- 1Teks dan Terjemahan Vijñānabhairava
- 1.1Tentang apa yang bukan Diri
- 1.1Tentang apa Diri itu
- 1.1Tentang meditasi pernapasan
- 1.1Tentang Shakti
- 1.1Tentang meditasi kekosongan
- 1.1Pada meditasi menggunakan agitasi
- 1.1Tentang meditasi suara
- 1.1Tentang meditasi pada tubuh
- 1.1Tentang meditasi pada Diri
- 1.2Tentang meditasi pada Diri tertinggi
- 1.1Tentang meditasi untuk melarutkan identifikasi
- 1.2Tentang bermeditasi pada elemen halus
- 1.1Pada meditasi kekosongan
- 1.1Menggabungkan nafas masuk dan nafas keluar
- 1.2Menstabilkan kebahagiaan
- 1.1Shakti di tulang belakang
- 1.2tentang kegembiraan ketika Shakti tidak ada
- 1.3Sebelum tidur (turiya)
- 1.1Tentang penggunaan iluminasi untuk meditasi
- 1.2Pada mudra dan asana
- 1.1Kesadaran satu titik
- 1.2Latihan lainnya
- 1.1Pada penglihatan tertinggi dari Makhluk Biru
- 1.2Meditasi di langit biru jernih
- 1.1Berbagai metode Meditasi
- 1.1Saat melampaui jiwa
- 1.1Tentang non-dualitas
- 1.1Berbagai amalan
- 1.2Akhir
Pada meditasi menggunakan agitasi
धामान्तःक्षोभसम्भूतसूक्ष्माग्नितिलकाकृतिम्।
बिन्दुं शिखान्ते हृदये लयान्ते ध्यायतो लयः॥ ३७॥
dhāmāntaḥkṣobhasambhūtasūkṣmāgnitilakākṛtim |
binduṁ śikhānte hṛdaye layānte dhyāyato layaḥ || 37 ||
Ketika dalam keadaan dihasilkan setelah agitasi, ada api halus di antara alis yang mirip dengan titik kecil, atau mirip dengan titik di ujung seikat rambut. Menjadi terserap di jantung ini. Kapan pun seseorang bermeditasi seperti ini, ia larut (menjadi Wujud murni).
Ini juga yang secara teknis merujuk pada Bindu, meskipun secara harfiah berarti “titik” atau “jatuhan atau tetesan”. Setelah agitasi, seseorang dapat bergabung menjadi Wujud murni dengan bermeditasi pada rasa kontraksi yang telah ditinggalkan oleh agitasi sebagai jejak pada kesadaran. Di tengah agitasi seseorang harus fokus pada mata ketiga. Seseorang kemudian dapat melihat kontraksi yang melekat dalam agitasi dari posisi saksi yang terlepas. Kemudian seseorang harus mengenali kontraksi sebagai Shakti, sebagai kebahagiaan Diri dalam keadaan terkontraksi. Kemudian seseorang harus bergerak dari kontraksi ke jantung, yang berarti bergerak dari kontraksi dan keterbatasan menuju kebebasan dan Diri. Kontraksi kemudian akan larut.