Tata Cara Nyukat & Nyakap Karang serta Membangun Rumah Bali


 

Ukuran Halaman Rumah

Ukuran halaman rumah adalah antara bale daja dan bale tengah. Menggunakan ukuran tampak si pemilik rumah. Diberi hitungan satu urip tampak ngandang si pemilik rumah.

Ketekan pawilangan (hitungan) sapta bilangan. Apabila :

  • Satu = Bale Banyu – pedatengan sang wawu rauh = banyak didatangi tamu serta rejeki.
  • Dua = Sanggah Waringin – kerauhan kadang warga = banyak didatangi tamu dan handai taulan.
  • Tiga = Gedong Simpen – inih, sugih pirak rajata  hemat dan banyak harta.
  • Empat = Gajah Palesungan – enggal sadia nanging kageringan tur kaparaning maling = banyak rejeki namun sakit-sakitan dan kemalingan.
  • Lima = Macan Pancuran = keni pisuna tan pegatan = banyak fitnah .
  • Enam = Warak Aturon = tukaran/rebat, tan pegating ala = cekcok dan banyak masalah
  • Tujuh = Gedong Punggul – kepatian, doyan kaputungan = kematian dan susah keturunan

Sukat (ukuran) menggunakan catur wilangan ialah menggunakan ukuran tampak dengan urip atampak ngandang. Apabila :

  • Satu = merekak – sigug = buruk
  • Dua = bucicak – lamis = buruk
  • Tiga = masigi- bogaasih = baik
  • Empat = nalentuh – ndewek  = madya

Ukuran halaman menggunakan Tri Wilangan dengan urip satu tampak ngandang :

  • Satu = rara/nista  = buruk
  • Dua = roga/madya = sadarana = baik dan seimbang 
  • Tiga = rahayu/rahayu = baik

Ukuran halaman menggunakan Tri Wara juga menggunakan tampakan dengan urip atampak ngandang. Apabila :

  • Satu = Wahyu adalah tempat untuk bale tengah
  • Dua = Byantara adlah tempat untuk bale daja
  • Tiga = Dora adalah tempat untuk menuju pintu keluar halaman.

Ukuran halaman yang membentang dari arah timur ke barat juga menggunakan sesa/atampak ngandang ditambah urip:

  • 1 tampak = polih boga = banyak harta
  • 2 tampak = kweh bakti = banak kerabat
  • 3 tampak = luwih guna = banyak rejeki
  • 4 tampak = werdi mas/pirak = banyak harta
  • 5 tampak = kebrahman /tukaran = banyak cekcok
  • 6 tampak = werdi guna = banyak rejeki
  • 12 tampak = sugih nanging sakitan = banyak harta tapi sakit-sakitan
  • 13 tampak = luwih dana / bares = banyak kedermawanan
  • 14 tampak = danawan/bares = suka berderma
  • 16 tampak =  werdi bakti/ayu = banyak orang hormat
  • 21 tampak = luwih yasa = banyak jasa
  • 22 tampak = kweh bakti =  banyak kebaikan di sana dihormati orang
  • 23 tampak =  luwih guna  = banyak rejeki
  • 24 tampak = sugih mas/perak = banyak harta
  • 25 tampak = lintang suka banyak sukanya
  • 26 tampak = luwih dana  = banyak berderma/sedekah
  • 32 tampak = sugih mas = banyak harta
  • 33 tampak = werdi guna = banyak rejeki

Pengurip / sesa sukat (ukuran) haralam rumah, menggunakan tampak ngandang yang punya rumah

  • Sesa 3 = werdi mas =  banyak harta
  • Sesa 4 = luwih suka = banyak senang
  • Sesa 8 = kweh teka jenek = banyak orang atau harta datang menetap
  • Sesa 16 =  suka mageng = banyak harta dan sejahtera
  • Sesa 20 = werdi duka = sejahtera
  • Sesa 23 = kasukan teka luwih = banyak mendapatkan kebahagiaan
  • Sesa 24 = werdi mas = banyak harta dan kebahagiaan
  • Sesa 26 = dana =  banyak harta dan dermawan
  • Sesa 28 = kweh teka jenek = banyak
  • Sesa 33 = suka bakti luwih = banyak kerabat yang peduli
  • Sesa 40 = suka teka makweh = banyak harta
  • Sesa 27 = luwih putri, mas perak = banyak anak, banyak harta.

