Sadangga Yoga dalam Wrhaspati Tattwa


Dharma Buddhi

Perbuatan mulia, yajna, tapa, dana punia, meninggalkan keluarga dan hidup dari sedekah, yoga, inilah yang disebut dharmaSila artinya melakukan perbuatan yang baik. Yajna artinya melaksanakan pemujaan api,tapa artinya menjadi Wiku yang melakukan Tapa Brata

Wiku artinya seorang yang di-diksitayoga artinya mekukan meditasi. Itulah beberapa ciri dharma. Menurut Wrhaspati Tattwa orang yang telah mantap menjalankandharma akan mencapai sorga dan berinkarnasi menjadi dewayoni, beliau juga akan memperoleh kesenangan tanpa berbalik kedukaan (suka tanpa wali dukha). Ia juga memperoleh Siddhi.

Jnana Buddhi

 Pengindraan langsung, menarik kesimpulan, ajaran-ajaran agama dari orang yang telah mempelajarinya, inilah tiga cara untuk memperoleh pengetahuan. Demikianlah orang yang mengetahui tentang tiga Pramana, yaitu: Pratyaksa, Anumana dan AgamaPratyaksa artinya sesuatu yang dapat dilihat atau diraba. Anumana artinya seperti asap yang terlihat dari jauh, menandakan adanya api (api itu sendiri tidak tampak). Inilah yang disebut Anumana

Agama artinya ajaran para guru. Orang yang mengetahui ketigapramana ini, Pratyaksa, Anumana dan Agama disebut dengan istilahSamyagjnana.  Wrhaspati Tattwa menegaskan, buah dari Jnana yang telah dijalankan oleh seorang Jnanin adalah ia akan memiliki pengetahuan ataupun pandangan yang baik dan benar, pada tahapan yang lebih sempurna seorang Jnanin akan memperoleh pengetahuan yang sangat utama, inilah yang akan mengantarkan pada keadaan yang disebut Moksa, kembali ke alam Siwa. Kesadarannya menyatu dalam Tuhan.    

Wairagya Buddhi

Ketidakterikatan terhadap kesenangan, baik yang dilihat maupun yang didengar, pada badan yang sehat dinamakan Wairagya. Ketidaksenangan kepada yoga tidak berarti ketidakterikatan (arti sebenarnya adalah orang yang tidak senang kepada yoga bukan yogin melainkan orang yang menganut Wairagya).

Ada kesenangan dari yang dilihat seperti halnya raja yang berkuasa, ada kesenangan dari yang didengar, seperti kahyangan yaitu tempat para Dewa. Kesenangan seperti itu, yang dilihat maupun yang didengar tidak diinginkannya. Bahkan menjadi rajapun ia tidak ingin. Lepas dari keinginan seperti itu dinamakan Wairagya. Melalui Wairagya, atmamencapai Prakrti Loka dan mengalami kesenangan ibarat orang tidur tanpa mimpi, sangat damai dan tenang.

Aiswarya Buddhi

Pada hakekatnya Aiswarya adalah prinsip kesimbangan. Keseimbangan dalam kesenangan disebut BhogaBhoga dalam arti lain adalah segala yang dimakan dan diminum. Keseimbangan dalam kesenangan kecil disebut Upabhoga Dalam arti lain adalah  segala sesuatu yang dipakai. Keseimbangan dalam kesenangan besar disebut Paribhoga. Dalam pandangan material Paribhoga berarti punya istri (berumah tangga) dan pembantu. 

Wrhaspati Tattwa menyebutkan buah dari Aiswarya (Aiswarya Phala) adalah seseorang akan menikmati kesenangan penuh tanpa gangguan demikian pula perbuatannya. Padanya juga mendapat Anima dan kekuatan lain dan seseorang itu akan lahir dalam Dewayoni, akhirnya ia menjadi Dewa.

Panca Wiparyaya

Panca Wiparyaya adalah lima sifat yang tidak baik penyebab kesengsaraan. Penjabaranya adalah sebagai berikut.

  1. Tamah, pikiran yang menginginkan segala macam kesenangan.
  2. Moha, pikiran yang secara buta menginginkan delapan Aiswarya.
  3. Mahamoha, keinginan mencapai kebahagiaan Niskala bersama dengan delapan Aiswarya.
  4. Tamirsa, mendambakan kebahagiaan dikemudian hari.
  5. Andhatamirsa,  menangisi sesuatu yang telah tiada atau hilang.

Tusti

Tusti berarti kepuasan. Ada orang yang berbuat sesuatu untuk mencari kepuasan. Tusti  itu ada beberapa jenis, yaitu :

  1. Arjana, menadapatkan kesenangan melalui penumpukan harta benda.
  2. Raksasa, senang mempertahankan barang yang diperoleh.
  3. Ksaya, kesenangan dalam menghamburkan kekayaan (pemborosan).
  4. Sanga, kepuasan yang diperoleh ketika sesuatu yang didambakan berhasil diraih seperti kekasih dan benda.
  5. Himsa, membunuh semata-mata untuk kesenangan.
  6. Bhagya, puas dalam hati, meskipun tidak memperoleh kebahagiaan.
  7. Kala, ingin cepat mendapat sesuatu yang dikehendaki.
  8. Atma, pengetahuan yang menyelidiki Atma.

Asta Siddhi

Asta Siddhi adalah delapan pekerjaan mulia yaitu memberi, belajar, berguru, bermusyawarah, bersahabat (5 bagian ini disebut Bahya Siddhi) dan tiga pekerjaan yang merupakan pencegahan kesengsaraan (Adhyatmika Siddhi)

Bahya Siddhi meliputi :

  • Dana, memberikan bantuan moril maupun materiil;
  • Adhyayana, mempelajari kitab-kitab suci;
  • Sadhana,kemampuan mendengarkan suara gaib (waskita) dan mampu membedakan barang kasar dan barang halus;
  • Sadhaka, kecakapan dalam bidang spiritual dan
  • Tarka, adil dan bermusyawarah.

Sedangkan Adhyatmika Siddhi adalah mampu mengatasi tiga macam kesengsaraan (Dukha Telu). Dukha Telu meliputi Adhyatmika Dukha (sakit dari pikiran), Adhidaivika Dukha (sengsara yang diakibatkan dari kutuk dewa, leluhur, orang suci dll) dan Adhibhautika Dukha (sengsara/sakit yang disebabkan jasad renik, roh jahat dan binatang).




Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

HALAMAN TERKAIT
Baca Juga