Proses dan Peran Catur Sanak (Kandapat) dalam Kehidupan


9. Peran Sebagai Dewata Nawa Sanga

Seperti yang diuraikan diatas Saudara Empat telah menjadi Dewata Nawa Sanga dengan Dasaksara Aksara Sucinya SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA dan sejalan dengan isi lontar Bhuwana Kosa juga dijelaskan:

Hredistamsarwwa bhutanam, pasyate jala cakra wat, anadi madhyani dhanam, siwanggadhya namomretam. Lwir Bhatara Siwa, sira humungguring hatining sarwwamawak, tarpadi, tarpama-dhya, tarpanta, langgenghananira, kadi jalacakra rupanira, sirataka toned Sang-Yogiswara.
Artinya :
Keadaan Sang Hyang Siwa bersemayam di hati semua makhluk, tanpa awal, tanpa pertengahan, dan tanpa akhir. Keberadaan beliau kekal, berwujud seperti pusaran air. Demikian beliau tampak oleh Sang Yogiswara.

Acalancalayet sarwwam, jagat stawara jangganam, wyapi hityam bhawo wira, durjne yojna na warjjitah. Lwir Bhatara Siwa baneriya, wya paka nitya, mengetsita tan cala, meweh sira kawruhana deningnina jnana, siratamarcalairikang jagatkabeh, sthawara jang-gamawaknya.
Artinya:
Keberadaan Sang Hyang Siwa disana, selalu menyusupi segala, selalu sadar dan tak dapat bergerak, sulit diketahui oleh orang yang tidak berilmu pengetahuan, beliaulah menggerakan seluruh dunia baik tumbuh-tumbuhan maupun binatang. Pembahasan Dengan kata lain ajaran Agama atau ajaran Weda sangat takut kepada orang-orang yang sedikit Ilmunya. Beliau menggerakan semua isi alam semesta ini.

Jnanawadi mahadewah, hredayanta ri sangsthitah, nityadresto mahasangkyam, dehitwamantarikswawat. Bhatara Mahadewa, sira tanityo-mungguhitumpukaning hati, ngkaneng sarwwa mawak tar. katahman, kadyakasa lwirnira, sira takaton desang wruhring Jnana.
Artinya :
Sang Hyang Mahadewa, beliau selalubersemayampada “Tumpukaninghati” pada semua makhluk, tak dapat ditahan/sangat kuat, seperti angkasa keadaannya, beliaulah tampak oleh orang yang berilmu pengetahuan tinggi.

Hredantesumire wira, pancawarnnama tah prabham, rakta triwarnna masitam, diptam spaika sannibham. Hana Warnnam limakwehnya, atisayatejanya, munggwitumpukning hati, malyang taya, lwirnya; ikangrakta, Aghora, ikangtriwarnna, bang, putih, kresna ya Tatpurusa ikang hireng padhalawan nilanjana, ya Sadya, ikang kaditeja ning aditya, ya Bamadewa, ikang kadi manik spatika, ya Isana, nahan kramanya, kawruhanata kitang wira.
Artinya:
Ada lima jenis warna, sangat luar biasa cahayanya, bertempat pada tumpuk hati sangat bersih, perinciannya sebagai berikut: merah, Aghora Dewanya. Yang tiga warna yaitu: merah, putih, dan hitam, Tatpurusa dewanya. Yang hitam seperti celakmata, Sadya Dewa-nya. Warna yang seperti sinar matahari, Bama Dewa Dewanya. Yang seperti permata batu kristal, Isana Dewanya. Demikian penjelasannya, hendaknya anakda ketahui.

Hal diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Perincian dari Dasa Napi yang bertempat pada tumpukin hati itu dikatakan sangat bersih dalam hal ini ada lima yaitu merah, aghora dewanya. Merah, putih dan hitam, tat purusa dewanya. Yang hitam seperti celak mata, Sadya Yang seperti Sinar matahari Bama Dewa Namanya. Yang pennata batu Kristal Isana nama Dewanya.
  2. Dalam Penjelasan nama-nama dalam pembahasan ini Dewata Nawa Sanga sudah sangat jelas di sebutkan yaitu:
    1. yang warna putih tempatnya di timur aksaranya Sa (Satyojata).
    2. yang warna merah selatan tempatnya, aksaranya Ba (Bama Dewa).
    3. yang berwarna kuning aksaranya Ta (Tatpurusa) tempatnya di Barat.
    4. yang warna hitam aksaranya A (Aghora) tempatnya di utara.
    5. di tengah aksaranya I dan Ya (Siwa) warnanya mancawarna.
    6. warna dadu di tenggara tempatnya aksaranya Na
    7. Di barat daya aksaranya Ma, warnanya orange.
    8. Di barat laut warnanya hijau aksaranya Si.