Mantra untuk nyukat

Untuk menampilkan bagian ini, diperlukan
Login Membership

Besarnya sesaka (Tiang)
  • Jika ukurannya 100 gemet, maka tergolong utama
  • Jika 111 tergolong ukuran madia
  • Jika 100 geger tergolong ukuran nista
  • Jika lebarnya 5 guli atau 111 (jinah bolong) disebut Brahmana sandi
  • Jika 4 guli tengah bernama Singa Pramana
  • Jika 4 guli disebut catur raga adnya adnyana
  • Jika 3 setengah guli, disebut pintu guna
  • Jika 3 guli, disebut Tri Adnyana

Catatan : 100/111 gemet = sebesar 100/111 uang kepeng ditumpuk.

1 guli = sepenggal potongan jari tengah

Panjang sesaka
  • Jika panjangnya 25 rahi dengan urip satu jari kelingking, bernama Prabhu alungwaning srama.
  • jika panjangnya 33 rahi dengan urip aguli tujuh, bernama Dewa masang kerti. Jika tanpa pengurip, maka sangat berbahaya, disebut dengan prabhu anglong jiwa, dimanaperut akan bengka (kembung) mati embet (airnya tak bisa keluar), dan sakit menagun pahalanya.
  • Jika panjangnya 21 rahi, dengan urip anguli madia bernama Prabhu murti ring jinem. Kalau uripnya nista maka disebut dengan prabu ngunya, dimana pahalanya adalah sering kena amuk, dan sakit bereg (beri-beri)
  • Jika panjangnya 22 rahi, urip satu guli telunjuk, bernama Prabhu Nyakra Negara.
  • Panjang 21 rahi, urip satu guli tujuh, bernama Dewasih.

Untuk pendeta baik  digunakan :

  • Panjangnya 21 rahi, urip satu nyari, baik untuk ksatriya dan pendeta.
  • Panjang 19 rahi, urirp satu guli linjong untuk wesia Tanpa pengurip menyebabkanbengka (kembung).
  • Panjang 21 rahi, tanpa urip, penghuninya akan sakit-sakitan, kurang panganm dan cepat meninggal.
  • Panjang 20 rahi, tanpa urip maka tidak mendapatkan kerahayuan, sering mendapat fitnah, dan tak henti-hentinya kesakitan.
  • Panjang 19 rahi, tanpa urip, akan boros, suka dibuat susah oleh anak-anak.
Ukuran Panjang Sesaka
  • Panjang 19 rahi, urip satu guli linjong, untuk  wesia dan sudra.
  • Panjang 20 rahi, urip auseren telunjuk, kusuma ratih namanya, baik untuk patih
  • Panjang 20 rahi, urip satu nyari kelingking, baik untuk raja
  • Panjang 20 rahiurip aguli, prabu ngerebut kedaton. Untuk raja.
  • Panjang 20 rahi, urip setengah rahi acaping, bernama Sang Hyang Kunda Byuh.
  • Panjangnya 20 rahi, urip setengah rahi, bernama Sang Hyang Sidana baik untuk brahmana, walaka dan wesia.
  • Panjang 20 rahi, uripnya setengah caping bernama Sang Hyang Kumara Yadnya.
  • Panjangnya 20 rahi, urip acaping setengah rahi, bernama Udaya Geni.
  • Panjangnya 20 rahi, urip anyari kacing, bernama Dewa Sih.
  • Panjangnya 22 rahi, urip acaping ditambah setengah rahi, bernama Sang Hyang Kumba Rat.
  • Panjangnya 23 rahi, urip anyari kacing bernama Bhatara Sih.
  • Panjangnya 21 rahi, urip anyari kacing bernama Bhatara Sih
  • Panjangnya 21 rahi, urip aguli linjong, bernama Dewa Sih.

