Tenung dan Diagnosa Penyakit di Usada Rsi Bawa


21a. oganya aparebut kulit, dagingnya, yan to maman, ipah, nyama, kaponakan, sengit sanget, anggenya geringe kesyab-kesyab tur kambuh sakite, panabanya panes, sawahe wetan, kidul, kulon, padha ngapi kapit, tur ya ngapit pangkung, mapetpet ring panabanya, genah maumah panes, lebah galintung, hana kayu ageng ring pakarangane panes, unggwaning tangan-tangan agantung ring kuna, tur kayu magetih ring karang

ogan-nya merebut kulit, daging, jika itu paman, ipar, saudara, keponakan, tiba-tiba marah, itu yang menyebabkan sakitnya terkejut dan sering kambuh sakitnya, panaban-nya panas, sawah di timur, selatan, barat, saling mengapit, dan juga mengapit jurang, berhimpitan pada panaban-nya, tempat rumahnya panas, lebah galintung, ada kayu besar pada pekarangan yang panas, karena ada tangan-tangan tergantung dahulu, dan ada pohon berdarah di pekarangan

21b. panes, tunggak dunung binacuk, lwaning longan durung rata, bale andung wakulitan, pamali banget manglaranin, karang genah wong mati, kacarik, kacrida tur parampatan, malaku tawur, hana wong teka sada adoh, andengen-dengen sukunya, kena upas tuwanya wadon tunggal, hana titi wus asanggam alor umahnya. Iki tenung Resi Ghana, sa, jembung putih tulus mesi we anyar, raris minantra we ika, ma, Om urip

21b. panas, ada tonggak yang menusuk, di bagian hulu bawah tempat tidur belum rata, balai yang andung wakulitan, itu pamali yang sangat menyakiti, pekarangan tempat orang meninggal, kacarik, kacrida dan perempatan, melakukan pembayaran, ada orang datang dari jauh, adengen-dengen kakinya, terkena bisa orang tua perempuannya yang tunggal, ada jembatan kecil yang selesai asanggam di utara rumahnya. Ini Tenung Resi Ghana dengan sarana mangkok putih mulus berisi air bersih, lalu diucapkan mantra air itu, mantra: Om hidup

22a. sarwa wesi purasani, ingsun mangke nunas kasidyaning tenung, Om sidhirastu tatastu wastu ya nama swaha. Wus minantra, raris pulang madyaning we, tingkah amulang sana mantra, muncuknya marep purwayana, nging yan wawu mulang jawum ika, yan kelem, pejah wang mangkana, yanya kambang, raris tutup jawum ika antuk sakawenang, wus matutup, metu mantra iki, ma: Om tare tare, ture ture, sarwa jagat wicet swaha, Om sidhi mandi tenungku, mantranku ping

berbagai besi berani, hamba sekarang memohon keberhasilan tenung, Om semoga apa yang dilaksanakan berhasil. Setelah mengucapkan mantra, lalu masukkan ke dalam air, cara memasukkan didasari dengan mantra, ujungnya menghadap ke arah timur, namun jika baru memasukkan jarum itu, jika tenggelam, meninggalah orang itu, jika mengambang, lalu tutup jarum tersebut dengan sarana apa saja, setelah ditutup lalu ucapkan mantra: Om tare tare, ture ture, sarwa jagat wicet swaha. Om semoga berhasil tenungku, mengucapkan mantra sebanyak

22b. 7, wus mangkana sakadi ika, wungkab jembung ika, yan marep ersanya, sarwa dewa anglaranin, yan marep utara yana, kadangnya anglaranin, yan marep wayabya, sarwa cetik ngalaranin; yan marep pascima yana, papasangan nglaranin; yan marep nariti, upas ngalarin; yan marep daksina yana, pitara nglaranin; yan marep gneya yana, guna nglaranin, yan kari sakadi kuna jawum ika, genahnya, suwe waras wang agering. Ya/-

7 kali, setelah itu lalu buka tutup jarum itu, jika menghadap ke timur laut, berbagai dewata yang memberikan derita, jika menghadap ke arah utara, kerabatnya yang memberi derita, jika menghadap ke barat laut, berbagai racun yang menyakiti; jika menghadap ke arah barat, papasangan yang menyakiti; jika menghadap ke barat daya, bisa yang menyakiti; jika menghadap ke arah selatan, leluhur yang menyakiti; jika menghadap ke arah tenggara, guna-guna yang menyakiti, jika seperti awal posisi jarum itu, lama ia akan sembuh.

