Chanakya Niti Sastra – Ilmu Politik, Kepemimpinan dan Moralitas


Memilih Sahabat

Sahabat yang sejati adalah sahabat yang selalu datang dan menyelamatkan seseorang dalam keadaan apapun. Meninggalkan seorang sahabat (dalam keadaan menderita) tidak memiliki hak untuk mempelajari kitab suci Veda, sebab percuma berton-ton teori bila tidak dilaksanakan.

Alangkah lebih baik jika memiliki sedikit teori dan selalu dilaksanakan dibandingkan memiliki banyak teori tetapi kurang dalam pelaksanaannya (Titib, 1996:378). Tujuan memiliki sahabat adalah untuk berbagi antara suka dan duka. Apabila seorang yang ada disaat suka dan tidak ada pada saat duka ia tidak bisa dikatakan sahabat.

Dalam memilih sahabat juga harus mernpertimbangkan banyak hal, jangan sampai memiliki sahabat yang hanya memanfaatkan kita saja. Dalam ajaran Niti Sastra juga mengajarkan tentang bagaimana memilih seorang sahabat. Seperti pada sloka dibawah ini:

Lokayatra bhayam lajja Daksinyamtyaga silata Panca yatra navidyante Na kuryyat tatra samgatim

Canakya Niti Sastra, I.10

Terjemahan:

Keahlian untuk memelihara kehidupan, rasa takut, rasa malu, kecerdasan dan sifat dermawan, jika kelima sifat-sifat ini tidak dimiliki seseorang, tidaklah perlu berteman dengan orang seperti itu.

Pada sloka diatas dikatakan bahwa dalam memilih teman dalam bergaul hendaknya tidak sembarangan. Apabila salah memilih teman akan berdampak juga pada diri kita. Orang yang tidak memenuhi kriteria seperti dermawan, rasa takut, rasa malu, kecerdasan dan pandai memelihara hidup hendaknya jangan dijadikan teman. Orang yang salah memilih teman dan menjadikan penjahat menjadi sahabatnya dia akan mendapatkan kebinasaan.

Samane sobhate pritih Rajni seva ca sobhate Vanijyam vyavaharestu Stri divya sobhate grhe

Canakya Nitisastra, II. 19

Terjemahan:

Kalau seseorang berteman dengan orang yang tingkah lakunya tidak baik, dengan orang yang penglihatannya jahat, dengan orang yang tinggal di tempat-tempat yang kotor dan tidak suci bergaul dengan penjahat, segera menemui kebinasaan.

Maka dari itu haruslah berhati-hati dalam memilih seseorang yang ingin dijadikan sahabat. Daripada mempunyai sahabat yang akan membuat kita hancur. Mereka yang patut dijadikan sahabat adalah mereka yang memiliki kesetiaan yang tulus kepada kita. Kesetiaan bisa diuji dengan cara:

Janiyat presane bhrtyan Bandhavan vyasanagame Mitram capatti kale tu Bharya ca vibhavaksaye

Canakya Nili Sastra, I.11

Terjemahan:

Cara menguji pelayan adalah pada saat ia melakukan pelayanan. Menguji sanak keluarga pada saat mengalami kedukaan. Teman-teman diuji pada saat kita tertimpa kesulitan dan menguji istri setia pada waktu kekayaan berkurang/pada waktu mengalami kerugian.

Kesetiaan seseorang akan kelihatan apabila melihat sahabatnya dalam keadaan susah. Apabila dia selalu ada dalam kesusahan kita baru bisa dikatakan sahabat yang sejati, begitu juga sebaliknya kalau dia meninggalkan kita berarti dia bukan sahabat yang sejati. Pada zaman sekarang sangat susah mencari sahabat yang setia kepada kita. Jangan pernah sia-siakan apabila kita memiliki seorang sahabat yang setia kepada kita.


Sumber :

Drs. I Wayan Darna, M.Pd.



Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Baca Juga