 Catatan : 1 rahi = 1 lebar tiang

Ukuran Pepelutan Sesaka Bale

Di bawah tegak lambing, kepalanya 2 rahi, panjang sulurnya satu rahi, badannya 5 rahi, uripnya asulur paduraksa arahi, jongkok asu arahi teken acaping, ujung (tanggu) sunduk arahi, tanggun lambing arahi maurip aguli madu.

Ukuran Rongan Bale

Ukuran rongan panjang (panjang ruangan bale=bale) :

  1. Atebah sesaka, urip asirang agemet, bernama mantra asasaran.
  2. Atebah sesaka, urip asirang dengan anyari kacing, bernama Dewi Anangkil, ayu penghuninya.
  3. Atebah sesaka, urip arahi lwih akepuh tunggul, bernama Mitra Sih, disukai masyarakat
  4. Atebah sesaka, urip 2 ragi ring acaping, bernama Mantri Wijaya.
  5. Atebah sesaka, urip 2 rahi, dengan tiga jari, bernama Jiwa Merta.
  6. Atebah sesaka, urip kurang dari asirang, bernama NgundangNeluh, diseukai mahkluk halus.
  7. Atebah sesaka, urip 2 sirang ngemet, bernama Sang Hyang Rwa Murti. Penghuni cepat kayaa.
  8. Atebah sesaka, urip 3 nyari dengan atelek bernama Sang Hyang Taga Susah. Penghuninya kurang makan dan minum.
  9. Sesaka dengan lebih dengan kaki pendek, ditambah dengan pengurip setengah caping bernama Kali Kama Sakti.Enghuninya pikirannya tak tentram, sering dituduh ngeleak.
  10. Atebah sesaka lwih setengan leng suku bawak maurip acaping. Sanghyang Durga Asandi Murti namanya. Penghuninya sakti, banyak harta emas, kata-katanya bertuah, namun sering kaputungan(sulit keturunan)
  11. Atebah sesaka maurip abates bawak, prabu namanya.
Lebar Rongan Bale 

Panjang sunduk dibagi dua, sebagian dipakai bagian dalam, lipatkan tiga kali dipakai bagian dalam sunduk panjang bernama Sunduk Gamanik. Akan murah rejeki dan baik bagi penghuninya.

Ukuran Dedeleg Bale
  • Lebar untuk dedeleg Bale Gede adalah 3 rahi dengan urip acaping.
  • Untuk bale Singasari adalah 2 rahi lebarnya, panjangnya sama dengan sunduk pendek kurang atanggu (bagian luar dari tiang) atau selisih anjar panjang dengan anjar bawak ditambah 2 rahi urip aguli-tujuh.
Ukuran Iga-Iga Bale
  • Usuk Bale Gede lebarnya adalah atanggan lambang dengan satu rahi menuju ke purus.
  • Panjangnya rusuk itu dibawah kelingking, empat lengkat dengan urip empat jari, dengan lubang tari arahi.
  • Untuk bale mundak sakenem (bertiang enam), tanggun-nya tiga rahi jabaning sapaumahan.

Perhitungan iga-iga bale:

Sri

Werdhi

Naga

Hyang

Mas

Perak

1

2

3

4

5

6

 

  • Sri             : untuk jineng
  • Werdhi     : untuk bale daja
  • Naga        : untuk angkul-angkul
  • Hyang      : untuk merajan
  • Mas         : Untuk bale selain bale daja
  • Perak       : untuk dapur dan bale
Ukuran Bebataran Bale

Ukurannya menggunakan kepalan tangan lima jari si pemilik rumah, dimulai dari bawah ke atas. Perhitungannya ada tiga jenis:

Ukuran menggunakan 5 kepalan tangan (dihitung dari bawah):

  • Candi, untuk Bataran Parahyangan
  • Watu, untuk Bale
  • Segara, untuk Penyerung Semer (pinggiran sumur)
  • Gunung, untuk Bale Daja
  • Rubuh, adalah tak baik untuk apapun, menyebabkan pendek umur atau kecelakaan. 