23a. -/n kalebu jawum ika, aywa wisadanin, wang upakara, bantenya, canang, 4, tanding, beras acatu, jinah, 500, antiga, 1, nyuh, 1, wus matenung canang ika unggahang luhur wong agering we ika anggon ngetisin wong agering, inum, 3, sugyang, 3, rahayu phalanya, mandi sarwa laranya kabeh. Mangkana kojaring tenung iki. Iki tenung lakuning sarwa druwenya ical, a, ical utara yana lakunya, kadangnya wadon ngraksa. Yan ring, bu, dru/-

Jika tenggelam jarum itu, jangan diobati, orang itu perlu diupacarai dengan canang 4 suguhan, beras satu catu, uang 500, telor 1, kelapa 1, setelah melakukan tenung canang itu diletakkan di atas (tempat tidur) orang yang sakit, airnya digunakan untuk memerciki orang yang sakit, minum 3 kali, digunakan membasuh wajah 3 kali, itu dapat menyebabkan keselamatan, menjadi hilang penyakitnya semua. Demikian yang disebutkan mengenai tenung ini. Ini adalah tenung untuk melacak sesuatu yang hilang. Jika pada hari Selasa hilang, kea rah utara perginya, keluarga perempuan yang membawa. Jika pada hari Rabu

23b. -/we ilang, pascima malakunya. Yan ring wre, ilang, purwa yana lakunya. Yan ring, su, alang (ilang?), daksina yana lakunya. Yan ring, sa, druwe ical, ersanya lakunya. Yan ring, ra, ilang, gneyan lakunya. Yan ring, ca, druwe ilang, wayabya lakunya. Nihan tenung angusadanin, yan ring, a, dawuh, 4, dawuh, 3, dawuh, 5, ayu, mandi pwara sira. Yan ring, bu, dawuh, 1, dawuh, 2, dawuh, 7, ayu. Yan ring, wre, dawuh, 6, 8, ayu.

sesuatu yang hilang, ke Barat arahnya. Jika pada hari Kamis hilang, kea rah timur arahnya. Jika pada hari Jumat hilang, kea rah selatan atahnya. Jika pada hari Sabtu miliknya hilang, kea rah timur laut arahnya. Jika pada hari Minggu hilang, barat daya arahnya. Jika pada hari Senin sesuatu hilang, barat laut arahnya. Inilah tening untuk mengobati. Jika pada hari Selasa, jam 4, 3, dan jam 5, sangat baik, menjadi berhasilah engkau. Jika pada hari Rabu, jam 1, 2, dan jam 7, baik. Jika pada hari Kamis, jam 6 dan jam 8, baik.

24a. Yan ring, su dawuh, 1, dawuh, 4, ayu. Yan ring, sa, dawuh, 2, dawuh, 5, dawuh, 6, ayu. Yan ring, ra, dawuh, 8, dawuh, 7, ayu. Yan ring, ca, dawuh, 1, dawuh, 6, dawuh, 5, ayu. Iki tenung tatenger Desti, sa, batok ireng, madaging we anyar, raris mantrain: Om urip sira Wisnu, mungguh tengahing batok ireng, mangke tityang nunas kasidhiyaning tenung desti, Om, Om, Ing, Ah, Om (?), Ung, (tigang windu maardha candra windu). Wus winantra, pasangkena ring genahing atu/-