Kalau di gabung aksara Na, Ma, Si, Wa, Ya menjadi Nama Siwa Ya. Khusus di tengah I dan Ya itu adalah Isana nama lain Dewa Siwa.

Swachamsuksmam paramsiinyam, siwangkewalya macyutam, anamaya manidhanam, hana di madhyamantikam. Hana tapada Siinya, malilangtaya, wiseaika, malit yaparama, suksmaya Kewalya, nga, tarpakahilangan, tanpadi, tarpamadhya, tanpanta, karananing dadikabeh, yakalinanya.
Artinya :
ada lagi alam kosong terang benderang, itu sangat utama, sangat halus dan sangat rahasia, itu bernama alam “Kewalya” tanpa batas, tanpa awal, dan tanpa pertengahan, dan tanpa akhir. Itu semua sumber makhluk dan itu juga pembinasaannya.

Niranjanam nirakaram, nirgatrewam winisretam, astasiwa syanirmalyam, paran nirbana mawyayam. Tan kareketanmala, tanpalwir, tanpagatra, wyapaka, yonggwan Sang Hyang asta Siwa, tarpacala, wisesa ya.
Artinya :
Tanpanoda, tanpawujud, tanparupa, tetapi menguasai/memenuhi alam. Itu tempat bersemayam Sang Hyang Astasiwa, sangat utama tanpa cela.

Inilah dijelaskan lagi nama lain dari alam Nirbhana atau Sunya atau kosong itu disebut Kewalya tanpa noda, tanpa wujud, tanpa rupa tetapi memenuhi alam yang disebut tempat bersemayamnya Sang Hyang Astasiwa. Asta artinya delapan, Siwa artinya Bhatara Siwa jadi delapan Siwa. Di tambah Siwa lagi satu menjadi Sembilan yang disebut Dewata Nawa Sanga.

Etatparama nirbanam aitat kewala santikam, paratmamaha dewam, parameswara sang jnakam. Ikang padamangkana, ya Parania·Nirbhana, ya Kewalya pada, ya Paratma, ya Mahadewa, ya Parameswara ngaranira.
Artinya :
alam yang demikian disebut alam maha sempuma (paramanirbana), itu juga disebut alam Murni (Kewalyapada), juga disebut Paratma, juga disebut Mahadewa dan Parameswara. Alam yang demikian itu namanya alam murni, bersih, alam Parama Nirbana kalau dalam konsep Tri Purusa di sebut Parama Siwa.

Siwaparam brahmamunih, proktot tamakyatal labhet, dhyatwamaha prayatneka, hredan tecalalataka. Hanata Siwapada, nga, Param Brahma, nga, yatangen-angensangwiku, maka karana ng manah nira, pinangguhnirapwaya, ngkaritumpuk ninghati, yatnatasira Murddhini mewa pimunih, prawiset Siwa. muttamam,pranastakramate Wira, yatnatahsampratistati. Ngkana ryungg wanirangen angeneniraya, mati pwasang wiku, mantuk ta sirari pa da Bhatara Siwa, sayojyata sira la:wan Bhatara Siwa, makanimittangyatnanira, mangkana Wuwuskwikita ngwira.
Penjelasan :
Apabila pikirannya menyatu dengan tempat itu, lalu Rsi itu meninggal, maka ia akan kembali kealam Siwa, menyatulah ia bersama Sang Hyang Siwa, oleh karena kehati-hatianya. Demikian penjelasanku kepadamu. Pembahasan apabila pikiran sang Rsi bisa menyatu dengan tempat itu maka sang Rsi setelah meninggal akan menyatu dengan Alam Siwa. Jadi semua orang umat manusia di dunia ini jika pikirannya sudah bisa menyatu, sudah bisa stabil tidak pernah merasakan penderitaan, tidak pernah merasakan kebahagiaan duniawi dengan kata lain kalau pikirannya sudah tidak terikat maka dia adalah Moksa. Moksa tidak hanya bisa dicapai setelah meninggal saja tapi semasih hidup pun bisa mencapai moksa. Moksa semasih hidup jika pikirannya tidak melekat, tidak terikat. Kebutuhan duniawi sangat perlu tapi pikirannya tidak terikat. Dikala dia punya harta benda yang banyak yang penting pikirannya tidak terikat dengan harta itu, dia hanya biasa-biasa saja. Dikala mendapat kedukaan dia hanya biasa saja, tidak bersedih maka orang tersebutlah disebut Moksha/bebas.