Misalnya : didapat bataran bale (5+2) maka akan menemukan watu. Bila (5+4) akan mendapatkan Gunung.

Ukuran menggunakan 3 kepalan (dihitung dari bawah)

  • Suka adalah baik
  • Duka adalah buruk
  • Kepanggih adalah buruk

Misalnya: 3+1 = suka.

Ukuran untuk 2 kepalan : (dihitung dari bawah):

  • Suka adalah baik
  • Duka adalah buruk

Misalnya: 2+1 = suka

Ukuran Sendi
  1. Tinggi sendi sesaka di atas bebataran di bawah sesaka.
    • Satu rahi adalah Rara yang artinya buruk
    • Dua rahi sesaka adalah Roga yang artinya buruk
    • Dua setengah rahi sesaka adalah Rahayu adalah utama
  1. Lebarnya bagian atas sendi, satu rahi (arahi) sesaka lebih dua jari
  2. Ukuran dasar sendi adalah 2 rahi seperempat sesaka.

Di bawah sendi, dasarnya harus diberi duk dan kepeng diikat dengan benang Tri Datu, dibungkus daun dadap.

Ukuran Likah (penyangga galar)
  • Likah adalah baik
  • Wangke adalah buruk
  • Wangkong adalah buruk sering sakit.

Kelipatan 3 ditambah 1

Misalnya: 3+1 = suka

 

Sikut Sesaka Jineng

Ukuran untuk sesaka/klumpuk/klingking adalah :

Besarmya sesaka jineng/klumpuk/klingking:

  • Amusti adalah utama (dari pangkal kelingking sampai dengan ujung ibu jari tangan)
  • Asangga adalah madia (satu genggaman)
  • Satu sewelas adalah nista (111 tumpuk uang kepeng)
  • Klingking/glebeg besar sesaka 2x lipat urip anyari kacing (setebal jari kacing)

Panjang sesaka jineng :

  • 18 rahi, urip anyari kacing adalah utama, Bhatara Sih namanya.
  • 18 rahi, urip atelek adalah madia, bernama Bhatara Amasang Lunngguh.
  • 18 rahi, urip aguli adalah sedang saja (madia)
  • 18 rahi, urip aguli, utama sekali bernama Bhatara Amasang Lungguh.
  • 14 rahi, urip satu guli linjong, bernama Bhatara Masang Kerti = utama
  • 14 rahi, urip anyari linjong adalah Asihin Dewa madia
  • 17 rahi, urip aguli, bernama Bhatara Masang Lungguh = utama
  • 14 rahi, urip 9 guli, bernama Dewa Wyakanda = ayu (baik)
  • 14 rahi, urip 10 guli, Sang Hyang Dasa Resi namanya = suka (baik)
  • 14 rahi dengan uripnya 11 guli bernama Sang Hyang Eka Dasa Rudra, sangat baik.
  • 14 rahi, urip saguli telek = madia (tidak terlalu baik, dan tidak jelek)
  • 14 rahi, urip satu nyari kacing = madia

Adegan di bagi tiga dan sebagian menjadi muka, sebagian menjadi bangkyang (pinggang) sedang sisanya untuk ukuran adegan.

