, majakling, ketumbah, air beras, garam, direbus, setelah matang diminum. Obat batuk untuk anak-anak, sarananya adalah kulit pohon gatep, kelapa bakar, gulasawi, garam hitam, dilumatkan lalu diminum. Obat untuk anak-anak karogan-rogan, menangis rewel, sarananya adalah lontar digambari raksasa, ditulisi kalimat “brahosya, litsyaha”. Setelah selesai ditulisi, lontar itu digelangkan pada tangan bayi. Inilah


67a. mantranya, ma, ong ah śwah pattha ah, ong brah salitsahā. Ta, rare iñja, śa, tumisi kakul, gsêngakna, we lêngis tanusan, olesaknā. Ta, rare iñja, śa, rwaning tlêng putih, don kacêmcêm putih, uyah uku, we cukā, pinipis, wdaknā. Ta, rare iñja, śa, rwaning kêm, isin tingkih, tmutis, isen, kunir, pinipis, wdaknā. Ta, rare bdaṣā, śa, ulungan don tingkih, carmman kalihasêm, bawang tambus, adas, uyah uku, sêmbaraknā. Iki pamuwung bdaśā mwang tumbwan, śa, don suren, rwaning tmên, kunir, isen, tmutis, bawang, uyah ukū, sêmbaraknā. Ta, rare pjên, śa, sulur waringin, wwading silagwi, bawang ngadas, pinipis, arapaknā. Ta, rare pjên, śa, akah pucuk putih, don undis, don dêmung, bawang tambus, pinipis, banyuning bras, tahap. Ta, rare pjên, don kate-

67a. mantranya: “Ong Ah swah pata Ah, Ong brah salitsaha”. Obat bayi menderita sakit injo, sarananya adalah tumisi kakul, dibakar, diisi minyak kelapa, untuk obat oles. Obat untuk bayi menderita injo, sarananya adalah daun teleng putih, daun kedondong putih, garam yodium, air cuka, dilumatkan untuk bedak. Obat untuk bayi menderita injo, sarananya adalah daun kem, isi kemiri, temulawak, laos, kunir, dilumatkan untuk bedak. Obat bayi menderita sakit bedasa, sarananya adalah daun kemiri yang sudah rontok, kulit pohon kaliasem, bawang tambus, adas, garam yodium, diramu untuk menyembur pasien. Inilah sarana untuk penawar sakit bedasa dan tumbuwan (jenis cacar air), sarananya adalah daun suren, daun temen, kunir, laos, temulawak, bawang, garam yodium, diramu untuk menyembur pasien. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah sulur beringin, akar silagui, bawang, adas, dilumatkan untuk menggosok pasien. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah akar kembang sepatu putih, daun undis, daun demung, bawang tambus, dilumatkan, diisi air beras, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah daun ketepeng,


67b. peng, akah mêr, base nguddā, bawang ngadas, pinipis, arapaknā sisikanya. Ta, rare pjên, śa, carmman tuwi, wwading kasinen, bawang tambus, we asaban candanā, jênggi, inum. Ta, rare pjên, śa, base ne ngudda dhūmlā, tmurose, akah bêngêl, we iñjin, uyah uku, patinya inum. Ta, rare pjên, śa, base ne dumlā. Ta, rare pangêmpêt rah, śa, kasinen sakawait, uyah irêng, tahap. Ta, rare lêlêngêdan, śa, bungsil miyeh gdig, pongpong, trasi bang, ra, mnyan madhu, tambus āpang lêpah, pinipis, inūm, ampasnya anggen wap wāngkong, mwah tkanning sikṣikanya. Ta, rare pjön, mtu nanāh, mwah gtih, śa, carmman twi putih, arapin gulā pānggang, haywa winalik, bawang tāmbus, pinipis, inūm. Ta, rare lêlê-

67b. akar mer, sirih muda, bawang, adas, dilumatkan untuk menggosok bagian perut di bawah pusar. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah kulit pohon turi, akar kasinen, bawang tambus, air cendana, jenggi, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah daun sirih muda, temurose, akar bengkel, air ketan hitam, garam yodium, diambil saripatinya untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita disentri, sarananya adalah daun sirih setengah baya. Obat untuk menghentikan darah, sarananya adalah daun dan akar kasinen, garam hitam, diramu untuk diminum. Obat untuk anak-anak menderita sakit lelengedan, sarananya adalah putik kelapa, pongpong, terasi merah, diramu dengan kemenyan, madu, ramuan itu dipendam dalam abu panas hingga matang, lalu dilumatkan, disaring untuk diminum. Ampasnya dipakai menggosok pinggang dan bagian perut di bawah pusar. Obat untuk anak-anak menderita disentri, kotorannya bercampur nanah dan darah, sarananya adalah kulit pohon turi putih ditaburi gula, dibakar, jangan dibolak-balik, diramu dengan bawang tambus, dilumatkan, disaring untuk diminum. Obat untuk anak-anak


68a ngêddan mwang pjên, śa, carmman kandanggā, akah kêndal batukā, cārmman twi putih, panggang sami, ra, sarilungid, bawang tambus, pinipis, arapāknā. Puput sinurat ring dinā, a, u, laṇdêp, iśaka warṣā, 1884, druwen Ida Made Suyatna Wiguna-Sidemen-Karangasem.

68a. menderita sakit lelengedan dan disentri, sarananya adalah kulit pohon kenanga, akar kendal batuka, kulit pohon turi putih, semua ramuan dipanggang, diramu dengan sarilungid, bawang tambus, dilumatkan untuk obat gosok.

(Lontar ini) selesai ditulis pada hari Selasa Umanis wuku Landep, tahun 1884 Saka (1962 M), milik Ida Made Suyatna Wiguna-Sidemen-Karengasem.

 




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

HALAMAN TERKAIT
Baca Juga