ika pada jam 1, 4, baik. Jika pada hari Sabtu, jam 2, 5, 6, baik. Jika pada hari Minggu, jam 8, 7, baik. Jika pada hari Senin, jam 1, 6, 5, baik. Ini tenung untuk mengecek Desti dengan sarana batok hitam berisi air bersih, lalu ucapkan mantra: Om hidup beliau Wisnu, berstana di dalam batok hitam, sekarang hamba memohon keberhasilan tenung Desti, Om, Om, Ing, Ah, Om, Ung, (tiga windu dengan masing-masing memakai arda candra dan windu). Setelah mengucapkan mantra, letakkan di tempat tidur.

24b. -/ru. Yanya molah batuk ika, tur wenya buyar uyang, nahen Desti teka, praya mangan wong agring. Yatna juga rahina wengi. Iki tenung palalabaan, nga, pet uriping panca wara, sad wara sapta wara jajar sanga, tibakena muwang tambehan, 23, anom alaba; 4, 5, tengah tuwuh alaba; kaping, 6, 7, kaping beh alaba; kaping, 8, 9, tanpa laba. Iki tenung palalaban, uriping pancawara, saptawara, sadwa/-

Jika bergerak batok itu, dan airnya bergelombang, itu benar ada Desti yang datang, akan memangsa orang yang sakit. Perlu berhati-hati siang dan malam. Ini Tenung Palalaban namanya, dengan urip panca wara, sad wara, sapta wara dijejer menjadi sembilan, berikan dan tambehan 23, dewasa berhasil; 4, 5, setengah usia berhasil; 6, 7, ke-beh berhasil; ke 8,9, tanpa hasil. Ini Tenung Palalaban, urip pancawara, saptawara, sadwara,

25a. -/ra, uriping wateknya, tibakena jinah saka roro aran jinah, ayam, bebek, angsa, sona, celeng, wedus, kebo, sampi. Manih tiba ring ayam, kangelang ngelah gawe. Tiba ring bebek, laba; angsa, laba, nora sasantun. Sona, candala; celeng, laba, wedus nirgawe. Kebo, kaleson. Banteng, rungsing. Nihan tenung kelangan, anuting saptawara. Ra, druwe ilang mitra, mangalap,

urip watek-nya, berikan uang masing-masing dua, namanya uang: ayam, bebek, angsa, anjing, babi, kambing, kerbau, dan sapi. Andai sampai pada ayam, berlimpah memiliki pekerjaan. Jika sampai pada bebek, berhasil; angsa, berhasil, namun tanpa sari. Anjing, terhalang; babi, berhasil; kambing, tanpa hasil pekerjaan. Kerbau, terlupa/kehilangan gairah. Sapi, rungsing. Inilah Tenung Kehilangan menurut saptawara. Jika hari Minggu milik hilang, yang mengambil adalah teman,

25b. den kekep ring alas, luhuring lemah, wong laki manikul, talinganya, sunggar rambutnya, kanda lambenya, bengah awaknya, warnanya carinca awaknya, bisaya. Yan kebo, sampi ilang, a, paranya, pinggiring awaknya. Yan nulu minggat, paparahanom, antekana, 4, wengi, yan teka, kejang ya, ca, drewe ilang, wong wadon mangalap, welut socanya, repi awaknya, ai paranya, mareki umahing wong, sranta suwe

disembunyikan di hutan, di atas tanah, lelaki yang memikul, ciri-cirinya agak berdiri rambutnya, kanda mulutnya, agak gemuk tubuhnya, terlihat carinca badannya, ia mungkin. Jika kerbau dan sapi yang hilang pada hari Selasa, itu bisa terdapat di samping badannya. Jika pergi, paparahanom, jika tidak datang sampai 4 hari, jika datang, kejang ia, ca, milik hilang yang mengambil adalah perempuan, welut matanya, agak kurus badannya, ai namanya, mendekati rumahnya orang, sranta lama




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

HALAMAN TERKAIT
Baca Juga