Wiswas tharuna taprabham, padma raga samaprabham, wyaptinam tejabayunam, antare manasontare. Pradipta- dityasang kasah, jyoti jwalita pinggalam, mana sewa wijanyat, wiswa dewam pratistanam. Hana tapa dabang, kaditambage napi lwirnya, pada tejanya lawan mani padma raga kadyaditya wawu metu, mwang kadi teja·ningapuy, Wiswa dewa hyangnya, mungwa i hati, Agnora wijangkana, Ong Angnamah, yata kawruhana sangwiku, ring akasa, ryantaraning manah, maka karana ng manah nira.
Artinya
adalagi alam merah seperti tembaga yang baru habis dibersihkan, sinarnya seperti per-mata merah, seperti matahari baru terbit, seperti cahaya api, dewanya bergelar Wiswa-dewa, bersemayam pada hati, intinya bernama Aghora, aksara sucinya Ong, Ang, itu patut diketahui oleh pararesi dalam cakrawalanya pikiran melalui pikiran.

Ta dan taritriwarnnasya, mahendra·dhanu sannibham, matra tangkaratadwijam, aiwan tatpurusottamam. Hana triwarnna, bang, putih, hireng, Tatpurusa wijangkana, munggu ri hati, kadiwangkawalwirnya, mahireng, mabang, maputih, panca tanmatra buddhi, yatamaka pada Tatpurusa wija ngakana, Ong Tang Namah. 
Artinya
berada dalam hati seperti pelangi, hitam, merah, dan putih, Panca tanmatra buddi, itulah alam Tat Purusa, aksara sucinya Ong, Tang.

Pembahasan Dikatakan Panca Tanmatra Budhi sebagai alamTat Purusa. Yang di maksud Panca Tanmatra adalah benih atau inti sari (halus) dari unsur zat alam yaitu ; 1) Sabda tan matra (benih atau inti sari dari suara, suara yang sangat halus 2) rupa tan matra (benih inti sari dari rupa) yaitu pada saat matahari mau terbit, pada saat matahari mau terbenam, jadi seperti itu alam Tat Purusa. 3) rasa tan matra (benih inti sari dari rasa), benih dari rasa inti sari dari rasa ini seperti merasakan disaat misalnya melihat mangga, belum merasakan sudah keluar air liur seperti rasa kejut. 4) sparsa (benih dari rasa sentuhan) sebelum ada yang menyentuh seperti ada yang menyentuh yang sangat halus missal saat dikala bulu kuduk merinding, atau saat disirsir udara yang sejuk.

Saewam prana uktewa, dehamnam brahma mantratam, asita warnna mityuktarn, nilanjana samaprabham.Ika tawinarahanku, ya prananing sarwwa mawak, yabrahma mantra, mwang hana ta warnna mahireng, Wesna wawijang kana, Ong Sang namah, padalawan nilanjana tejania.
Artinya
Itulah yang akan aku jelaskan. Ia merupakan jiwa dari segala yang berbadan, ia juga disebut Mantra Brahma. Dan adalagi warna hitam inti dari Wesnawa, aksara sucinya, Ong, Sang. Cahayanya sama dengan tinta hitam.

Ta dante pari sang srestah, wisnu waktara mucyate, tasyantare prabha matram, surya yutasamaprabhah. Ikang Abyakta Wisnu ya, mijil sangkeng witninghati, Titengahning hati hana ta prabha pada lawan Suryya sayuta tejanya, Bamadewa wija ngkana, Ong Bangnamah.
Artinya :
Yang Awyakta itu disebut Wisnu yang keluar dari pangkal hati, ditengah-tengah ati ada berupa sinar yang sama dengan sinar matahari sejuta. Itu manifestasi dari Bamadewa, aksara sucinya, Ong Bang.


Sumber
I Nyoman Nadra

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Katalog Dalam Terbitan (KDT)



Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan

Dapatkan Dalam Versi Cetak
Baca Juga