  • Uripnya 2 guli bernama Candra
  • Uripnya 3 guli bernama Raditya
  • Uripnya 4 guli bernama Kumbha
  • Uripnya 5 guli bernama Sika
  • Uripnya 10 guli bernama Bayu
  • Uripnya 11 guli bernama Teja
  • Uripnya 9 guli bernama Wiyat
  • Uripnya 8 guli bernama Apah
  • Uripnya 7 guli bernama Akasa

Midangannya seguli (sepotong jari) dibagi tiga. Satu bagian sebagai wantil, dua bagian sebagai damawacak. Uripnya :

  • 2 guli = Candra
  • 3 guli = Raditya
  • 4 guli = Kumbha
  • 10 guli = Bayu
  • 11 guli = Teja
  • 9 guli = Wiyat
  • 8 guli = Apah

Guli aksara (pilih salah satu, apabila tidak berurip cepat mati sang undagi, ala sang maumah.

Kaki bawah Jineng :

  • Sahasta di bawah lahit, dengan urip 8 guli, bernama Asta Resi
  • Sahasta di bawah lahit, dengan urip 9 guli, bernama Dewa Nawa Kanda
  • Sahasta di bawah lahit, dengan urip 10 guli, bernama Sang Hyang Dasa Rsi
  • Sahasta di bawah lahit, dengan urip 11 guli, bernama Sang Hyang Eka Dasa Rudra.

Apabila mengikuti ukuran di atas maka akan mendapatkan ayu utama, luih ayu, suda mahening manah, asihing hyang (kebaikan dan keutamaan, pikiran bersih dan suci, serta dikasihi para dewa).

Ukuran Kencut

Lebarnya dua rahi, dengan urip seteba pahat dan tebal satu rahi. Tebal, lebarnya adalah satu rahi, mesari dan tebalnya apaduraksa sedangkan lebarnya adalah asirang asari.

 

Ukuran saka Meru dan Jineng

Besarnya adalah satu cengkang = madia, satu sirang tangan = utama, dan satu musti = nista.

Untuk tingginya adalah :

  • 18 rahi, uripnya satu jari kelingking, baik untuk meru atau lumbung, bernama Asta Dasa Rudra.
  • 17 rahi dengan uripnya aguli, bernama asta telengdia baik untuk gelebeg atau klumpu.
  • 16 rahi dengan uripnya acaping madu, bernama Dasa Jana. Baik untuk jineng.
  • 15 rahi uripnya adalah aguli linjong, bernama Sri Kusuma Dewa baik untuk jineng.
  • 14 rahi uripnya auseran lenjong, bernama Sri Awusungan baik untuk jineng.
  • 13 rahi dengan uripnya 2 guli, bernama Sri Teka.
  • 12 rahi dengan uripnya satu guli linjong, bernama Sri Maha Dewi, baik untuk apa saja.
Pengiring Jineng

Setengah tiang, lebih setengah pengurip satu guli asampel (bagian kiri) dan besarnya setengah tiang. Bila tiang itu dibagi tiga sebagaian dipaai menambahi dan bagian lain (asampel ) sebihkan satu guli. Dan bubu-nya sama dengan, sunan –nya kecuali pepurus dengan pepurus, sama-sama boleh. Silahkan memilih!

Pengalap Rongan Jineng

Rongan jineng dibagi empat, separo dipakai sunduk dan yang pendek, tetapi sama-sama mengambil ke dalam tiap-tiap satu rahi.

Panjang rongan: ambil pengembed sunan-nya, dipakai pengemped pengiring. (supaya pasti kedua belah pihak dan tempat saka/tiang dipakai mengurangi/penedel sunduk penjangnya

Pengalap Kapit Udang

Ambil di luar tiang tempat sunduk pendek, salah satu dipakai kapit udang.

Pengemped Iga-iga (dibawah lambang)

Agar tepat dengan ujung tengah langki. Tempat lilitan pada pertengahan pengemped satu rahi di atasnya. Di atas kurangi satu rahi yempat kapit udang. Apabila jineng kelihatan kurang harmonis atau kelihatannya kurang seimbang, maka jangan memotong. Mengurangi agar lebih kecil tidak boleh dilaksanakan. Tetapi apabila memperbesar jineng adalah sangat baik. Giri teka namanya, rejeki makanan, minuman, mas perak.




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Buku Terkait
Baca Juga